Pengembangan sistem informasi kepegawaian simpeg pada badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama

(1)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

KEPEGAWAIAN “SIMPEG”

(Studi Kasus: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama)

Oleh:

DHANI MIRZA SAPUTRA

204093002604

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

JAKARTA

2011 M / 1432 H

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

(3)

(4)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR – BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMAGA MANAPUN.

Jakarta, Oktober 2011

Dhani Mirza Saputra 204093002604


(5)

ABSTRAK

DHANI MIRZA SAPUTRA, Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) (Studi Kasus: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama). Di bawah bimbinganZAINUDDIN BEY FANANIE danNIA KUMALADEWI.

Sistem yang berjalan di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama bisa dibilang semi terkomputerisasi, semua laporan kegiatan kepegawaian dilaporkan dengan memberikan

hard copy dengan sebelumnya terkadang sub-bagian kepegawaian harus terlebih dahulu mencari berkas. Dengan keadaan demikian sulit untuk kepala bagian ortala dan kepala bagian perencanaan dalam menganalisa dan menentukan strategi apa yang dapat dilakukan. Maka itu peneliti mencoba mengembangkan sistem yang ada di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menjadi lebih terkomputerisasi dengan cara mengembangkan sistem yang dapat membantu bagian kepegawaian untuk membuat sebuah laporan kepegawaian yang nantinya dapat memudahkan kepala bagian ortala dan kepala bagian perencanaan dalam melihat laporan secara periodik agar dapat menentukan strategi apa yang akan dilakukan. Sistem Informasi Kepegawaian dikembangkan dengan menggunakan metode pengembangan sistem Model Spiral yang terdiri dari Perencanaan Syarat - syarat,

Workshop Design, Implementasi. Tools perancangan yang digunakan adalah Unified Modelling Language (UML). Teknologi yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak sistem menggunakan php sebagai bahasa pemrograman, dan MySQL sebagai

database. Dengan adanya sistem informasi kepegawaian, bagian kepegawaian akan lebih mudah untuk mendapatkan data pegawai yang diinginkan, dan juga memudahkan bagian perencanaan dalam menganalisa data pegawai untuk melakukan strategi yang akan datang.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Kepegawaian, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Model Spiral, Unified Modelling Language (UML).

V Bab + XXIV Halaman + 127 Halaman + 36 Gambar + 18 Tabel + Daftar Pustaka + 6 Lampiran

Daftar Pustaka : 20 Buku (1999 – 2009)


(6)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr .Wb

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia dan bimbingan-Nya. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman nanti. Sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian (Studi Kasus : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama)”

Penulisan penelitian skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun tujuan dari skripsi ini adalah agar mahasiswa dapat memperdalam ilmu yang didapat di dalam kelas, memiliki wawasan yang luas tentang mempelajari suatu ilmu pengetahuan memiliki hasrat untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Pada kesempatan ini, izinkan penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu pelaksanaan skripsi ini dari awal sampai akhir hingga penyusunan laporan ini selesai. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :


(7)

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis sebagai Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI sebagai Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Bapak Zainuddin Bey Fananie, M.Sc sebagai Dosen Pembimbing 1 dan Ibu Nia Kumaladewi, MMSi sebagai Dosen Pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Mamaku Siti Sukartiah dan Bapakku M. Nur A Latif serta nenekku Hj. Umi Kulsum, om ku Ahmad Fachrudin dan tante ku Siti Fauziah dan Roesdiana yang telah memberikan dorongan moril sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan skripsi ini.

4. Bapak Syamsudin Selaku eks. Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Bapak M. Nur A. Latif Selaku Kepala Bagian Ortala dan Kepegawaian yang telah memberikan dan mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. 5. Bapak Fachrudin Selaku Pelaksana pada Sub-Bagian Kepegawaian dan seluruh

pegawai Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, yang telah membantu penulis dalam memberikan informasi yang dibutuhkan dan inspirasi dalam pembuatan skripsi ini.

6. Spesial buat Alm. Kakekku KH. Ahmad Syukri HM dan Alm. Tanteku Siti Nurhuda, yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis, maaf


(8)

jika penulis tidak bisa membuat kalian bangga. Penulis Cuma bisa mendoakan semoga kalian tenang disana.

7. My Best Friend Marlina Ivana, Akmal Salim, Miyta, dan Guru SMA saya Miss Laily dan Ibu Nurfaridah, yang dalam menyelesaikan skripsi ini. U Are The Best.

8. teman – teman seperjuangan angkatan 2004 khususnya Fakultas Sains dan Teknologi dan juga sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dorongan : Catur Sudrajat, Redika Wintana, Bob Mora Pinagaran Nasution, Dedi Suranto. 9. Dan semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu oleh penulis.

Penulis sadar bahwa penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dari segi materi maupun dari segi penyajian yang disebabkan karena keterbatasan yang ada pada penulis, baik dalam kemampuan, pengetahuan maupun teknik penulisan.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi yang membutuhkan dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, Oktober 2011

( Dhani Mirza Saputra )


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….. i

LEMBAR PENGESAHAN……….... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN……….... iii

LEMBAR PERNYATAAN...……….. iv

ABSTRAK ……….. v

KATA PENGANTAR ……… vi

DAFTAR ISI ……….. ix

DAFTAR TABEL ……….. xiv

DAFTAR GAMBAR ………. xv

DAFTAR SIMBOL ……… xvii

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xx

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...……….. 1

1.2 Perumusan Masalah...………. 7

1.3 Batasan Masalah...……… 7

1.4 Tujuan Penelitian...………. 8

1.5 Manfaat Penelitian...……… 8

1.6 Metode Penelitian...………. 9

1.6.1 Metode Pengumpulan Data...……….. 9

1.6.1.1 Studi Pustaka...……….. 9

1.6.1.2 Studi Lapangan..………. 10


(10)

1.6.1.3 Studi literatur Sejenis...………. 11

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ………. 11

1.7 Sistematika Penulisan ……… 11

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ...……… 13

2.1.1 Definisi Sistem....………. 13

2.1.2 Karakteristik Sistem....………. 14

2.1.3 Klasifikasi Sistem....………. 17

2.1.4 Pengendalian Sistem..…….………. 19

2.2 Konsep Dasar Informasi...………. 21

2.2.1 Definisi Informasi...………...………. 21

2.2.2 Siklus Informasi...……… 23

2.2.3 Kualitas Informasi...……….. 24

2.2.4 Nilai Informasi...………. 25

2.3 Konsep Dasar Sistem informasi...………. 26

2.3.1 Definisi Sistem Informasi...……… 26

2.3.2 Tujuan Sistem Informasi...………..……… 27

2.3.3 Komponen Sistem Informasi...……… 29

2.4 Sistem Informasi Kepegawaian ………. 31

2.4.1 Definisi Pegawai Negara atau Pegawai Negeri Sipil...………. 31

2.4.2 Definisi Sistem Informasi Kepegawaian...………. 32

2.4.3 Definisi Kementerian Negara...………. 32


(11)

2.5 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia………..………. 33

2.5.1 Definisi Sumber Daya Manusia...………... 33

2.5.2 Definisi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia……….…….... 34

2.6 Metode Penelitian ………..………...………..……… 35

2.6.1 Metode Pengumpulan Data ……….……… 35

2.6.1.1 Studi Lapangan ………....………. 35

2.6.1.2 Studi Pustaka ……….…… 36

2.6.2 Metode Pengembangan Sistem ……….………..… 36

2.6.2.1 Rapid Aplication Development (RAD)....………. 36

2.6.2.2 Fase – fase RAD ……….……….. 37

2.7 Unified Modelling Language (UML)………..……….… 38

2.7.1 Sejarah UML ………...………..…….………… 38

2.7.2 Tujuan UML .…………...………..….……… 39

2.7.3 Notasi dan Artifak dalam UML ………...……....………… 40

2.8 PHP ………....………..……… 48

2.8.1 Definisi PHP ………...………..…….………… 48

2.8.2 Kelebihan PHP ……… 48

2.8.3 Sintaks PHP ……….…… 49

2.9 My SQL ………..………. 49

2.10 Macromedia Dreamweaver ………....………..……. 50

2.11 Intranet ………...……….……… 51

2.11.1 Komponen Intranet ………...………..…….………… 51


(12)

2.12 Jaringan Komputer ……….………. 52

2.12.1 Jenis – jenis Jaringan Komputer ………...…….…… 52

2.12.2 Topologi Jaringan ……… 53

2.13 Pengujian Perangkat Lunak ...………..………… 54

2.14 Literatur Sejenis...……...……….……… 55

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data ….……….………… 65

3.1.1 Studi Lapangan ...……….……… 65

3.1.1.1 Observasi ...………. 65

3.1.1.2 Wawancara ………. 65

3.1.2 Studi Pustaka ...……….……… 66

3.1.3 Studi Literatur Sejenis...………. 66

3.2 Metode pengembangan Sistem...……….. 66

3.3 Kerangka Berpikir ……….. 69

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Syarat – syarat ………...………. 70

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ……….………. 70

4.1.1.1 Sejarah Badan Litbang dan Diklat ...……… 70

4.1.1.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ……… 73

4.1.1.3 Visi dan Misi ...……… 74

4.1.1.4 Kebijakan Teknis dan Badan Litbang dan Diklat ..………. 75

4.1.1.5 Struktur Organisasi Badan Litbang dan Diklat ……….….. 77


(13)

4.1.1.6 Srtuktur Badan Litbang dan Diklat ……….. 78

4.1.1.7 Sub Bagian Kepegawaian ……… 78

4.1.2 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan ………...………. 79

4.1.3 Definisi Masalah ………..………. 81

4.1.4 Analisa Sistem Yang Diusulkan ...……….…….………… 81

4.1.5 Tujuan Pengembangan Sistem ………. 82

4.2 Workshop Design ……….………..……… 82

4.2.1 Perencanaan Sistem ...………...…… 82

4.2.1.1 Use Case Diagram ……… 82

4.2.1.2 Activity Diagram ………. 84

4.2.1.3 Use Case Naratif Desain Sistem ………. 85

4.2.1.4 Sequence Diagram ………. 95

4.2.1.5 Analisa Masukan dan Keluaran ……… 102

4.2.2 Perancangan data Base ...………..……. 103

4.2.2.1 Class Diagram ……..……… 103

4.2.3 Perancangan Layout ……….. 111

4.3 Pengujian Sistem ...……….……….. 113

BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan.…….………. 115

5.2 Saran...……… 116

DAFTAR PUSTAKA... 117 LAMPIRAN


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Struktur Badan Litbang dan Diklat ……...……….. 75

Tabel 4.2 Struktur Puslitbang Kehidupan Keagamaan..……….. 75

Tabel 4.3 Struktur Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan……… 76

Tabel 4.4 Struktur Puslitbang Lektur Keagamaan ………. 76

Tabel 4.5 Struktur Pusdiklat Tenaga Administrasi...………. 77

Tabel 4.6 Struktur Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan ……….. 77

Tabel 4.7 Struktur Sekretariat Badan Litbang dan Diklat ………. 79

Tabel 4.8 Sistem Yang Berjalan...………. 83

Tabel 4.9 Sistem Dari Literatur Sejenis...………. 83

Tabel 4.10 Sistem Yang Diusulkan...………. 84

Tabel 4.11Usecase Naratif Login...……… 95

Tabel 4.12Usecase Naratif Data Pegawai...……….. 96

Tabel 4.13Usecase Naratif Jabatan Pegawai...……… 97

Tabel 4.14Usecase Naratif Pangkat Pegawai………. 98

Tabel 4.15Usecase Naratif Jenjang Pendidikan ………. 99

Tabel 4.16Usecase Naratif Data Keluarga ………...…. 100

Tabel 4.17Usecase Naratif Pensiun Pegawai ……… 101

Tabel 4.18Usecase Naratif DP3 ……… 102 xv


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Pengendalian Umpan Balik ……… 18

Gambar 2.2 Siklus Informasi...……… 21

Gambar 2.3 Pemodelan RAD………..……… 35

Gambar 2.4 Menu UtamaVisual Basic 6.0...……….. 49

Gambar 2.5 Tampilan UtamaVisual Basic 6.0..………. 50

Gambar 2.6 Tampilan Microsoft Access...………. 53

Gambar 4.1Use Case Diagram...….. 89

Gambar 4.2 Activity DiagramLogin...………. 90

Gambar 4.3 Activity DiagramBiodata Pegawai...……… 90

Gambar 4.4 Activity Diagram Jabatan Pegawai...………. 91

Gambar 4.5 Activity DiagramDP3………. 91

Gambar 4.6 Activity Diagram Pangkat Pegawai...……….. 92

Gambar 4.7 Activity Diagram Jenjang Pendidikan....………. 92

Gambar 4.8 Activity DiagramDiklat Pegawai …...………. 93

Gambar 4.9 Activity DiagramPengolahan Data Pensiun...……….. 93

Gambar 4.10 Activity DiagramData Keluarga...……… 94

Gambar 4.11 Sequence DiagramLogin...……… 102

Gambar 4.12 Sequence Diagram Biodata Pegawai……… 103

Gambar 4.13 Sequence DiagramJabatan Pegawai...……….. 104

Gambar 4.14 Sequence DiagramDP3...………. 105


(16)

Gambar 4.15Sequence DiagramPangkat Pegawai....………. 106

Gambar 4.16 Sequence DiagramPendidikan Pegawai………... 107

Gambar 4.17Sequence DiagramDiklat Pegawai...………. 108

Gambar 4.18 Sequence Diagram Pensiun Pegawai……… 109

Gambar 4.19 Class Diagram...……… 111

Gambar 4.20 Form Login...………. 112

Gambar 4.21 Form Menu Utama...……….……… 113

Gambar 4.22 Form Biodata Pegawai...………..……… 114

Gambar 4.23 Form Jabatan Pegawai...……….. 115

Gambar 4.24 Form Pangkat Pegawai...………. 116

Gambar 4.25 Form Pendidikan Pegawai...……….. 117

Gambar 4.26 Form Pensiun Pegawai...……… 118

Gambar 4.27 Form DP3...………. 119

Gambar 4.28 Form Diklat Pegawai ...……… 120

Gambar 4.29 Form Data Keluarga...……… 121

Gambar 4.30 Pengkodean...……… 122


(17)

F o rk D ig u n a k an u n tu k m e n u n ju k ka n ke g ia ta ny a n g d ila k u k a n s e c a r a p a r a le l

S ta tu s A k h ir

Status a kh ir ya ng dilak uk an sistem , s e b u a h d ia g ra m a k tiv ita s m e m ilik i

se bua h status a kh ir 8

9

DAFTAR SIMBOL UML

(Munawar, 2005) Usecase Diagram

Activity Diagram


(18)

Sequence Diagram

Garis Hidup /

lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek

Objek Menyatakan objek yang berinteraksi pesan

Waktu Aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan

Pesan tipe send

Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data/masukan/informasi ke

objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi 10

11

13 12

nama objek : Nama kelas

Interface pada sequence

Menghubungkan aktor dengan interface sistem

Pesan tipe return

Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah

pada objek yang menerima kembalian 14

15


(19)

Class Diagram


(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian...……….. 127

Lampiran 2 Hasil Observasi..………....……... 128

Lampiran 3 Hasil Wawancara....……….. 129

Lampiran 4 Pengujian Sistem...………...……… 131

Lampiran 5 Tampilan Sistem...……… 139

Lampiran 6CodingProgram...………. 148


(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Nadya Rianita (2010), Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai pada Baituttamwil Tamzis Cabang Buncit Raya, dengan menggunakan metode Object Oriented Analysis Design (OOAD) dengan model pengembangan waterfall strategy sequential dan menggunakan notasi

Unified Modelling Language (UML), dan penelitian ini menghasilkan sebuah analisis dan perancangan sistem informasi penilaian prestasi kerja pegawai pada Baituttamwil Tamzis yang dapat digunakan perusahaan dalam menilai prestasi kerja pegawai.

Menurut Sailin (2009), Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Indramayu, dengan menggunakan metode RAD dengan pemodelan UML hingga tahap implementasi. Sistem yang dikembangkan ini meliputi proses pendataan pegawai, pengajuan cuti, kenaikan pangkat dan pensiun. Pengembangan sistem informasi ini menggunakan teknologi komputer untuk efektifitas dan efisiensi dalam cara kerja sistem yang sedang berjalan pada saat ini, dengan sistem komputerisasi (pengolahan data elektronik) akan meringankan beban kerja para pegawai dalam hal penyajian informasi yang akurat dan aktual secara lengkap, sesuai yang diinginkan oleh manajemen instansi.


(22)

Menurut Kosmara (2008), Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian Pengolahan Data Pensiun pada Balitbang Dephan RI, melakukan tahap evaluasi dengan menggunakan Black Box Testing pada User dan Admin. Dalam penelitian penulis melakukan pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian baru yang berfungsi untuk menata, mengatur dan memberi pelayanan yang berkaitan dengan kepegawaian secara otomatis sehingga memudahkan dalam pengelolaan data pegawai.

Menurut Wahyu Tri Utami (2010), Sistem Informasi Pengelolaan Administrasi Kepegawaian Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Wuryantoro Kabupaten Wonogiri, dengan menggunakan metode

waterfal,perangkat pemrogramanMicrosoft Visual C# 2008, basis dataSQL Server 2005 dan pengujian perangkat lunak dilakukan dengan metode BlackBox. Sistem informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengelola data-data kepegawaian yaitu data seluruh pegawai, data kenaikan pangkat, data kenaikan gaji berkala dan data pemberhentian pegawai.

Menurut Dedy Agung Prabowo (2009), Sistem Informasi Manajemen Penerimaan CPNS Wilayah Jawa Tengah Berbasis WEB, dengan menggunakan web base dengan bahasa pemrograman PHP dan HTML serta pemrograman database SQL yang dapat mancakup data di seluruh wilayah provinsi Jawa Tengah karena menyediakan akses aplikasi melalui jaringan baik untuk administrator, eksekutif, dan user yang lain. Dampak lain adalah meningkatnya efisiensi penggunaan anggaran negara serta meningkatnya kualitas pelayanan publik.


(23)

Menurut Ina Susanti (2009), Sistem Informasi Kepegawaian dan Akademik di SMA Negeri 19 Surabaya Berbasis PHP, dengan menggunakan metode rekayasa perangkat lunak waterfall, dan diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, sedangkan untuk pengolahan databasenya menggunakan MySql. Sistem Informasi Kepegawaian di SMA Negeri 19 Surabaya Berbasis PHP ini merupakan suatu media yang mengurusi pengelolaan dan penyimpanan data yang ada pada Sub Bagian Kepegawaian SMA Negeri 19 Surabaya yakni pengelolaan data pegawai dan administrasi lainnya serta komponen-komponen lain yang mendukung aplikasi web ini.

Menurut Fitriani (2010), Sistem Informasi Kepegawaian pada Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, dengan menggunakan apache, php dan mysql. Metodologi pengembangan sistem adalah berdasarkan diagram alir atau flowchart. Sistem ini meliputi modul-modul masukan data yang berkaitan dengan data pegawai. Objektif utama sistem informasi ini adalah untuk melihat data-data pegawai mengupdatenya sehingga kinerja pengolahan data dapat ditingkatkan secara cepat dan efisien.

Menurut Hindiyansyah (2009), Sistem Informasi Kepegawaian Berbasis WEB pada RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, dengan menggunakan metode ERD sebagai model data dan DFD sebagai model proses, aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian ini dibuat menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus pada Rumah Sakit, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi, wawancara, dan studi literatur dan dalam membuat program menggunakan pemrogramanserver sidedengan C# danaction script.


(24)

Menurut Clara Sergian (2010), Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Laporan Kerja Berbasis WEB pada Rumah Sakit Islam Surabaya, dengan menggunakan PHP dan MySQL guna menampung semua data-data pegawai. Belum tersedianya basis data yang terkait dengan pengelolaan data pegawai juga menjadi salah satu hambatan dalam pengorganisasian data pegawai oleh sebab itu di buatkan aplikasi perangkat lunak untuk membantu dalam penyediaan basis data.

Menurut Nurul Fahmi (2009), Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Berbasis WEB untuk menunjang pengembangan E-Government pada Badan Kepegawaian Daerah Tabanan Pemerintah Kabupaten Tabanan, dengan menggunakan metode RAD dengan pemodelan UML, penulis merancang Sistem Informasi Kepegawaian Daerah pada Pemerintah Kabupaten Tabanan yang dapat menangani Proses input data pegawai secara digital. Data pegawai tersebut tersimpan dalam database yang terstruktur sehingga memudahkan pegawai dalam menginputkan data diri. Jika terjadi perubahan dan penghapusan data bisa dapat cepat ditangani. Sistem ini juga dapat melakukan proses pencetakan laporan.

Sebagaimana diketahui teknologi informasi memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi, baik di lingkungan swasta maupun lembaga pemerintah. Besarnya sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi tanpa di dukung oleh penataan informasi yang baik dapat diduga tidak akan


(25)

mengalami banyak hambatan. Penataan informasi yang dilakukan secara teratur, tepat, cepat dan terstandarkan akan sangat mendukung kelancaran pengelolaan dan target-target yang akan dicapai oleh organisasi tersebut.

Dalam suatu organisasi, gejala menurunnya semangat kerja, motivasi kerja, prestasi kerja, dan kepuasan kerja dapat disebabkan karena pelayanan di bidang informasi yang tidak memadai. Penurunan produktivitas dapat diindikasikan dari rasa malas pada diri pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan, menunda pekerjaan yang seharusnya dapat diselesaikan, tidak menyelesaikan pekerjaan yang diberikan atasan dengan baik dan benar, serta adanya keinginan pegawai untuk mutasi ke tempat lain.

Berbagai kegiatan kelitbangan dan kediklatan membutuhkan dukungan pelayanan administratif dan koordinatif secara memadai yang dilakukan oleh Sekretariat Badan Litbang dan diklat. Sesuai PMA No. 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama RI, Pasal 757 Sekretariat Badan Litbang dan Diklat mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi bagi seluruh satuan organisasi di lingkungan Badan Litbang dan Diklat berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan.

Untuk meningkatkan pelayanan di bidang kepegawaian Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI telah memanfaatkan teknologi informasi. Namun, pemanfaatan teknologi informasi salah satunya berupa komputer tersebut belum maksimal karena berbagai keterbatasan, antara lain masih terbatas kemampuan penataan informasi, dan sebagian bidang pelayanan belum tersedia sistem aplikasi


(26)

seperti yang diperlukan. Berkaitan dengan hal itu dibutuhkan langkah-langkah pembenahan melalui pengembangan sistem pemanfaatan teknologi informasi yang berfungsi mempercepat proses promosi pegawai, menata pengolahan data pegawai, mengatur, dan memberikan layanan kepegawaian sehingga dapat mendukung kerja organisasi serta dalam menganalisa data – data setiap pegawai yang sudah atau yang akan dipensiunkan yang akan diinput kedalam database serta dalam pembuatan laporan.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis memutuskan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, serta memberikan solusi alternatif untuk menangani sejumlah permasalahan yang dihadapi yang disusun dalam bentuk usulan Rancangan dalam Skripsi yang berjudul :

“Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian “SIMPEG” Pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI”

1.2 Perumusan Masalah

Bedasarkan ruang lingkup masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang sistem informasi kepegawaian pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama dengan menggunakan PHP dan MySQL.


(27)

2. Bagaimana merancang aplikasi yang menarik dan user friendly yang sesuai dengan kebutuhan.

3. Bagaimana sistem dapat memberikan informasi kepegawaian yang akurat khususnya tentang Pangkat dan pensiun pegawai.

1.3 Batasan Masalah

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis membatasi masalah untuk menghindari penyimpangan pembahasan yaitu :

1. Hanya sebatas pengolahan data pegawai.

2. Data yang akan diolah hanya meliputi Pangkat pegawai dan pensiun pegawai.

3. Pengembangan sistem menggunakan metodologi RAD dengan pemodelan UML yang dilakukan sampai proses pengujian(testing). 4. Pengembangan sistem menggunakan PHP untuk bahasa pemrograman

dan MySQL untuk perancangan database.

1.4 Tujuan Peneletian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Merancang sistem informasi kepegawaian pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama dengan menggunakan PHP dan MySQL.

2. Merancang sistem informasi kepegawaian berbasis web.


(28)

3. Mengembangkan sistem informasi kepegawaian sehingga dapat mempermudah pengelolaan data pegawai yang berhubungan dengan pangkat dan pensiun pegawai.

1.5 Manfaat penelitian

Peneliti mengharapkan penulisan ini dapat berguna bagi seluruh pihak yang terkait, diantaranya :

1.5.1 Bagi Peneliti

a. Menambah pengetahuan tentang sistem informasi kepegawaian.

b. Mengetahui penggunaan sistem informasi kepegawaian dalam pemanfaatannya secara langsung.

c. Menambah wawasan di dalam mengembangkan suatu sistem informasi kepegawaian.

1.5.2 Bagi Universitas

a. Memperkaya ilmu pengetahuan di bidang sistem informasi kepegawaian.

b. Memberikan referensi bagi penelitian selanjutnya di bidang sistem informasi kepegawaian.

1.5.3 Bagi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama a. Sistem informasi kepegawaian menjadi terkomputerisasi.

b. Dengan adanya sistem informasi kepegawaian, maka secara tidak langsung akan memudahkan sub bagian kepegawaian dalam membuat laporan.


(29)

c. Dengan adanya sistem informasi kepegawaian pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama

1.6 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan peneliti di bagi menjadi dua, yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan.

1.6.1 Metode pengumpulan data

Merupakan metode yang digunakan peneliti dalam melakukan analisis data dan menjadikannya informasi yang akan digunakan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi.

1.6.1.1 Studi Kepustakaan

Dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan kepegawaian serta buku-buku yang mendukung dengan topik yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini, serta megunjungi (browser) situs-situs internet yang berhubungan dengan skripsi penulis.

1.6.1.2 Studi Lapangan

Merupakan usaha pengumpulan data secara intensif disertai dengan analisa dan pengkajian kembali hasil analisa yang dikumpulkan. Didalam penelitian lapangan ini penulis melaksanakan survei pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Untuk memperjelas


(30)

kegiatan dalam penelitian lapangan ini penulis menggunakan metode, yaitu :

a) Observasi

Dengan menggunakan metode ini penulis mengumpulkan data dengan pengamatan secara langsung pelaksanaan kegiatan pada Sub Bagian Kepegawaian Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, guna mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi data base kepegawaian.

b) Wawancara

Melakukan tanya jawab dengan sejumlah pegawai di Sub Bagian Kepegawaian untuk memperoleh informasi yang diperlukan.

1.6.1.3 Studi Literatur Sejenis

Kegiatan ini dilakukan dengan melihat hasil karya atau projek atau juga penulisan yang sejenis dengan pembuatan skripsi ini.

1.6.2 Metodologi Pengembangan Sistem


(31)

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode Rapid Application Development (RAD) dengan tools Unified Modelling Language (UML), yang memiliki tahap-tahap sebagai berikut: (Kendall dan Kendall, 2008)

1. Perencanaan syarat-syarat. 2. Workshop Design.

3. Implementasi.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis membagi materi pembahasan ke dalam lima bab, dimana setiap babnya dibagi-bagi lagi menjadi sub bab. Pembagian bab dalam penulisan Tugas Akhir ini dibuat secara sistematika, sehingga memudahkan dalam penjabaran dan pemahaman akan materi pembahasan. Adapun pembagian bab-bab tersebut adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian berupa metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI


(32)

Bab ini memberikan penjelasan tentang landasan teori dan studi kepustakaan dari penelitian, dimana berisi teori-teori dari konsep, software, dan aplikasi dari penelitian yang akan dibuat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan diuraikan bagaimana metode-metode yang akan digunakan dalam penelitian yang akan dibuat. Mulai dari jenis metodologi dan tahap-tahap pengembangan dari penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas hasil dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, dan juga berisi saran-saran perbaikan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Definisi Sistem


(33)

Berikut adalah beberapa definisi tentang sistem, yang diperoleh dari berbagai sumber dan latar belakang pemikiran yang mungkin berbeda.

Sistem menurut Jogiyanto (1999), sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub-sistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variable-variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

Istilah sistem bukanlah hal yang asing bagi kebanyakan orang. Sering kali sistem mengacu pada komputer tetapi juga bisa kearah yang lebih luas seperti sistem tata surya atau bahkan ke hal-hal yang lebih spesifik seperti sistem respirasi mamalia. Pada dasarnya menurut Abdul Kadir (2003), sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Wing Wahyu Winarno (2006), sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Masing-masing komponen memiliki fungsi yang berbeda dengan yang lain, tetapi tetap dapat bekerja sama.

Menurut Eko Nugroho (2008), sistem dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam suatu sistem adalah elemen-elemennya sendiri, yang kombinasinya berbeda antara sistem


(34)

yang satu dengan sistem yang lain. Namun demikian, susunan dasarnya tetap sama.

Susunan suatu sistem pada dasarnya terdiri atas unit input, unit pengolah dan unit output. Input atau masukan, masuk kedalam sistem melalui unit input. Selanjutnya, input diproses oleh unit pemroses dan hasilnya ditampilkan ataupun dicetak keluar melalui unit output.

Selain itu, sistem dapat dibedakan sebagai sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem dikatakan terbuka jika terjadi arus sumber daya antara sistem dan lingkungannya. Jika tidak ada interaksi dengan lingkungannya, sistem disebut sistem tertutup.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (1999), suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung

(interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran

(objectives) atau tujuan(goal).

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa suatu sub-sistem


(35)

atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub-sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem(environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung(interface)

Penghubung merupakan media antara satu sub-sistem dengan sub-sistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari satu sub-sistem ke sub-sistem yang


(36)

lainnya. Dengan penghubung, satu sub-sistem dapat berintegrasi dengan sub-sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan(input)

Input adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Input

dapat berupa perawatan (maintenance) dan sinyal (signal).

Maintenance adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer, program adalahmaintenance yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalahsignaluntuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran(output)

Output adalah hasil dari energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. output dapat merupakan masukkan untuk sub-sistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah(process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. process akan merubah input

menjadi output. Suatu sistem produksi akan mengolah input berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi sebuah outputberupa barang jadi.


(37)

8. Sasaran atau Tujuan

Suatu sistem mempunyai sasaran(objective) dan tujuan(goal), kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukaninput

yang dibutuhkan sistem dan output yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem baru dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (1999), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut ini :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system)

dan sistem phisik(physical system).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara phisik. Misalnya sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Dan sistem phisik merupakan sistem yang ada secara phisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system)

dan sistem buatan manusia(human made system).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Dan sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan


(38)

mesin disebut denganhuman-machine system atau ada yang menyebut denganman-machine system. Misalnya sistem informasi akuntansi. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic

system) dan sistem tak tentu(probabilistic system).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga output dari sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup(closed system) dan sistem terbuka(open system).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.


(39)

2.1.4 Pengendalian Sistem

Menurut Jogiyanto (1999), karena suatu sistem tidak ada yang tertutup, supaya sistem dapat terus melangsungkan hidupnya, maka sistem harus mempunyai daya membela diri atau sistem harus mempunyai sistem pengendalian. Pengendalian dari suatu sistem dapat berupa pengendalian umpan balik (feedback control system), pengendalian umpan maju (feed forward control system), dan pengendalian pencegahan (preventive control system).

1. Sistem Pengendalian Umpan Balik(feedback control system)

Pengendalian umpan balik merupakan proses mengukuroutput

dari sistem yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu. Sistem pengendalian umpan balik disebut juga dengan istilah negative feedback, karena hasil balik yang negatif akan dikendalikan supaya menjadi baik untuk prosesinputselanjutnya.

Gambar 2.1 Sistem Pengendalian Umpan Balik (Jogiyanto, 1999)

2. Sistem Pengendalian Umpan Maju(feed forward control system)

Sistem pengendalian umpan maju (feed forward control system) disebut juga dengan istilah positive feedback. Sistem

SI STEM PEN GEN DALI AN

UMPAN BALI K

PENGOLAH KELUARAN MASUKAN


(40)

pengendalian umpan maju merupakan perkembangan dari sistem pengendalian umpan balik. Untuk mendorong proses dari sistem supaya menghasilkan hasil balik yang positif.

3. Sistem Pengendalian Pencegahan(preventive control system)

Kalau sistem pengendalian umpan balik mengendalikan

output-nya dan sistem pengendalian umpan maju mengendalikan prosesnya, maka sistem pengendalian pencegahan mencoba untuk mengendalikan sistem sebelum proses dimulai, dengan mencegah hal-hal yang merugikan yang masuk ke dalam sistem.

2.1.5 Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh. Keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya disebut dengan istilah entropy.Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy tersebut yang


(41)

disebut dengan negative entropy ataunegentropy. Apakah sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi suatu sistem.

Menurut Jogiyanto (1999), informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data-idem.

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data-idem. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Didalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Kesatuan nyata (fact) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Menurut Eko Nugroho (2008), informasi merupakan salah satu elemen dalam manajemen perusahaan. Agar informasi dapat mengalir lancar, para pemakai perlu menempatkan informasi dalam suatu kerangka sistem. Menurut Wing Wahyu Winarno (2006), informasi adalah data yang sudah dioalah sehingga berguna untuk membuat keputusan.

Menurut Raymond McLeod dan George P. Schell (2007) informa si adalah data yang telah diolah sehingga lebih bermakna. Informasi bias any a menyampaikan sesuatu yang baru dan belum diketahui oleh pengguna. Informasi


(42)

menyampaikan apa saja yang telah, sedang dan akan terjadi di perusahaan serta sistem utamanya. Informasi dihasilkan dari data yang ada dalam database menggunakan dua jenis perangkat lunak.

1. Perangkat Lunak Penulis Laporan (report-writing software)

Menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus. Laporan periodik diolah dalam bahasa pemrograman dan dipersiapkan menurut jadwal yang telah ditetapkan. Laporan khusus, disebut juga laporan ad-hoc, disiapkan untuk merespons permintaan informasi dalam keadaan yang tidak diantisipasi sebelumnya.

2. Model Matematika

Menghasilkan informasi sebagai hasil simulasi operasion al perusahaan. Model matematika yang menggambarkan hasil operasional perusahaan dapat ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman. Namun, penggunaan bahasa pemodelan khusus membuat pekerjaan lebih mudah dan cepat.

2.2.2 Siklus Informasi

Menurut Jogiyanto (1999), data merupakan bentuk yang masih mentah, belum banyak bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf-huruf atau alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar dan sebagainya.


(43)

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan da n melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus informasi (information cycle) atau ada yang menyebutnya dengan istilah siklus pengolahan data (data processing cycles).

Gambar 2.2 Siklus Informasi (Jogiyanto, 1999)

2.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya danrelevan(Jogiyanto, 1999).

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinann banyak terjadi

PROSES INFORMASI DATA


(44)

gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.4 Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif di bandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya,


(45)

karena sebagaian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai usang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitas nya. Pengukuran nilai investasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau

cost-benefit.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Definisi Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Pertanyaannya darimana informasi tersebut bisa didapatkan? Jawabannya adalah dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing systems (information processing systems).

Menurut Jogiyanto (1999), sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memeberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik.


(46)

Menurut Eko Nugroho (2008), mendefinisikan sistem informasi sebagai integrasi antara orang, data, alat dan prosedur yang bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan. Sistem informasi mendapatkan input berupa data-data atau kejadian dalam perusahaan. Sistem informasi merupakan sistem konseptual yang memakai sumber daya konseptual, data dan informasi, untuk mewakili sistem fisik berupa perusahaan atau organisasi.

Menurut Wing Wahyu Winarno (2006), sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama, yang digunakan untuk mencatat data, mengolah data, dan menyajikan informasi untuk para pembuat keputusan agar dapat membuat keputusan dengan baik. Komponen sistem informasi sangat tergantung kepada proses yang terjadi di masing-masing perusahaan. Komponen yang paling utama adalah teknologi komunikasi, teknologi komputasi, dan teknologi informasi. Teknologi komunikasi digunakan untuk mengirim data dari satu tempat atau alat ke tempat atau alat yang lain. Teknologi komputasi adalah berbagai perangkat yang digunakan untuk mengolah data. Teknologi informasi adalah berbagai metode untuk menyajikan berbagai bentuk informasi ke berbagai pihak yang memerlukan.

2.3.2 Tujuan Sistem Informasi

Sistem informasi menyediakan informasi yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Adapun tujuan dari sistem informasi adalah sebagai berikut :

1. Kegunaan (usefulnes)


(47)

Sistem harus mampu menyajikan informasi guna mendukung pengambilan keputusan manajerial dan operasional.

2. Ekonomi (economy)

Semua komponen sistem termasuk kontrol, mesin dan sebagainya diharapkan dapat meningkatkan keuntungan paling sedikit sebesar biaya yang telah dikeluarkan.

3. Reabilitas (reability)

Hasil dari sistem harus memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan sistem harus dapat beroperasi secara efektif, bahkan ketika komponen manusianya tidak ada ataupun mesin jika ada tidak beroperasi untuk sementara waktu.

4. Pelayanan Pelanggan

Sistem dapat menyediakan pelayanan yang baik dan tepat guna. 5. Kapasitas (capacity)

Sistem harus mempunyai kapasitas yang cukup untuk mengatasi operasi-operasi pada titik maksimum sebaik kegiatan normal.

6. Sederhana (simplicity)

Sistem harus sederhana, struktur maupun operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedur-prosedur mudah disempurnakan. 7. Fleksibel (flexibility)


(48)

Sistem harus cukup fleksibel dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan dan permintaan perbaikan yang dikehendaki oleh organisasi.

2.3.3 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (control block). Sebagai suatu sistem, keenam block tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya (Jogiyanto, 1999).

1. Blok Masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar


(49)

data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (technology block)

Teknologi merupakan tool-box dari pekerjaan sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan. Teknologi terdiri dari dua bagian utama, yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data (database block)

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam dasar data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan


(50)

menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (database management systems).

6. Blok Kendali (control block)

Agar sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian didalamnya. Beberapa pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat segera diatasi.

2.4 Sistem Informasi Kepegawaian

2.4.1 Definisi Pegawai Negara atau Pegawai Negeri Sipil

Pegawai negeri sipil (PNS) adalah pegawai yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Pegawai_negeri)


(51)

2.4.2 Definisi Sistem Informasi Kepegawaian

Sistem informasi kepegawaian (SIMPEG) adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi tentang sumber daya manusia, aktifitas-aktifitas personalia, karakteristik-karakteristik unit-unit organisasi. (Henry Simamora, 2001)

Perusahaan besar atau departemen biasanya memiliki suatu bidang atau divisi yang menangani banyak hal yang berkaitan dengan personil perusahaan, maka pada perusahaan milik negara istilah sistem informasi sumber daya manusia dikenal dengan sebutan sistem informasi kepegawaian (SIMPEG). Sehingga dalam keputusan Menteri Dalam Negeri No. 17 tahun 2000 disebutkan bahwa :

Sistem informasi kepegawaian (SIMPEG) merupakan suatu totalitas terpadu yang terdiri dari perangkat pengolah meliputi pengumpul prosedur, tenaga pengolah dan perangkat lunak, perangkat penyimpanan meliputi pusat data dan bank data serta perangkat komunikasi yang saling berkaitan, saling ketergantungan dan saling menentukan dalam rangka penyediaan informasi dibidang kepegawaian.


(52)

Kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya manusia yaitu Human Resources Information system (HRIS) sebagai pendukung manajemen sumber daya manusia. HRIS merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk memperoleh (acquire), menyimpan (store), memanipulasi (manipulate), menganalisis (analyze), mendapatkan kembali (retrieve), dan mendistribusikan (distribute) informasi yang berhubungan dengan sumber daya manusia untuk kepentingan organisasi.

Human Resources Information system (HRIS) dalam bahasa indonesia adalah sistem informasi sumber daya manusia (SISDM) atau lebih dikenal dengan istilah sistem informasi kepegawaian (SIMPEG). Sistem informasi kepegawaian bertugas merancang format-format data kepegawaian dan mengatur sistem pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pelaporan informasi kepegawaian, yang terdiri dari : data pegawai, data jabatan, data pendidikan, data keluarga dan lain-lain sehingga dapat dikelola informasi tentang kinerja pegawai, perencanaan kebutuhan pegawai, pembinaan dan pengembangan karirnya, kesejahteraan, serta pemberhentian atau pensiun.

2.4.3 Definisi Kementerian Negara

Kementerian Negara atau yang biasa disebut Kementerian adalah lembaga pemerintah pelaksana kekuasaan pemerintahan yang membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.


(53)

Dalam konteks definisi, terdapat dua istilah, yang tidak dapat saling menjelaskan, yaitu kementerian negara dan lembaga pemerintah. Ketidaktegasan definisi akan melahirkan multiinterpretasi atas definisi kementerian negara.

Sedangkan dalam konteks gramatikal, definisi tersebut dapat memperuncing permasalahan dalam sistem ketatanegaraan. Istilah kementerian negara menjadi rancu manakala disandingkan dengan lembaga pemerintah. Meskipun ditegaskan, bahwa lembaga pemerintah pelaksana kekuasaan pemerintahan yang membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.

Untuk definisi, dapat dikembalikan ke dalam konteks konstitusi kita, kementerian negara yang selanjutnya disebut sebagai kementerian adalah salah satu lembaga pelaksana kekuasaan pemerintah yang dipimpin oleh seorang menteri yang bertugas dan berwenang membantu presiden dan membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.

(http://www.scribd.com/doc/50763967/DIM-RUU-KN-Versi-MTI)

2.5 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia 2.5.1 Definisi Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari


(54)

sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam kajian bidang psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.

Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia atau yang biasa disingkat MSDM. Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri atau organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusianya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu psikologi.

Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (human resources), yaitu H.C. (human capital). Disini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban, cost). Disini persepektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka.

(http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/04/definisi-sumber-daya-manusia.html)

2.5.2 Definisi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information system HRIS) menyediakan informasi kepada para seluruh manajer perusahaan mengenai mengenai sumber daya manusia perusahaan. Sistem pengolahan transaksi menyediakan input data, seperti halnya subsistem riset sumber daya


(55)

manusia yang menjalankan studi-studi khusus dan subsistem kecerdasan sumber daya manusia yang mengumpulkan data-data lingkungan yang berhubungan dengan isu-isu seputar sumber daya manusia.

Setiap output subsistem dalam HRIS memberikan aspek tertentu dari manajemen sumber daya manusia, seperti perencanaan, perekrutan tenaga kerja baru, pengaturan target kerja, kompensasi untuk pekerja, peningkatan kesejahteraan pekerja, dan mempersiapkan laporan-laporan mengenai sumber daya manusia yang diminta oleh lingkungan, terutama lembaga pemerintah.

(http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/04/definisi-sumber-daya-manusia.html)

2.6 Metode Penelitian

2.6.1 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian. (Gulo, 2002)

2.6.1.1 Studi Lapangan 1. Observasi

Merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya. (Jogiyanto, 2008)

2. Wawancara

Wawancara (interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data atau fakta (fact finding technique) yang penting dan banyak


(56)

dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Mengadakan tanya jawab sesuai dengan daftar pertanyaan yang telah disusun kepada fungsi yang bersangkutan. (Jogiyanto, 2005)

2.6.1.2 Studi Pustaka

Studi pustaka adalah mengumpulkan data dan informasi dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, referensi, serta situs-situs penyedia layanan yang berkaitan dengan judul. (Nazir, 2003)

2.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Proses pengembangan sistem adalah satu set aktivitas, metode, praktik terbaik, siap dikirimkan dan peralatan terotomatisasi yang akan digunakan oleh para pengembang sistem untuk mengembangkan dan memelihara sistem informasi dan perangkat lunak. (Whitten, et.al, 2004)

2.6.2.1 Rapid Application Development (RAD)

Rapid Application Development (RAD) merupakan sebuah strategi yang menekan kecepatan pengembang melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang, dan bertambah serangkaian prototype bekerja pada sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang ke dalam sistem final. (Kendall dan Kendall, 2008).


(57)

2.6.2.2 Fase-Fase RAD

1. Perencanaan Syarat-Syarat

Pada tahap ini, user dan analis melakukan semacam pertemuan untuk melakukan identifikasi tujuan aplikasi atau sistem dan melakukan identifikasi kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini hal terpenting adalah adanya keterlibatan dari kedua belah pihak bukan hanya sekedar persetujuan proposal yang sudah dibuat. Untuk lebih jauh lagi, keterlibatan user bukan hanya dari satu tingkatan pada suatu organisasi, melainkan beberapa tingkatan organisasi, sehingga informasi yang dibutuhkan untuk masing-masing user dapat terpenuhi dengan baik.

2. Workshop Design

Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analis. Untuk tahap ini maka keaktifan user yang terlibat sangat menentukan untuk mencapai tujuan, karena user bisa langsung memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain. 3. Implementasi

Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui baik itu oleh user dan analis, maka pada tahap ini programmer mengembangkan desain menjadi suatu program. Setelah program selesai baik itu sebagian maupun secara keseluruhan, maka dilakukan proses pengujian


(58)

terhadap program tersebut apakah terdapat kesalahan atau tidak sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi.

2.7 Unified Modelling Language (UML)

2.7.1 Sejarah UML

Sampai saat ini memang tidak atau belum ada standar yang diterima semua pihak dalam menentukan ‘tool’ apa yang digunakan sebagai basis analisa. UML yang diperkenalkan oleh Iva Jacobson (yang sebelumnya terkenal dengan konsep OOSE-Object Oriented Software Engineering), James Rumbaugh (yang sebelumnya terkenal dengan konsep OMT-Object Modeling Technique), serta Grady Booch (yang sebelumnya terkenal dengan Notasi Booch yang populer digunakan sebagai salah satu metodologi analisis dan perancangan berorientasi objek yang kerapkali digunakan). Menurut (Adi Nugroho, 2005), UML yang merupakan sintesis 3 metode analisis dan peranacangan berbasis objek serta ditambah keunggulan metode-metode berorientasi objek lainnya (Fusion, Shlaer-Mellon, Coad-Yourdon) yang juga disintesakan dalam UML menawarkan pendekatan yang cukup baik serta didigunakan cukup luas di industri perangkat lunak.

UML Merupakan kesatuan dari tiga pemodelan dan ditambah kemampuan lebih karena mengandung metode tambahan untuk mengatasi masalah pemodelan yang tidak dapat ditangani ketiga metode tersebut. UML dikeluarkan oleh OMG (Object Management Group, Inc). Yaitu organisasi internasional yang dibentuk


(59)

pada 1989, terdiri dari perusahaan sisteminformasi softwaredeveloper, dan para user sistem komputer.

Dengan adanya UML, diharapkan dapat mengurangi kekacauan dalam bahasa yang selama ini terjadi dalam lingkungan industri. UML diharapkan dapat menjawab masalah pengoperasian dan mekanisme tukar- menukar model yang terjadi selama ini.

2.7.2 Tujuan UML

Menurut (Adi Nugroho, 2005), tujuan UML diantaranya adalah :

1. Tinjauan umum bagaimana arsitektur sistem secara keseluruhan.

2. Penelaahan bagaimana objek-objek dalam sistem saling mengirimkan pesan (message) dan saling bekerjasama satu sama lain.

3. Menguji apakah sistem atau perangkat lunak sudah berfungsi seperti yang seharusnya.

4. Dokumentasi sistem atau perangkat lunak untuk keperluan-keperluan tertentu di masa yang akan datang.

2.7.3 Notasi dan Artifak Dalam UML


(60)

Notasi dan artifak dalam UML menurut Hermawan (2004 : 14-23), adalah sebagai berikut :

1. Actor

Actor adalah segala sesuatu yang berinteraksi dengan sistem aplikasi komputer. Jadi Actor ini bisa berupa orang, perangkat keras, atau mungkin juga obyek lain dalam sistem yang sama. Biasanya yang dilakukan oleh Actor adalah memberikan informasi pada sistem dan atau memerintahkan sistem untuk melakukkan sesuatu.

2. Class

Class merupakan pembentuk utama dari sistem berorientasi obyek, karena Class menunjukkan kumpulan obyek yang memiliki atribut dan operasi yang sama. Class digunakan untuk mengimplementasikan interface. Class digunakan untuk mengabstraksikan elemen dari sistem yang sedang di bangun. Class

bisa untuk merepresentasikan baik perangkat lunak maupun prangkat keras, baik konsep maupun benda nyata.

Notasi Class berbentuk persegi panjang berisi tiga bagian persegi paling atas untuk nama Class, persegi panjang paling bawah untuk operasi, dan persegi panjang di tengah untuk atribut. Atribut digunakan untuk menyimpan informasi. Nama atribut menggunakan kata benda yang dapat dengan jelas merepresentasikan infomasi yang di simpan di dalamnya. Operasi menunjukan sesuatu yang bisa di lakukan oleh obyek. Dan menggunakan kata kerja.


