yang secara signifikan memengaruhi pertumbuhan ekonomi negara ASEAN dengan tingkat kepercayaan 95 persen Tabel 5.1. Kemudian, secara parsial
dengan melihat nilai Probt-Statistic yang lebih kecil dari taraf nyata sebesar 5
persen maka dapat disimpulkan bahwa FDI, PMTB, dan angkatan kerja berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi negara ASEAN, sedangkan
ekspor neto dan krisis ekonomi berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi negara ASEAN dengan tingkat kepercayaan 95 persen Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Hasil Estimasi Model Pertumbuhan Ekonomi Negara ASEAN Variabel
Koefisien Standard
Error t-Statistic
Prob 1
2 3
4 5
C -37,914430
8,994092 -4,215482
0,0000 FDI
0,096669 0,039192
2,466551 0,0142
GFCF 0,072636
0,029646 2,450098
0,0149 LNLF
4,665119 1,038906
4,490413 0,0000
NX -0,052996
0,021043 -2,518511
0,0123 DKRISIS
-2,998208 0,580384
-5,165901 0,0000
Sumber: Hasil Pengolahan dengan EViews 6.0.
5.2.3 Tahapan Evaluasi Model berdasarkan Kriteria Ekonomi
5.2.3.1 Pengaruh FDI terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara ASEAN
Dari hasil analisis regresi diperoleh hasil koefisien untuk variabel FDI sebesar 0,096669. Ini berarti bahwa FDI berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi negara ASEAN, peningkatan persentase FDI Inflow terhadap GDP sebesar satu persen, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
sebesar 0,10 persen dengan asumsi ceteris paribus.
Hasil ini sesuai dengan landasan teori pertumbuhan ekonomi Neoklasik yang dari awal mendasari penelitian ini. Kasus dimana FDI memberikan pengaruh
positif terhadap pertumbuhan ekonomi sesuai dengan yang terjadi di Srilanka Balamurali dan Bogahawatte, 2004, China Xiaohong, 2009, Nigeria Adegbite
dan Ayadi, 2010, Asia Tiwari dan Mutascu, 2011, dan Bangladesh Adhikary, 2011.
FDI dipandang sebagai cara yang lebih efektif untuk mendorong pertumbuhan perekonomian suatu negara karena melalui FDI maka modal asing
dapat memberikan kontribusi yang lebih baik ke dalam proses pembangunan. Oleh karena itu, beberapa negara berusaha memberikan insentif kepada masuknya
modal asing dalam bentuk FDI ini. Di sisi lain, negara pengekspor kapital juga memberikan insentif kepada sektor swastanya, berupa insentif pajak, jaminan dan
asuransi atas investasi untuk mendorong FDI ke negara berkembang.
5.2.3.2 Pengaruh PMTB terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara ASEAN
Dari hasil analisis regresi diperoleh hasil koefisien untuk variabel PMTB sebesar 0,072636. Ini berarti bahwa PMTB berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi negara ASEAN, peningkatan persentase PMTB terhadap GDP sebesar satu persen dengan asumsi ceteris paribus, akan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi sebesar 0,07 persen. Hasil yang menunjukkan bahwa PMTB memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi sesuai
dengan yang terjadi di Bangladesh Adhikary, 2011 sesuai dengan landasan teori pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar. Pembentukan modal membawa pada
pemanfaatan penuh sumber daya yang ada sehingga dapat menaikan besarnya output nasional, menekan angka inflasi dan defisit neraca pembayaran, serta
membuat perekonomian bebas dari beban utang luar negeri.
5.2.3.3 Pengaruh Angkatan Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara