Carbon adsorption recovery Pembangunan akses menuju badan bijih.

Prinsip pengendapan ini mendasarkan deret Clenel, yang disusun berdasarkan perbedaan urutan aktivitas elektro kimia dari logam-logam dalam larutan cyanide, yaitu : Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Zn, Cr, Fe, Cd, Co, Ni, Sn, Pb, Sb, Bi, Cu, Hg, Ag, Pt, Au Setiap logam yang berada disebelah kiri dari ikatan kompleks sianidanya dapat mengendapkan logam yang digantikannya. Jadi sebenarnya tidak hanya Zn yang dapat mendesak Au dan Ag, tetapi Cu maupun Al dapat juga dipakai, tetapi karena harganya lebih mahal maka lebih baik menggunakan Zn. Proses pengambilan emas-perak dari larutan kaya dengan menggunakan serbuk Zn ini disebut “Proses Merill Crowe”. Proses selanjutnya dilakukan penambahan asam sulfat H 2 SO 4 pada endapan tersebut yang akan melarutkan Seng dan meninggalkan emas sebagai residunya. Untuk meningkatkan perolehan emas dari proses merill crowe dilakukan dengan cara melebur emas yang dicampur dengan borax dan siliceous fluxing agent pada temperatur 1.200 o C.

2. Carbon adsorption recovery

Yaitu proses adsorpsi emas-perak dengan menggunakan karbon aktif. Dalam sianidasi dengan karbon, bijih emas dilumat menjadi bubur dan emasnya dilarutkan dalam larutan sianida . Kemudian ditambahkan karbon aktif untuk mengadsorpsi ion-ion kompleks emas. Reaksinya : 2Au CN 2 - + Ca 2+ + 2C → Ca[C-AuCN 2 ] 2 2Ag CN 2 - + Ca 2+ + 2C → Ca[C-AgCN 2 ] 2 Ada beberapa variasi proses pada karbon adsorption termasuk : · Carbon-In-Pulp CIP · Carbon-In-Leach CIL · Carbon-ln-Column CIC Karbon aktif dapat digunakan pada larutan kaya yang sudah jernih melalui kolom Carbon ln Column-CIC maupun pada tangki pelindian, baik itu dengan cara menggantungkan karbon yang terletak pada kantong permeable Carbon In Leach-CIL maupun dengan mencampurkan karbon aktif langsung pada bubur campuran bijih Carbon In Pulp-CIP . Dengan kemampuan ekstraksi emas berkisar 85 – 98 , pada umumnya metode CIP dan CIL digunakan untuk biji dengan grade tinggi. Namun ada beberapa kelemahan CIL dibandingkan dengan CIP. Proses CIL cenderung kurang efisien, dalam hal pemulihan emas, dibandingkan konvensional ke leach-rute CIP Davidson, 1988 . Karbon akan memuat 20 sampai 30 lebih sedikit dibandingkan dengan CIP, yang berarti CIL yang memerlukan yang lebih besar persediaan karbon dalam proses mengikat emas. Proses selanjutnya dilakukan pemisahan emas dari karbon yang dapat dilakukan dengan beberapa cara : a. Roasting, membakar karbon yang mengandung emas sehingga yang akan tertinggal berupa abu dan logam emas.Cara ini paling sederhana namun bila terdapat kandungan merkuri dalam karbon tersebut akan menghasilkan asap merkuri yang beracun yang akan membayakan penambang dan lingkungan.

b. Elution, merupakan proses desorpsi emas-perak dari karbon.

Setelah dilakukan pencucian dengan asam Acid wash dengan menggunakan HCL 3 dengan temperatur kamar selama 4-5 menit untuk menghilangkan kotoran dan senyawa inorganik seperti CO 3 2- karbonat yang ikut teradsorpsi pada permukaan karbon. Reaksi pencucian dengan asam : CaCO 3 + 2HCl → Ca 2+ + 2Cl - + CO 2 + H 2 O 2Ca[C- AuCN 2 -] 2 + 4H + → 2Ca 2+ + 2[C-AuCN 2 -]+ 4HCN Asam lain juga bisa digunakan missal : HNO 3 hanya saja karena lebih oksidatif maka harus di perhatikan benar penggunaannya agar karbon C tidak teroksidasi menjadi CO 2 .