17
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melaui
panca indra manusia yaitu : indra penglihatan, penciuman, pendengaran, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan,
pengalaman orang lain, media massa maupun lingkungan Notoatmodjo, 2003. Menurut Notoatmodjo 2003 kedalaman pengetahuan yang diperoleh
seseorang terhadap suatu rangsangan dapat diklasifikasikan berdasarkan enam tingkat yaitu :
a. Tahu know
Merupakan mengingati suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk ke dalam tingkatan ini adalah mengingat kembali recall terhadap
suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh karena itu, tahu merupakan tingkat pengalaman yang paling
rendah. b.
Memahami comprehension Merupakan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar obyek yang
diketahui. Orang telah paham akan obyek atau materi harus mampu menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan
sebagainya terhadap obyek yang dipelajari. c.
Aplikasi application Kemampuan dalam menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi
dan kondisi yang sebenarnya.
18
d. Analisis analysis
Kemampuan dalam menjabarkan materi atau sutau obyek dalam komponen- komponen dan masuk ke dalam struktur organisasi tersebut.
e. Sintesis synthesis
Kemampuan dalam meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f. Evaluasi evaluation
Kemampuan dalam melakukan penilaian terhadap suatu materi atau obyek.
2.2. Definisi Gizi
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza yang berarti “makanan”. Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu
menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses- proses kehidupan Almatsier, 2009. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008,
gizi berarti zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan badan. Menurut Supariasa 2002 gizi adalah suatu proses organisme menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
2.2.1.Pola Makan dan Kebiasaan Makan
Pengertian pola makan menurut Lie Goan Hong dalam Sri Kardjati 1985 adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai macam dan jumlah
bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu. Pola makan ini akan dipengaruhi oleh
beberapa hal, antara lain adalah : kegemaran, budaya, agama, tingkat ekonomi, lingkungan alam dan sebagainya. Menurut Campbell dan Chen 1999 dalam
Wardlaw 2004 hasil studi dengan orang Asia di pedalaman sebagai subjek
19
mendapati bahwa diet tradisional, yang kebanyakannya terdiri daripada diet sayur- mayur mengkontribusi kepada rendahnya resiko mereka terhadap penyakit-penyakit
degeneratif kronik. Hasil studi ini konsisten dengan observasi terhadap orang Asia yang bermigrasi ke negara-negara barat di mana mereka lebih banyak mendapat
penyakit-penyakit ini setelah bertukar kepada makanan barat yang tidak menyehatkan.
Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Makanan yang dikonsumsi beragam jenis dengan berbagai cara pengolahannya. Di masyarakat
dikenal pola makan atau kebiasaan makan yang ada pada masyarakat di mana seorang anak hidup. Pola makan kelompok masyarakat tertentu juga menjadi pola makan
anak. Pola makan mempengaruhi penyusunan menu. Seorang anak dapat memiliki kebiasaan makan dan selera makan, yang terbentuk dari kebiasaan dalam
masyarakatnya. Jika menyusun hidangan untuk anak, hal ini perlu diperhatikan di samping kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang. Kecakupan
zat gizi ini berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan anak, maka pengetahuan dan kemampuan mengelola makanan sehat untuk anak adalah suatu hal yang amat penting
Santoso dan Ranti, 2004. Kebutuhan makan pada seseorang diperlukan secukupnya, yang berarti kurang
atau lebih dari cukup, terlebih dalam jangka waktu yang lama akan berdampak buruk pada kesehatan. Untuk seorang anak, makan dapat dijadikan media untuk mendidik
anak supaya dapat menerima, menyukai, memilih makanan yang baik, juga untuk menentukan jumlah makanan yang cukup dan bermutu. Dengan demikian dapat
dibina kebiasaan yang baik tentang waktu makan dan melalui cara pemberian makan yang teratur anak biasa makan pada waktu yang lazim dan sudah ditentukan Santoso
dan Ranti, 2004. Pola makan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kepercayaan, nilai-nilai, pengalaman hidup, status sosioekonomi, faktor edukasi,
hubungan interpersonal, tahapan hidup, dan perilaku sosial. Setiap keputusan yang berhubungan dengan kesehatan dan gizi bergantung pada faktor-faktor tersebut dan
lain-lain Wetter, 2001.
20
2.2.2.Faktor yang Mempengaruhi Asupan Makanan
Menurut Wardlaw 2003 terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi manusia dalam pemilihan makanan. Antaranya adalah genetik, media massa,
kepercayaan kesehatan, kondisi kesehatan sekarang, ilmu tentang nutrisi, kepercayaan agama, tekstur dan rasa daripada makanan sendiri, kemudahan dan ketersediaan
makanan, kandungan lemak, serat dan air dalam makanan, tempat tinggal di bandar atau di desa, faktor keuangan, pekerjaan, edukasi, etnis, pengaruh teman-teman
sebaya dan yang terakhir sekali adalah pengalaman ketika anak-anak. Jelas di situ terdapat faktor pengalaman ketika anak-anak maka dapat dibuat teori bahwa anak-
anak yang tidak makan sayur-mayur akan melanjutkannya sehingga usia dewasa pun. Menurut American Dietetic Association ADA, 2002, tidak ada makanan yang baik
dan tidak baik, hanya diet atau kebiasaan makan yang baik ataupun buruk. Tidak ada satu-satunya jenis makanan yang bagus untuk kesehatan begitu juga yang
merusakkan kesehatan. Setiap manusia perlu mengkontrol makanan yang dikonsumsi mengikut diet yang seimbang, melakukan aktifitas fisikal yang regular dan
mengkontrol berat badan yang ideal untuk mendapatkan kesehatan yang optimum. Menurut Smith dan Margolskee 2001 dalam Wardlaw 2004 indra
pengecap terdapat di seluruh lidah, tidak dalam daerah yang spesifik seperti yang diketahui dahulu. Indra pengecap ini mengecap rasa manis, asam, asin, pahit dan
enak. Apabila bahan makanan berikatan dengan indra pengecap yang berkenaan, perubahan dalam keseimbangan ion mengambil alih sel dan mengstimulasi
penghantaran impuls ke sistem saraf.
2.3.Nutrisi
Pada umumnya zat gizi dibagi dalam lima kelompok utama, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Menurut Food and Nutrition Board The
National Academy Press, 2002 diet seimbang untuk makronutrien yaitu karbohidrat adalah 40-65, lemak adalah sebanyak 20-35 dan protein sebanyak 10-35
dalam satu hidangan.
21
2.3.1.Makronutrien Karbohidrat
Menurut Kuntaraf 2003 sebagian dari kalori yang terdapat dalam tubuh manusia berasal dari karbohidrat atau hidrat arang. Karbohidrat berfungsi untuk
memberi tenaga dan juga rasa kenyang. Jumlah karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia tergantung usia dan jenis kelaminnya. Apakah sumber dari
karbohidrat? Ternyata bahwa sumber karbohidrat adalah hampir keseluruhannya berasal dari tumbuh-tumbuhan. Juga berasal dari padi, umbi-umbian, sagu, beras,
jagung, gandum, singkong, dan kentang. Sedangkan daging, ayam, ikan, telur dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat Almatsier, 2009.
Lemak
Lemak mempunyai peran yang penting dalam tubuh manusia sebab lemak adalah sumber energi yang tinggi. 1gram lemak dapat menghasilkan 9 kalori. Antara
fungsi lemak adalah melarutkan vitamin A, D, E dan K sehingga dapat diserap oleh dinding usus, melindungi alat-alat tubuh yang halus dan memperbaiki rasa pada
makanan. Sesuai dengan rekomendasi oleh Food and Nutrition Board of the National Research Council pada tahun 1948, bahwa antara 20-25 daripada kalori
hendaknya datang dari lemak. Lemak dapat kita perolehi dari hewan, yang disebut lemak hewani, sedangkan lemak dari tumbuh-tumbuhan disebut lemak nabati. Bahan
makanan nabati yang mengandung lemak antaranya ialah : kelapa, kacang tanah, santan dan minyak jagung. Lemak hewani terdapat dalam sapi, kambing, susu, keju,
minyak ikan, telur dan lain-lainnya.
Protein
Lebih kurang 13 daripada kalori yang dibutuhkan oleh tubuh berasal dari protein. Beberapa fungsi yang penting oleh protein adalah membentuk sel-sel
jaringan tubuh dalam masa pertumbuhan, mengganti sel-sel tubuh yang sudah rusak
22
dan memberi tenaga jika jumlah karbohidrat dan lemak tidak mencukupi kebutuhan tubuh. Kekurangan protein pada anak-anak dapat menyebabkan penyakit
kwashiorkor. Pada anak-anak, sekitar 2-3 gram protein diperlukan per hari per berat badan. Menurut Dr. Mikkel Hindhede yaitu seorang ahli gizi dari Denmark, orang
dewasa membutuhkan sebanyak 65 gram protein per hari. Tetapi sesuai dengan Widya Karya Pangan Gizi 1978 dikatakan bahwa rakyat Indonesia memerlukan
2100 kalori dengan 46 gram protein setiap hari. Sumber protein dari hewan datangnya dari daging, ikan, makanan laut, ayam, telur dan produk susu. Sedangkan
pada sumber tumbuh-tumbuhan, protein dapat diperoleh dari kelompok padi-padian seperti beras, gandum, jagung serta dari biji-bijian dan kacang-kacangan.
2.3.2.Mikronutrien Vitamin
Vitamin diperlukan mutlak bagi pertumbuhan yang normal dan bagi pemeliharaan kesehatan. Vitamin tidak memberikan tenaga, maupun membangun
jaringan. Walaupun demikian, kita tidak dapat hidup tanpa vitamin. Umumnya vitamin diperlukan untuk semua reaksi kimia yang penting bagi tubuh. Vitamin dapat
dibagi kepada 2 kelompok yaitu vitamin larut lemak vitamin A, D, E dan K dan vitamin tidak larut lemak vitamin B dan C.
a.Vitamin A