(61)

3. Use Case

Use Case menjelaskan urutan kegiatan yang di lakukan Actor

dan sistem untuk mencapai suatu tujuan tertentu, walaupun menjelaskan kegiatan namun Use Case hanya menjelaskan apa yang dilakukan oleh

Actor dan sistem, bukan bagaimana Actor dan sistem melakukan kegiatan tersebut. Di dalam Use Case terdapat teks untuk menjelaskan urutan kegiatan yang disebut Use Case specification. Use Case specification terdiri dari:

a. Nama Use Case

Mencantumkan nama dari Use Case yang bersangkutan. Sebaiknya di awali dengan kata kerja untuk menujukan suatu aktivitas.

b.Deskripsi Singkat (brief description)

Menjelaskan secara singkat dalam 1 atau 2 kalimat tentang tujuan dariUse Case ini.

c. Aliran Normal (basic flow)

Ini adalah jantung dariUse Case. Menjelaskan interaksi antaraActor

dan sistem dalam kondisi normal, yaitu segala sesuatu berjalan dengan baik, tiada halangan atau hambatan dalam mencapai tujuan dariUse Case.

d.Aliran Alternatif (alternate flow)

Merupakan perlengkapan dari basic flow karena tidak ada yang sempurna dalam setip kaliUse Case berlangsung. Di dalamalternate flow ini dijelaskan apa yang akan terjadi bila suatu halangan terjadi


(62)

sewaktu Use Case berlangsung. Ini terutama berhubungan dengan

error yang mungkin terjadi, misalnya karena sistem kekurangan data untuk diolah (usia pegawai belum di input), terjadi masalah eksternal (printer belum di turn-on).

e. Special requirement

Berisi kebutuhan lain yang belum tercukup dalam aliran normal dan alternatif. Biasanya secara tegas di bedakan bahwa basic flow dan

alternate flow menangani kebutuhan fungsional dari Use Case, sementara special requirement yang tidak berhubungan dengan fungsional, misalnya kecepatan transaksi maksimum berapa cepat dan berapa lama kapasitas akses jumlah user yang akan mengakses dalam waktu bersamaan.

f. Pre-condition

Menjelaskan persyaratan yang harus di penuhi sebelum Use Case

bisa di mulai.

g. Post-condition

Menjelaskan kondisi yang berubah atau terjadi saat Use Case selesai di eksekusi.

4. Interaction

Interaction digunakan untuk menunjukan baik aliran pesan atau informasi antar obyek maupun hubungan antar obyek. Biasanya

interaction ini dilengkapi juga dengan teks bernama operation


(63)

singnature yang tersusun dari nama operasi, parameter yang di kirim dan tipe parameter yang di kembalikan Notasi interaction.

5. Interface

Interface merupakan kumpulan operasi tanpa implementasi dari suatu Class. Implementasi operasi dalam interface di jabarkan dalam operasi dalam Class. Oleh karena itu keberadaan interface selalu di sertai oleh Class yang mengimplementasikan operasinya. Interface ini merupakan salah satu cara mewujudkan prinsip enkapsulasi dalam obyek.

6. Package

Package adalahcontainer atau wadah konseptul yang digunakan untuk mengelompokan elemen–elemen dari sistem yang sedang dibangun, sehingga bisa dibuat model yang lebih sederhana. Tujuannya adalah untuk mempermudah penglihatan (visibility) dari model yang sedang dibangun.

7. Note

Note dibangun untuk memberikan keterangan dan komentar tambahan dari suatu elemen sehingga bisa langsung terlampir dalam model.Note ini bisa ditempelkan ke semua elemen Notasi yang lain.

8. Dependency

Dependency merupakan relasi yang menunjukkan bahwa

perubahan pada suatu elemen memberi pengaruh pada elemen yang lain. Elemen yang ada dibagian tanda panah adalah elemen yang


(64)

tergantung pada elemen yang ada dibagian tanpa ada tanda panah. Terdapat dua stereotype dari dependency, yaitu include dan extend.

Include menunjukkan bahwa suatu bagian dari elemen (yang ada di garis tanpa panah) memicu eksekusi bagian dari elemen lain (yang ada di garis dengan panah), misalnya untuk Notasi A -- >B operasi yang ada diClass A memicu dieksekusinya operasi yang berada diClass B .

Extend menunjukkan bahwa suatu bagian dari elemen digaris tanpa panah bisa disisipkan ke dalam elemen yang ada digaris dengan panah, misalnya untuk Notasi A-- >B suatu fungsi dariUse Case A bisa disisipkan ke dalamUse Case B atau dengan kata lain A optional untuk B. Ke dua stereotype ini direpresentasikan dengan menambahkan text include atauextend di Notasidependency.

9. Association

Association menggambarkan navigasi antar Class (navigation), berapa banyak obyek lain yang bisa berhubungan dengan satu obyek (multiplicity antar Class ), dan apakah suatu Class menjadi bagian dari

Class lainnya (aggregation). Navigation dilambangkan dengan penambahan tanda panah di akhir garis. Bidirectional navigation

menunjukkan bahwa dengan mengetahui salah satu Class bisa didapatkan dari informasi lainnya. sementara dengan unidirectional navigation hanya dengan mengetahui Class di ujung garis association

tanpa panah kita bisa mendapatkan informasi dari Class di ujung dengan panah, tetapi tidak sebaliknya.


(65)

10. Generalization

Generalization menunjukan hubungan antar elemen yang lebih umum ke elemen yang lebih spesifik (sub Class), dengan

generalization, Class yang lebih spesifik akan menurunkan atribut dan operasi dariClass yang lebih umum (super Class), atau “subClass is a super Class”. Dengan menggunakan Notasi generalization ini konsep

inheritance dari prinsip hirarki dimodelkan.

11. Realization

Realization menunjukan hubungan bahwa elemen yang ada di bagian tanpa panah akan merealisasikan apa yang dinyatakan oleh elemen yang ada di bagian depan panah. MisalnyaClass merealisasikan

package,component merealisasikanClass atauinterface.

12. Use Case Diagram

Use Case Diagram (UCD) menjelaskan apa yang akan

dilakukan oleh sistem yang akan dibangun dan siapa yang akan berinteraksi dengan sistem. Use Case Diagram menjadi dokumen kesepakatan antara Customer,User, danDeveloper.Usermenggunakan dokumen UCD untuk memahami sistem dan mengevaluasi bahwa benar yang dilakukan sistem adalah untuk memecahkan masalah yang user


(66)

ajukan atau sedang dihadapi. Developer menggunakan dokumen UCD ini sebagai rujukan yang benar dalam pengembangan sistem.

UCD pada umumnya menggunakan elemen Actor, Use Case,

dependency, generalization dan association. UCD ini memberikan gambaran statis dari sistem yang sedang dibangun dan merupakan artifak dari proses analisis.

13. Sequence Diagram

Sequence Diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dariUse Case: interaksi yang terjadi antar Class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi. Pembuatan sequence diagram merupakan aktivitas yang paling kritikal dari proses desain karena artifak inilah yang menjadi pedoman dalam proses pemrograman nantinya dan berisi aliran kontrol dari program.

14. Class Diagram

Class Diagram merupakan diagram yang selalu ada di

pemodelan sistem berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.


(67)

2.8 PHP

2.8.1 Definisi PHP

PHP singkatan dariHypertext Prepocessor yang digunakan sebagai scipt server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. (Sidik, 2006)

2.8.2 Kelebihan-Kelebihan PHP

PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI, seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web yang dinamik, dan menerima cookies. Kemampuan (feature) PHP yang paling diandalkan dan signifikan adalah dukungan kepada banyak database. Membuat halaman web yang menggunakan data dari database dengan sangat mudah dapat dilakukan.


(68)

PHP juga mendukung untuk berkomunikasi dengan layanan lain menggunakan protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3, HTTP, dan lainnya yang tidak terhitung. (Sidik, 2006)

2.8.3 Sintaks PHP

Sintaks PHP ditulis dalam apitan tanda khusus PHP. Ada empat macam pasangan tag PHP yang digunakan : (Peranginangin, 2006)

1. <?php...?>

2. <script language=”PHP”>...</script> 3. <?....?>

4. <%....%>

Cara 1 dan 2 merupakan cara yang paling umum digunakan sekalipun cara 3 tampak lebih praktis karena cara 3 tidak selalu diaktifkan pada konfigurasi file php.ini yang terdapat pada direktor c:/apache/php. Cara 4 juga dimungkinkan sebagai kemudahan bagi anda yang sudah terbiasa dengan ASP (Active Server Pages). Namun, bila itu dikenal, maka harus dilakukan pengaktifan file konfigurasi php.ini.


(69)

2.9 MySQL

MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database Management System – DBMS) yang open source (gratis) yang sangat populer di kalangan pemrogram web, sehingga dapat digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelola datanya. Hal ini dikarenakan MySQL dapat digunakan cepat secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan skala menengah kecil. (Sidik, 2006)

2.10 Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver adalah sebuah editor web professional yang digunakan untuk mendesain dan mengelola situs web atau halaman web. Dreamweaver paling sering digunakan oleh web desainer atau web programmer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan area kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamweaver yang makin powerfull dan menunjang peningkatan produktifitas dan efektifitas untuk mendesain atau membangun situs web. Dreamweaver juga dilengkapi dengan fasilitas untuk manajemen situs yang cukup lengkap. Pembahasan mencakup: (Firdaus, 2007)

a. Mendesain halaman web b. Menggunakan css c. Bekerja dengan gambar d. Bekerja dengan frame e. Bekerja dengan form

f. Bekerja dengan media dan lain-lain


(70)

Macromedia Dreamweaver adalah program yang sangat fleksibel, program ini mengijinkan anda untuk melihat kode dalam tampilan yang berbeda : code view, code dan desain view. Anda bisa berpindah antara tampilan ini dengan menggunakan tiga tombol icon yang terdapat diatas sebelah kiri monitor.

