Karakterisasi morfologi dan fisiologis kandidat probiotik Uji Aktivitas amilolitik dan proteolitik Uji sensitivitas antibiotik

22

II. BAHAN DAN METODE

2.1 Seleksi Bakteri Probiotik

2.1.1 Karakterisasi morfologi dan fisiologis kandidat probiotik

Sebanyak 16 jenis bakteri hasil isolasi Ardiani 2011 ditumbuhkan pada media agar Sea Water Complete SWC lalu diinkubasi selama 24 jam pada suhu 28 o C. Koloni yang tumbuh dilakukan serangkaian uji untuk mengetahui karakter morfologi dan fisiologis dari masing-masing isolat. Uji yang dilakukan meliputi 1 pewarnaan Gram dengan menggunakan larutan kristal violet, lugol, alkohol absolut, dan safranin 2 uji oksidatif-fermentatif dengan menggunakan media uji oksidatif-fermentatif, glukosa, dan parafin; 3 uji motilitas dengan menggunakan media Sulfide Indol Motility SIM; 4 uji katalase dengan menggunakan Hidrogen Peroksida H 2 O 2 3; dan 5 uji oksidase dengan menggunakan p-aminodhymethylalanin oxalat 1.

2.1.2 Uji Aktivitas amilolitik dan proteolitik

Uji ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas amilase dan protease dari masing-masing isolat melalui kemampuannya menghidrolisis karbohidrat dan protein. Bakteri kandidat probiotik ditumbuhkan pada media SWC yang telah ditambahkan tepung kanji sebanyak 2 untuk uji amilolitik. Kemampuan menghidrolisa karbohidrat ditandai dengan terbentuknya warna kuning terang di sekitar isolat sedangkan isolat yang tidak mampu menghidrolisa karbohidrat, area di sekitar isolat tetap berwarna gelap setelah penambahan reagen KI 1. Sedangkan pada uji aktivitas proteolitik, bakteri kandidat probiotik ditumbuhkan pada media SWC yang telah ditambahkan susu skim sebanyak 2. Kemampuan menghidrolisa protein ditandai dengan terbentuknya zona bening di sekitar isolat.

2.1.3 Uji sensitivitas antibiotik

Uji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat sensitivitas bakteri kandidat probiotik pada beberapa jenis antibiotik serta membantu dalam pembuatan penanda untuk memonitor keberadaan bakteri yang akan digunakan pada uji in vivo sehingga bisa dibedakan dengan jenis bakteri yang sudah ada di lingkungan 23 pemeliharaan pascalarva. Jenis antibiotik yang digunakan adalah rifamfisin, streptomisin, kanamisin, dan penisilin G. Konsentrasi yang digunakan adalah 50 µgml dan 100 µgml. Kandidat probiotik ditumbuhkan pada media SWC agar yang telah mengandung antibiotik dengan konsentrasi 50 µgml dan 100 µgml menggunakan metode streak plate lalu diinkubasi selama 24 jam pada suhu 28 o C. Bakteri yang sensitif terhadap antibiotik ditandai dengan tidak adanya pertumbuhan koloni pada media SWC agar yang telah mengandung antibiotik, sedangkan bakteri yang resisten akan tetap tumbuh pada media tersebut.

2.1.4 Metode kultur bersama