3. Pendapatan
Menurut Setiadi 2003, pendapatan mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggirendahnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas
maupun kuantitas permintaan. Pendapatan yang lebih rendah berarti bahwa secara total hanya ada uang yang sedikit untuk dibelanjakan, sehingga
masyarakat akan membelanjakan lebih sedikit uang untuk beberapa barang dan mungkin pula terhadap sebagian besar barang. Jika permintaan terhadap
sebuah barang berkurang ketika pendapatan berkurang, barang tersebut dinamakan barang normal normal goods.
4. Jumlah Tanggungan
Jumlah tanggungan akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak jumlah tanggungan, maka jumlah permintaan akan menurun. Hal ini
berkaitan dengan usaha pemenuhan akan kecukupan kebutuhan setiap individu yang ada dalam suatu keluarga Daniel a, 2002.
2.1.4 Manfaat Gizi dan Kesehatan Kopi
Kopi merupakan minuman substitusi yang banyak dikonsumsi oleh manusia. Minum kopi secara teratur sesuai dengan takaran yang dianjurkan dapat
memberikan sumbangsihnya bagi kesehatan, karena dalam kopi terdapat kandungan anti-oksidan dan kafein yang kalau dikonsumsi dalam jumlah tertentu
dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa orang Amerika memperoleh sumber anti-oksidan
dari konsumsi kopi dibandingkan dari jenis makanan atau minuman lainnya dan sejauh ini tidak ada jenis makanan atau minuman lain yang menyamai kopi.
Universitas Sumatera Utara
Kopi merupakan sumber anti-oksidan terbesar dari setiap kali dan tingkat konsumsi yang bermanfaat membantu tubuh membuang zat-zat radikal berbahaya
bagi tubuh, molekul perusak yang merusak sel-sel serta DNA cetak biru dari sel terkecil makhluk hidup. Zat anti unsur radikal bebas ini berkaitan dengan
sejumlah keuntungan dan manfaat bagi kesehatan termasuk melindungi seseorang dari terkena penyakit kanker dan jantung.
Hasil penelitian tersebut memperlihatkan kopi dapat mengurangi resiko terkena kanker hati dan usus, diabetes type II serta terkena penyakit Parkinson.
Kafein dari segelas kopi dapat meningkatkan kadar adrenalin dan kerja sistim pembuluh darah sehingga bila kafein diminum di pagi hari akan meningkatkan
semangat kerja dan kemampuan kerja fisik. Kafein juga meningkatkan penggunaan lemak tubuh untuk menghasilkan energi Dewi, 2012.
2.1.5 Komposisi Kimia Kopi
Komposisi kimia dari biji kopi bergantung pada spesies dan varietas dari kopi tersebut serta faktor-faktor lain yang berpengaruh antara lain lingkungan
tempat tumbuh, tingkat kematangan dan kondisi penyimpanan. Struktur kimia yang terpenting terdapat didalam kopi adalah kafein dan cafeol. Kafein yang
menstimuli kerja saraf, cafeol yang memberikan rasa dan aroma yang baik. Proses pengolahan juga akan mempengaruhi komposisi kimia dari kopi. Misalnya
penyangraian akan mengubah komponen yang labil yang terdapat pada kopi sehingga membentuk komponen yang kompleks Siswoputranto, 1993.
Komposisi kimia dari biji dan bubuk kopi robusta dapat dilihat pada Tabel 1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Komposisi Kimia Biji dan Bubuk Kopi Robusta Komponen
Biji Kopi Bubuk Kopi
Mineral Kafein
Trigonelline Lemak
Total Asam Klorogenat Asam Alifatik
Oligosakarida Total Polisakarida
Asam Amino Protein
Asam Humin 4.0-4.5
1.6-2.4 0.6-0.75
9.0-13.0 7.0-10.0
1.5-1.2 5.0-7.0
37.0-47.0 -
- -
4.6-5.0 2.0
0.3-0.6 11.0-16.0
3.9-4.6 1.0-1.5
0-3.5 -
13.0-15.0 16.0-17.0
Sumber: Siswoputranto, 1993 Tabel diatas menunjukkan perbandingan komposisi kimia antara biji dengan
bubuk kopi robusta dimana komposisi kimia yang terkandung di dalam biji akan berubah jumlahnya setelah biji kopi diolah menjadi bubuk kopi. Salah satu
komposisi kimia yang perlu diperhatikan adalah kafein yang terkandung di dalam biji kopi sebanyak 1.6 sampai 2.4 persen sedangkan kafein yang terkandung di
dalam bubuk kopi sebanyak 2 persen. Demikian pula dengan komposisi kimia yang lainnya.
Tabel 2. Komposisi Kimia Biji dan Bubuk Kopi Arabika Komponen
Biji Kopi Bubuk Kopi
Mineral Kafein
Trigonelline Lemak
Total Asam Klorogenat Asam Alifatik
Oligosakarida Total Polisakarida
Asam Amino Protein
Asam Humin 3.0-4.2
0.9-1.2 1.0-1.2
12.0-18.0 5.5-8.0
1.5-2.0 6.0-8.0
50.0-55.0 2.0
11.0-13.0 -
3.5-4.5 1.0
0.5-1.0 14.5-20.0
1.2-2.3 1.0-1.5
0-3.5 24.0-39.0
13.0-15.0 16.0-17.0
Sumber: Siswoputranto, 1993
Universitas Sumatera Utara
Tabel diatas menunjukkan perbandingan komposisi kimia antara biji dengan bubuk kopi arabika dimana komposisi kimia yang terkandung di dalam biji akan
berubah jumlahnya setelah biji kopi diolah menjadi bubuk kopi. Salah satu komposisi kimia yang perlu diperhatikan adalah kafein yang terkandung di dalam
biji kopi sebanyak 0.9 sampai 1.2 persen sedangkan kafein yang terkandung di dalam bubuk kopi sebanyak 1 persen. Demikian pula dengan komposisi kimia
yang lainnya.
2.2 Landasan Teori