2.11 Intranet

Intranet merupakan sebuah jaringan yang dibangun berdasarkan teknologi internet yang didalamnya terdapat basis arsitektur berupa aplikasi web dan teknologi komunikasi data. (Syafrizal, 2005)

2.11.1 Komponen Pembentuk Intranet

Komponen pembentuk intranet pada dasarnya sama dengan komponen pembentuk internet, seperti: (Syafrizal, 2005)

1. Aplikasi browser 2. Komputer server 3. Perangkat jaringan 4. Protokol TCP/IP 5. Bahasa pemrograman 6. Komputer client

7. Perangkat bantu pengembangan (development tools) untuk manajemen jaringan lokal


(1)

if ($query && ($row = $query->row_array ())) { return $row ['count'];

}

return 0; }

public function get($id) {

if( !$id ) return array(); $this->db->select ( '*' ); $this->db->from ( 'peg_pkt' ); $this->db->where ( 'id', $id ); $this->db->limit ( 1 );

$query = $this->db->get(); return $query->row_array();

}

public function get_peg($where) { if( !$where ) return ''; $this->db->select ( '*' ); $this->db->from ( 'peg_pkt' );

if($where) foreach($where as $field=>$param) $this->db->where($field, $param); $query = $this->db->get();

return $query->result_array(); }

public function add($data) { if( !$data ) return false;

return $this->db->insert('peg_pkt', $data) && ($this->db->affected_rows () > 0) ? true : false;

}

public function edit($id, $data) {

if( !$id || !$data ) return false; $this->db->where ( 'id', $id ); $this->db->limit ( 1 );

return $this->db->update('peg_pkt', $data) && ($this->db->affected_rows () > 0) ? true : false;

}

public function delete($id) { if( !$id ) return false;

$this->db->where ( 'id', $id ); $this->db->limit ( 1 );

return $this->db->delete('peg_pkt', $data) && ($this->db->affected_rows () > 0) ? true : false;

}


(2)

}

Coding J abat an Pegawai

<?php $this->load->view('header');?> <!-- Content -->

<div id="content">

<div class="clear"></div> <!-- Box Body -->

<div class="column full ui-sortable"> <div class="box">

<h2 class="box-header">Riwayat Jabatan Pegawai</h2> <!-- Box Content -->

<div class="box-content"> <!-- Message -->

<?php if( get_msg() ):?>

<span class='message <?php echo get_msgclass();?>'> <strong><?php echo get_msg();?></strong> </span>

<?php endif;?> <!-- Link Back --> <a href="<?php echo

site_url('pegawai/pegawai/riwayat/id/'.$uri['idpeg']);?>" class="button white fl"><span class="icon_text preview"></span>Riwayat Pegawai</a> <a href="<?php echo

site_url('pegawai/peg_jbt/add/idpeg/'.$uri['idpeg']);?>" class="button white fl"><span class="icon_text addnew"></span>Tambah Riwayat

Jabatan</a>

<!-- Box Table -->

<div class="column full fl ui-sortable"> <div class="box">

<!-- Div Table -->

<div class="box-content box-table"> <table class="tablebox">

<tr class="even">

<td width="10%">NIP</td> <td width="2%"> : </td> <td><?php echo

get_data($data_peg,'nip')?></td> </tr>

<tr class="odd"> <td>Nama</td> <td> : </td>


(3)

<td><?php echo get_data($data_peg,'nama')?></td>

</tr>

<tr class="even"> <td>Pangkat</td> <td> : </td> <td><?php echo get_data($data_peg,'pangkat_gol').'

-'.get_data($data_peg,'pangkat_name')?></td> </tr>

</table><br /> <!-- Table -->

<table class="tablebox">

<thead class="table-header"> <tr>

<th width="5%">No</th>

<th width="20%">Jabatan</th> <th>Tipe</th>

<th>Pensiun</th> <th>TMT</th> <th>No. SK</th> <th>SK</th>

<th>Terakhir</th> <th class="tc" width="50%">actions</th>

</tr> </thead> <tbody>

<?php $no=($uri['page']+1);?> <?php $i=true;?>

<?php if($data_list) foreach($data_list as $row):?>

<?php $i = $i ? false : true;?>

<tr class="<?php echo $i ? 'even' : 'odd' ; ?>">

<td width='5'><?php echo $no;?></td> <td><?php echo

get_data($row,'jbt_name');?></td>

<td><?php echo get_data($row,'tipe_jab');?></td>

<td><?php echo get_data($row,'usia_pensiun');?> Th</td>

<td><?php echo ui_date(get_data($row,'tmt'));?></td>

<td><?php echo get_data($row,'no_sk');?></td>

<td><?php echo get_data($row,'sk');?></td>

<td><?php echo

get_data($row,'id_jab') == get_data($data_peg,'id_jab') ? '<span


(4)

class="icon_text accept"></span>' : '<span class="icon_text cancel"></span>';?></td>

<td align='left'>

<a href="<?php echo

site_url('pegawai/peg_jbt/edit/idpeg/'.get_data($row,'id_peg').'/id/'.get _data($row,'id'));?>" class="button white" href="#"><span

class="icon_text edit"></span> Ubah </a>

<?php if(

get_data($row,'id_jab') != get_data($data_peg,'id_jab') ):?>

<a href="<?php echo

site_url('pegawai/peg_jbt/delete/idpeg/'.get_data($row,'id_peg').'/id/'.g et_data($row,'id'));?>" class="button white" onClick="javascript:return confirm('Apakah anda yakin akan menghapus data ini?')"><span

class="icon_text cancel"></span> Delete </a>

<a href="<?php echo

site_url('pegawai/peg_jbt/set_last/idpeg/'.get_data($row,'id_peg').'/idja b/'.get_data($row,'id_jab'));?>" class="button white"

onClick="javascript:return confirm('Apakah anda yakin akan menjadikan data ini sebagai jabatan terakhir?')"><span class="icon_text

accept"></span>Set Terakhir</a>

<?php endif;?>

</td> </tr>

<?php $no++;?> <?php endforeach;?> </tbody>

</table>

<!-- End Table --> <!-- Paging -->

<?php echo $paging;?> <!-- End Paging --> </div>

<!-- End Div Table --> </div>

</div>

<!-- End Box Table --> <div class="clear"></div> </div>

<!-- Box Content --> </div>

</div>

<!-- End Box Body --> <div class="clear"></div> </div>

<!-- End Content -->


(5)

<?php $this->load->view('footer');?>

Coding Penilaian Pegawai

<?php if ( ! defined('BASEPATH')) exit('No direct script access allowed');

class Nilai_sebutan_mod extends CI_Model { public function __construct() { parent::__construct();

}

public function lists($limit = 100, $page = 0) { $this->db->select ( '*' );

$this->db->from ( 'nilai_sebutan' ); $this->db->order_by ( 'id', 'desc' ); $this->db->limit ( $limit, $page ); $query = $this->db->get();

return $query->result_array(); }

public function count() {

$this->db->select ( 'count(id) as count' ); $this->db->from ( 'nilai_sebutan' );

$query = $this->db->get ();

if ($query && ($row = $query->row_array ())) { return $row ['count'];

}

return 0; }

public function get($id) {

if( !$id ) return array(); $this->db->select ( '*' );

$this->db->from ( 'nilai_sebutan' ); $this->db->where ( 'id', $id ); $this->db->limit ( 1 );

$query = $this->db->get(); return $query->row_array();

}

public function add($data) { if( !$data ) return false;

return $this->db->insert('nilai_sebutan', $data) && ($this->db->affected_rows () > 0) ? true : false;

}

public function edit($id, $data) {

if( !$id || !$data ) return false;


(6)

$this->db->where ( 'id', $id ); $this->db->limit ( 1 );

return $this->db->update('nilai_sebutan', $data) && ($this->db->affected_rows () > 0) ? true : false;

}

public function delete($id) { if( !$id ) return false;

$this->db->where ( 'id', $id ); $this->db->limit ( 1 );

return $this->db->delete('nilai_sebutan', $data) && ($this->db->affected_rows () > 0) ? true : false;

} }