objek yang menjadi sasaran ilmiah yang bersangkutan Koentjaraningrat, 1997: 7.
Dalam usaha untuk mendapatkan data yang diperlukan pada suatu penelitian, maka harus menggunakan metode yang tepat sesuai dengan sifat
dan tujuan penelitian itu sendiri. Peranan metode dalam penelitian ilmiah sangat penting, karena keberhasilan tujuan yang akan dicapai tergantung dari
penggunaan metode yang tepat. Dalam hal ini metode dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan objek yang diteliti bukan
sebaliknya Koenjaraningrat, 1997: 8. Dalam penelitian ini menggunakan strategi studi kasus terpancang tunggal karena masalah yang akan diteliti
mempelajari tentang latar belakang keadaan dan interaksi lingkungan satu unit sosial, individu, lembaga atau masyarakat Kartini Kartono, 1990: 236.
Disebut terpancang karena masalah sudah ditetapkan sebelum terjun ke lapangan atau tempat penelitian. Tunggal karena hanya memiliki satu
karakteristik menyangkut berbagai unit yang merupakan satu kesatuan di suatu tempat yaitu aktivitas masyarakat atau pengusaha mebel di daerah Bibis.
C. Sumber Data
1. Informan
Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia narasumber sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasi. Sumber
data yang berupa manusia dalam penelitian kualitatif disebut dengan informan sedangkan dalam penelitian kuantitatif disebut responden. Oleh karena itu,
untuk memilih siapa yang akan menjadi informan, peneliti harus memahami posisi dengan beragam peran dan keterlibatannya dengan informasi yang
sesuai dengan kebutuhan penelitian. Dalam penelitian, kesalahan dalam memilih informan akan berakibat kurang mantapnya data yang diperoleh
dalam penelitiannya Sutopo, 2006: 57-58. Informan yang akan digunakan adalah tokoh masyarakat setempat yang mengetahui seluk beluk daerah Bibis,
pengusaha mebel, serta dinas pengelolaan pasar mebel kota Surakarta. Tokoh masyarakat setempat antara lain, Bapak Joko Susilo, Bapak Darmaji, Bapak
Sunarno, sedangkan pengusaha mebel yang dijadikan informan adalah Bapak Sidik Budi Santoso selaku Ketua Pedagang Paguyuban Pasar Mebel,
selanjutnya Bapak Sidik memberitahu peneliti tentang siapa saja yang akan bisa dijadikan narasumber. Narasumber yang dimaksud adalah Ibu Hj. Siti
Kartini, Bapak Hadi Tukijan, beliau adalah salah satu cikal bakal atau pendiri pasar mebel. Selanjutnya dari dinas pengelolaan pasar mebel sendiri adalah
Bapak Tukimin selaku sekretaris.
2. Tempat dan peristiwa
Tempat dan peristiwa dapat dijadikan sebagai sumber informasi karena dalam pengamatan harus ada kesesuaian dengan konteks dan situasi sosial
yang selalu melibatkan pelaku, tempat dan aktivitas. Tempat dan peristiwa dimaksudkan untuk memperkuat keterangan informan.
Tempat yang menjadi observasi penelitian adalah daerah Bibis, Kalurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta sebagai tempat
berlangsungnya aktivitas pengusaha mebel serta tradisi yang dilakukan masyarakat Bibis setiap tahun yaitu upacara bersih desa yang mempergelarkan
wayang kulit. Dari tempat ini akan didapatkan berbagai fenomena dan data yang sangat diperlukan dalam penelitian sehingga dapat memperkuat
keterangan yang diberikan oleh informan dan sebagai bukti yang nyata.
3. Arsip dan Dokumen
Peneliti mendapatkan sumber berupa data arsip, dokumen yang dapat dianalisis, misalnya gambar, tulisan atau benda peninggalan. Dokumen
merupakan sumber penting yang tidak dapat diabaikan, apalagi jika yang menjadi sasarannya terarah pada latar belakang masa lalu yang berkaitan
dengan peristiwa masa kini yang sedang dipelajari. Sedangkan arsip merupakan sumber data yang sudah lama tersimpan pemerintah, swasta,
lembaga. Arsip maupun dokomen ini digunakan untuk mendapatkan data yang lebih valid.
D. Teknik Sampling