d. Untuk mengetahui substansi masalah tentang imamah perempuan dalam salat
2. Manfaat Penelitian
a. Secara teoritis yaitu untuk menambah wawasan sekaligus pengembangan ilmu pengetahuan mengenai kedudukan perempuan sebagai imam salat
b. Kegunaan praktis yaitu membuka transformasi hukum yang mungkin akan terjadi pada masa-masa yang akan datang.
c. Memberikan sumbangan pemikiran kepada pemerintah dan lembaga keagamaan untuk dapat aktif merespon berbagai fenomena keagamaan
aktual yang terjadi di masyarakat.pada masa-masa yang akan datang.
D. Review Kajian Terdahulu
Penelitian tentang imam perempuan dalam salat sudah menjadi tema yang lazim ditemui. Namun yang berkaitan dengan penggalian hukum Islam, penulis
hanya mendapati satu penelitian, yaitu. : Pandangan Ulama tentang Imam Perempuan: Telaah Kritis terhadap Pemikiran Amina Wadud oleh: Kokom
Komariah, PMF- Syari’ah dan Hukum tahun 2006. Penelitian ini mengkaji pemikiran Amina Wadud tentang imam salat perempuan, pandangan Islam
terhadap peran perempuan, dan pandangan ulama klasik dan kontemporer tentang imam salat perempuan, serta analisis penulis tentang imam salat perempuan yang
lebih terfokus dalam ruang lingkup fiqh.
Dari penelitian di atas, penulis menyimpulkan bahwa imamah perempuan dalam salat dengan makmum laki-laki maupun campuran, akan terus menjadi
pembicaraan hangat dari waktu ke waktu seiring dengan adanya gerakan kesetaraan gender yang terus menerus diperjuangkan oleh kalangan perempuan.
Hal yang membedakan antara penelitian penulis dengan penelitian sebelumnya terletak pada pembahasan yang mengkaji kontroversi imamah perempuan dalam
salat bagi makmum laki-laki dengan lebih fokus meneliti metode istinbath ulama dalam menetapkan hukum terhadap perempuan yang menjadi imam salat
sehingga nantinya diharapkan dapat mengetahui hal yang melatar belakangi pendapat yang melarang dan membolehkan perempuan menjadi imam salat
dengan makmum laki-laki. Penelitian sebelumnya tentang imamah perempuan dalam salat bagi
makmum laki-laki adalah lebih terfokus membahas pemikiran Amina Wadud menjadi imam salat bagi makmum laki-laki. Kemudian dipaparkan pendapat
ulama klasik dan kontemporer tentang imamah perempuan dalam salat diseputar kajian fiqh yang kemudian dihubungkan dengan peristiwa Amina Wadud
menjadi imam salat di Amerika Serikat. Tegasnya adalah bahwa analisis skripsi sebelumnya hanya dalam ruang lingkup kajian fiqh. Sedangkan penelitian penulis
selain memaparkan kontroversi imamah perempuan dalam salat dalam kajian fiqh, lebih dari itu penulis lebih terfokus meneliti serta mengkaji metode istinbath
ulama tentang imamah perempuan dalam salat yang merupakan kajian ushul fiqh.
E. Metode Penelitian