commit to user
lapangan, dalam upaya untuk menanggulangi gangguan-gangguan yang terjadi pada wilayah kerjanya yang disebabkan oleh usaha-usaha
pejabat di luar instansi demi mencapai berhasilnya suatu kebijakan baru.
3 Implementasi dapat pula dilihat sebagai usaha yang dilakukan pada kelompok sasaran dalam hal ini adalah masyarakat dimana pandangan
mereka mungkin saja serupa dengan pandangan dan persepsi pejabat pusat. Persepsi kelompok sasaran tersebut sangat penting artinya bagi
pejabat-pejabat pusat oleh karena dapat mengantisipasi umpan balik perilaku yang mendasari penyusunan setiap program atau kebijakan.
Pada dasarnya implementasi terdiri dari lima tahapan, yaitu : 1 Output kebijakan keputusan-keputusan dari badan-badan pelaksana.
2 Kepatuhan–kepatuhan kelompok sasaran terhadap kebijakan tersebut. 3 Dampak nyata keputusan tersebut.
4 Persepsi terhadap dampak keputusan-keputusan tersebut. 5 Evaluasi sistem politik terhadap undang-undang, baik berupa
perbaikan mendasar atau upaya untuk melaksanakan perbaikan dalam hal isinya.
2. Tinjauan Tentang Pemerintah Daerah. a. Pengertian Pemerintah Daerah
Definisi Pemerintah Daerah menurut Pasal 1 ayat 2 Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan bahwa Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip motonomi seluas-luasnya dalam
system dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Menurut Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah bahwa Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan peangkat daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah.
commit to user
Menurut Pasal 1 ayat 4 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah bahwa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Menurut Pasal 1 ayat 5 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah bahwa Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan mayarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
b. Asas-asas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah bahwa asas-asas penyelenggaraan Pemerintah Daerah ada 3 tiga yaitu :
1 Asas Desentralisasai Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh
Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia Pasal 1 ayat 7 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah. 2 Asas Dekonsentrasi
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah danatau
kepada instansi vertikal di wilayah tertentu Pasal 1 ayat 8 Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
commit to user
3 Asas Pembantuan Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada
daerah danatau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten kota danatau desa serta dari pemerintah kabupaten kota kepada desa untuk
melaksanakan tugas tertentu Pasal 1 ayat 9 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
c. Keuangan Daerah
Pengertian keuangan daerah sebagai bagian penting dalam Pemerintah Daerah, dapat diambil dari Pasal 155 Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah sebagai berikut :
1 Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah didanai dari dan atas beban anggaran pendapatan dan belanja
daerah. 2 Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintah di daerah didanai dari dan atas beban anggaran pendapatan dan belanja negara.
3 Administrasi pendanaan penyelenggaraan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan secara terpisah dari
administrasi pendanaan penyelenggaraan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat 2.
Selain itu, menurut Pasal 157 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, Sumber pendapatan daerah terdiri atas: 1 Pendapatan asli daerah yang selanjutnya disebut PAD, yaitu:
a hasil pajak daerah; b hasil retribusi daerah;
c hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan
commit to user
d lain-lain PAD yang sah; jasa giro, sumbangan pihak ketiga, askes, bunga pinjamandana bergulir
2 Dana Perimbangan pusat, provinsi; dan 3 Lain-lain Pendapatan daerah yang sah hibah, bantuan provinsi, bagi
hasil dengan provinsi pajak bahan bakar, bantuan keuangan dari provinsi.
3. Tinjauan Tentang Perusahaan Daerah. a. Pengertian Perusahaan