Stres Oksidatif Stres Oksidatif sebagai Biomarker Penyakit Periodontal

2.3 Stres Oksidatif sebagai Biomarker Penyakit Periodontal

Stres oksidatif menggambarkan suatu ketidakseimbangan antara produksi SOR dengan pertahanan antioksidan. Hal tersebut merupakan faktor utama untuk menjelaskan mekanisme patofisiologi dari keadaan inflamasi, seperti periodontitis. 20 Sel pagosit utama adalah polimorphonuklear leukosit PMN yang menjadi sumber potensial. Polimorphonuklear leukosit PMN dapat menghasilkan SOR dari rangsangan oleh bakteri antigen, PMN menghasilkan dan melepaskan SOR dalam jumlah banyak, oksidatif yang sangat tinggi dapat merusak jaringan gingiva, ligamen periodontal dan tulang alveolar. 8

2.3.1 Stres Oksidatif

Stres oksidatif adalah ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan yang dipicu oleh dua kondisi umum yakni kurangnya antioksidan dan produksi radikal bebas yang berlebihan. 21 Ketika SOR atau radikal bebas seperti O â‚‚ dan Hâ‚‚Oâ‚‚ dilepaskan dari PMN selama pagositosis dapat menghilangkan patogen periodontal, dapat juga merusak pejamu. 13 Produksi SOR dengan segera menyebabkan kerusakan jaringan, penyakit dan kematian sel. Stres oksidatif dapat diukur dari enzim dalam antioksidan seperti superoksida dismutase SOD, glutathion peroksidase GPx, katalase dan lain sebagainya, yang kedua antioksidan non-enzymatic seperti vitamin C, Vitamin E, uric acid. 22 Berbagai enzim pada sel dan proses metabolik yang terkontrol, akan menjaga tubuh agar kerusakan oksidatif ditingkat sel tetap minimal. Pada saat produksi SOR meningkat, maka kontrol protektif tidak akan mencukupi sehingga memicu kerusakan oksidatif. 21 Pada patogenesis penyakit periodontal terdapat suatu keadaan stres oksidatif. Beberapa penelitian epidemiologi menunjukan tanda tingkatan dari stres oksidatif dalam darah subjek periodontitis berbeda dari subjek periodontal yang sehat. 18 Pada saat PMN menjadi aktif dan meningkatkan produksi SOR, menyebabkan kerusakan oksidatif pada jaringan periodontal. 11 Universitas Sumatera Utara Stres oksidatif yang berlanjut akan mempengaruhi antioksidan pada jaringan. Perubahan keadaan gingiva dapat menyebabkan kematian sel dan pelepasan SOR dengan pagosit, menurunkan katalase CAT dan superoksida dismutase SOD. 2 Aktivasi sinyal inflamasi menyebabkan peningkatan senyawa oksigen reaktif SOR dan stres oksidatif, sehingga endotel yang teraktivasi menarik sel proinflamasi makrofag, Menurunnya tingkat stres oksidatif dapat meningkatkan aktivitas enzim antioksidan. 10 Senyawa oksigen reaktif SOR terdiri dari superoksida anion, hidroksil radikal, nitro oksidan dan hidrogen peroksida dapat diproduksi antara bakteri dan pejamu yang menyebabkan kerusakan jaringan. Pejamu mempunyai kemampuan untuk menghilangkan SOR dan menghambat destruksi jaringan yang disebabkan oleh reaksi inflamasi dengan menghasilkan antioksidan di dalam jaringan. 11

2.3.2 Antioksidan