Pengertian Stres Stres pada Ibu yang Memiliki Anak Attention Deficit

P a g e 1

BAB II LANDASAN TEORI

A. Stres pada Ibu yang Memiliki Anak Attention Deficit

Hyperactive Disorder ADHD 1. Stres

a. Pengertian Stres

Stres merupakan suatu kondisi yang dialami seseorang ketika terjadi ketidaksesuaian persepsi antara situasi dengan sumber biologis, psikologis dan sumber sosial yang dimiliki individu tersebut Sarafino,1998. Stres menurut Hans Selye 1983 adalah respon tubuh yang sifatnya non spesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya. Bila seseorang setelah mengalami stres terjadi gangguan pada satu atau lebih organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik, maka ia disebut mengalami distres. Pada gejala stres, gejala yang dikeluhkan penderita didominasi oleh keluhan-keluhan somatik fisik, tetapi dapat pula disertai keluhan-keluhan psikis. Taylor 1995 mendeskripsikan stres sebagai pengalaman emosional negatif disertai perubahan reaksi biokimiawi, fisiologis, kognitif dan perilaku yang bertujuan untuk mengubah atau menyesuaikan diri terhadap situasi yang menyebabkan stres. Stres merupakan suatu tuntutan yang mendorong organisme untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri Nevid dkk, 2003. Sedangkan Maramis 1998, berpendapat stres adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri dan sesuatu yang mengganggu keseimbangan kita. commit to users P a g e 1 1 Stres merupakan ketidakseimbangan antara tuntutan yang dirasakan dengan kemampuan yang dirasakan untuk menemukan tuntutan tersebut. Proses yang mengikuti proses coping serta konsekuensi dari penerapan strategi coping Mangonprasodjo, 2005. Stres adalah ketegangan, tekanan batin, dan dapat juga diartikan sebagai suatu kondisi ketegangan fisik atau psikologis disebabkan oleh adanya persepsi ketakutan dan kecemasan Kartono Gulo, 2003. Menurut Koentjoro 2007 stres adalah suatu kondisi psikologis dimana seseorang merasa tertekan karena suatu persoalan yang dihadapinya. Stres merupakan persepsi yang dinilai seseorang dari sebuah situasi dan peristiwa. Sebuah situasi yang sama dapat dinilai positif, netral atau negatif oleh orang yang berbeda. Seseorang dapat merasa lebih stres daripada yang lainnya. Selain itu, semakin banyak kejadian yang dinilai sebagai stressor oleh seseorang, maka semakin besar kemungkinan seseorang mengalami stres yang lebih berat. Stres merupakan suatu kondisi tegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang Wangsadjaja, 2010. Stres menghasilkan reaksi emosional mulai dari kegembiraan jika situasi dapat ditangani sampai emosi umum berupa kecemasan, kemarahan, kekecewaan dan depresi. Stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan. Jika situasi stres terus terjadi, emosi individu akan berpindah bolak-balik di antara emosi-emosi tersebut. Orang-orang yang mengalami stres bisa menjadi gugup, mereka sering menjadi mudah marah dan agresif, tidak bisa santai atau menunjukkan sikap yang tidak kooperatif. commit to users P a g e 1 2 Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa stres merupakan suatu kondisi yang dialami individu ketika merasa tertekan yang disebabkan oleh adanya tuntutan yang melibatkan persepsi yang dinilai individu dari sebuah situasi dengan kemampuan yang dimiliki, sehingga individu akan bereaksi baik secara fisiologis maupun secara psikologis dan menyesuaikan diri terhadap situasi tersebut.

b. Tahapan Stres