Tabel 9 Rata-rata nilai komponen radiasi netto tiap penutupan lahan tahun 2000 dan 2001 Penutupan
lahan Komponen Radiasi Netto Wm
-2
RS ↓ RS ↑
RL ↑ Radiasi Netto
Desember, 2000
Mei, 2001
Desember, 2000
Mei, 2001
Desember, 2000
Mei, 2001
Desember, 2000
Mei, 2001
Hutan Alam 736
592 59
56 442
427 235
108 Hutan Tanaman
736 592
63 66
448 435
225 91
Semak Belukar 736
592 73
68 454
441 209
83 Tabel 10 Rata-rata nilai suhu permukaan, albedo dan radiasi netto tahun 2000 dan 2001
Penutupan lahan Suhu
o
C Albedo
Radiasi Netto Wm
-2
Desember, 2000
Mei, 2001
Desember, 2000
Mei, 2001
Desember, 2000
Mei, 2001
Hutan Alam 24
21 0.081
0.095 235
108 Hutan Tanaman
25 23
0.085 0.112
225 91
Semak Belukar 26
24 0.099
0.115 209
83 Jumlah energi yang dipantulkan oleh
permukaan berbanding lurus dengan albedo permukaan. Semakin besar nilai albedo,
maka energi yang dipantulkan akan semakin besar. Radiasi gelombang panjang yang
dipancarkan permukaan dipengaruhi oleh besarnya suhu permukaan. Hal ini dijelaskan
dalam
hukum Stefan-Bolztman bahwa radiasi yang dipancarkan oleh permukaan
bumi setara dengan pangkat empat suhu permukaannya Samani et al 2007.
Hubungan antara besarnya nilai albedo dan suhu permukaan terhadap radiasi netto
dapat dilihat pada Tabel 10. Semakin besar nilai albedo dan suhu permukaan, maka nilai
radiasi netto yang dihasilkan akan semakin kecil, demikian sebaliknya.
4.4
Interaksi Radiasi Pada Kanopi
Interaksi radiasi matahari pada kanopi tanaman
terdiri dari
refleksivitas, absorbsivitas, dan transmisivitas. Arsitektur
kanopi pohon unsur-unsur pohon sangat mempengaruhi nilai refleksi, transmisi, dan
absorbsi radiasi matahari pada kanopi. Radiasi yang dapat mencapai permukaan
lantai hutan hanya sebagian kecil dari radiasi yang datang ke permukaan.
Rata-rata radiasi
transmisi pada
Desember tahun 2000 di hutan alam adalah 257 Wm
-2
, hutan tanaman 247 Wm
-2
, dan semak belukar 231 Wm
-2
, sedangkan Mei tahun 2001 hutan alam 129 Wm
-2
, hutan tanaman 112 Wm
-2
, dan semak belukar 104 Wm
-2
Tabel 11. Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa, radiasi transmisi terbesar
terdapat pada hutan alam dan yang terendah pada semak belukar. Hal ini dapat
dipengaruhi oleh perbedaan jumlah radiasi absorbsi dan refleksi pada masing-masing
penutupan lahan.
Besarnya radiasi absorbsi dipangaruhi oleh nilai emisivitas dan suhu permukaan
tiap tutupan lahan. Pada penelitian ini nilai emisivitas seluruh tutupan lahan vegetasi
diasumsikan sama yaitu 0.95 Weng 2001.
Radiasi absorbsi terbesar terdapat pada semak
belukar Tabel
11, hal
ini menunjukkan bahwa semak belukar lebih
banyak menyerap radiasi dibandingkan hutan tanaman dan hutan alam. Besarnya
radiasi absorbsi juga dipengaruhi oleh suhu permukaan, semakin besar suhu permukaan
maka radiasi absorbsi akan semakin besar.
4.5 Koreksi Pengukuran Data Satelit
dengan Pengukuran Lapang
Satelit landsat mengorbit pada ketinggian 705 km di atas bumi dan berorbit polar.
Selain itu, satelit tersebut sinkron terhadap matahari sun synchronous yang berarti
waktu lintasannya melewati ekuator dijaga tetap sama dengan rotasi bumi. Sehingga
waktu matahari rata-rata waktu setempat satelit melewati ekuator di tempat manapun
akan selalu sama yaitu pukul 11:00.
Tabel 11 Rata-rata nilai radiasi refleksi, absorbsi dan transmisi kanopi tahun 2000 dan 2001 Penutupan lahan
Komponen Radiasi Wm
-2
ε Iρ
Iε Iτ
Desember, 2000
Mei, 2001
Desember. 2000
Mei, 2001
Desember, 2000
Mei, 2001
Hutan Alam 0.95
59 56
420 406
257 129
Hutan Tanaman 0.95
63 66
426 413
247 112
Semak Belukar 0.95
73 68
432 419
231 104
Tabel 12 Proporsi radiasi transmisi tiap penutupan lahan tahun 2000 dan 2001
Penutupan lahan τ
Desember, 2000
Mei, 2001
Hutan Alam 0.35
0.22 Hutan Tanaman
0.34 0.19
Semak Belukar 0.31
0.18 Tabel 13
Proporsi radiasi transmisi data lapangan berdasarkan rentang Rs↓ dan waktu Rs↓
Wm
-2
9:00-10:00 10:15-11:00
11:15-12:00 12:15-13:00
13:15-14:00 14:15-15:00
100-200 Mean
0.15 0.21
0.12 0.19
0.15 0.09
SD 0.12
0.11 -
0.05 0.12
0.03 SE
0.05 0.06
- 0.03
- -
200-300 Mean
0.27 0.21
0.18 0.24
0.21 0.32
SD 0.27
0.06 0.06
0.16 0.09
0.26 SE
0.09 0.02
0.03 0.08
0.04 0.13
300-400 Mean
0.11 0.15
0.14 0.31
0.13 0.14
SD 0.03
0.05 0.03
0.26 0.14
0.07 SE
0.01 0.02
0.01 0.09
0.05 0.04
400-500 Mean
0.17 0.14
0.13 0.29
0.05 0.11
SD 0.22
0.06 0.07
0.31 0.02
0.07 SE
0.06 0.02
0.03 0.16
0.01 0.03
500-600 Mean
0.15 0.11
0.21 0.21
0.14 -
SD
0.13
0.03
0.25 0.14
0.11 -
SE 0.04
0.01 0.10
0.05 0.05
- 600-700
Mean 0.05
0.07 0.16
0.12 0.17
0.03 SD
0.01 0.03
0.04 0.03
0.13 SE
0.01 0.01
0.02 0.01
0.05
700-800 Mean
-
0.08
0.26 0.08
0.08 0.10
SD -
0.05
0.31 0.01
0.00 -
SE -
0.02 0.12
0.00 0.00
- 800
Mean -
- 0.23
0.14 -
- SD
- -
0.28 0.14
- -
SE -
- 0.14
0.08 -
- Sumber: Pengukuran data lapangan pengamatan Apriani 2012. Data yang di cetak tebal merupakan
koreksi perhitungan data satelit dengan data lapangan.
Nilai radiasi yang didapatkan dari ekstraksi data citra Landsat merupakan nilai
sesaat tepat saat sensor merekam objek permukaan wilayah pada waktu setempat.
Nilai radiasi gelombang pendek yang diterima oleh permukaan pada Desember
tahun 2000 dan Mei tahun 2001 adalah 736 Wm
-2
dan 592 Wm
-2
. Nilai tersebut merupakan nilai sesaat yaitu pada saat
pengambilan data yang diakuisisi pada tanggal 3 Desember 2000 dan 12 Mei 2001
pukul 11:00 WIB.
Data citra merupakan gambaran objek yang direkam oleh sensor satelit akibat
adanya interaksi energi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan oleh
suatu objek dipermukaan. Penggunaan data citra untuk perhitungan radiasi transmisi
perlu dikoreksi dengan data lapangan untuk melihat keakuratan pendugaan data tersebut.
Pengukuran radiasi transmisi di lapangan dilakukan
di hutan
Badan Litbang
Kementerian Kehutanan Dramaga Bogor dimana sebagian besar komunitas hutan
tersebut merupakan hutan tanaman. Lokasi pengukuran dilakukan pada tiga tempat yang
berbeda dengan karakteristik kerapatan yang berbeda juga.
Berdasarkan hasil clustering proporsi radiasi di lapangan pada pukul 11:00 WIB
Tabel 13 terlihat bahwa, radiasi matahari yang datang pada Desember tahun 2000
berada pada cluster 700 –800 Wm
-2
dengan rata-rata
proporsi radiasi
yang ditransmisikan adalah 0.08, SD 0.05, dan SE
0.01. Clustering radiasi matahari yang datang pada Mei tahun 2001 berada pada
cluster 500 –600 Wm
-2
dengan rata-rata proporsi radiasi yang ditransmisikan adalah
0.11, SD 0.03, dan SE 0.01. Proporsi radiasi transmisi yang terukur
oleh data citra pada Desember tahun 2000 untuk hutan alam adalah 0.35, hutan
tanaman 0.34 dan semak belukar 0.31, sedangkan pada Mei tahun 2001 untuk hutan
alam adalah 0.22, hutan tanaman 0.19, dan semak belukar 0.18 Tabel 12.
Proporsi radiasi transmisi yang didapat dari pengolahan data citra Landsat lebih besar
dibandingkan dengan radiasi transmisi yang terukur dilapangan. Perbedaan tersebut dapat
disebabkan oleh perbedaan prinsip kerja dari dari
kedua sensor
solarimeter dan
penginderaan jauh.
4.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi