Kerangka Konsep Definisi Operasional

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Infark Miokard Akut G a g a Kadar Natrium Darah Major Adverse Cardiovascular Events Kematian Syok Kardiog Kardiogeni Aritmia Gagal Jantung Kongestif Universitas Sumatera Utara

3.2. Definisi Operasional

1. Pasien Infark Miokard Akut A. Definisi operasional : Pasien yang dinyatakan menderita infark miokard akut, berdasarkan hasil diagnosis dokter sesuai dengan yang tercatat pada rekam medis. B. Cara ukur : Observasi C. Alat ukur : Rekam medis D. Hasil ukur : Ya, apabila terdiagnosis infark miokard akut Tidak, apabila tidak terdiagnosis infark miokard akut E. Skala ukur : Nominal 2. Kadar Natrium A. Definisi operasional : Nilai hasil pemeriksaan elektrolit natrium dalam darah sesuai dengan yang tercatat pada rekam medis. B. Cara ukur : Observasi C. Alat ukur : Rekam medis D. Hasil ukur : Hiponatremia, apabila kadar natrium kurang dari 135mEqL Normonatremia, apabila kadar natrium 135mEqL - 145mEqL Hipernatremia, apabila kadar natrium lebih dari 145mEqL E. Skala ukur : Ordinal 3. Major Adverse Cardiovascular Event A. Definisi operasional : Kejadian komplikasi kardiovaskular sesuai dengan yang terdiagnosis dan tercatat pada rekam medis. B. Cara ukur : Observasi C. Alat ukur : Rekam medis Universitas Sumatera Utara D. Hasil ukur : Positif, apabila dijumpai satu atau lebih kejadian MACE pada pasien IMA kematian, gagal jantung kongestif, syok kardiogenik, dan aritmia Negatif, apabila tidak dijumpai kejadian MACE pada pasien IMA E. Skala ukur : Nominal 4. Kematian A. Definisi operasional :Suatu keadaan matinya batang otak, baik yang disebabkan oleh kardiovaskular maupun non kardiovaskular sesuai dengan yang tercatat pada rekam medis Hicks et al., 2010. B. Cara ukur : Observasi C. Alat ukur : Rekam medis D. Hasil ukur : Meninggal Hidup E. Skala ukur : Nominal 5. Gagal Jantung Kongestif A. Definisi operasional : Suatu keadaan jantung tidak dapat memompa darah dengan cukup sesuai yang terdiagnosis dan tercatat pada rekam medis Lilly, 2011. B. Cara ukur : Observasi C. Alat ukur : Rekam medis 8. Hasil ukur : Ya, apabila terdiagnosis gagal jantung kongestif Tidak, apabila tidak terdiagnosis gagal jantung kongestif E. Skala ukur : Nominal 6. Syok kardiogenik A. Definisi operasional : Syok yang disebabkan karena kegagalan primer jantung dalam memompa sesuai dengan yang terdiagnosis dan tercatat pada rekam medis Dorland, 2010. B. Cara ukur : Observasi Universitas Sumatera Utara C. Alat ukur : Rekam medis D. Hasil ukur : Ya, apabila terdiagnosis syok kardiogenik Tidak, apabila tidak terdiagnosis syok kardiogenik E. Skala ukur : Nominal 7. Aritmia A. Definisi operasional : Gangguan pada irama jantung sesuai dengan yang terdiagnosis dan tercatat pada rekam medis Lilly, 2011. B. Cara ukur : Observasi C. Alat ukur : Rekam medis D. Hasil ukur : Bradiaritmia, apabila detak jantung kurang dari 60 kali per menit Takiaritmia, apabila detak jantung lebih dari 100 kali per menit E. Skala ukur : Nominal

3.3. Hipotesis