Fosfolipid Pengaruh Kadar Asam Lemak n 6 dari minyak jagung Terhadap Komposisi Asam Lemak, Tingkat Kerapuhan Sel dan Kinerja Pertumbuhan Benih Huna Capit Merah

2002 pengaruh kebutuhan lipid terhadap ketersediaan asam lemak essensial pada juvenil udang putih Littopenaeus vanamei dengan total n-3 adalah 28,85 dan n-6 adalah 15,30. Halver 1989 sumber asam lemak essensial sangat penting untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan dan udang. Asam lemak essensial ini tidak dapat disintesa oleh hewan akuatik atau dapat disintesa tetapi dalam jumlah yang sedikit, sehingga harus tersedia didalam pakan. Dibandingkan dengan minyak tumbuhan, minyak ikan mengandung variasi asam lemak tidak jenuh yang lebih besar dan rantai karbon yang lebih panjang sehingga termasuk dalam kelompok asam lemak n-3. Asam lemak n-3 berantai panjang biasanya berjumlah sekitar seperempat atau sepertiga dari keseluruhan asam lemak dalam minyak ikan, sedangkan asam lemak berantai panjang pada minyak nabati tidak lebih dari 5 dan bahkan kurang dari 1 . Watanabe 1982 Tersedianya kebutuhan lipid dalam bentuk PUFA untuk ikan, tidak dapat disintesis de novo tetapi harus disediakan pada pakan dalam bentuk asam lemak essensial untuk pemeliharaan dan fungsi sel. Asam linoleat 18:2n-6 dan linolenat 18:3n-3 dibutuhkan khususnya pada pertumbuhan ikan tersebut. Catacutan 1991 kebutuhan asam lemak essensial dalam bentuk linolenat 18:3n-3 dan n-3 HUFA sebagai sumber lemak pada juvenil udang windu sekitar 2,6 dalam pakannya akan meningkatkan pertumbuhannya, dengan kandungan n-6 asam linoleat dalam pakan tidak lebih dari 5 sebab akan memberikan efek negatif pada pertumbuhan.

2.5 Fosfolipid

Bagian lemak yang cukup penting berada dalam sel adalah fosfolipid yaitu lemak yang mengandung fosfor. Lecithin adalah sebuah fosfolipid penting terutama yang terdapat dalam membran sel. Fosfolipid terdiri dari suatu ikatan antara satu molekul asam fosfat dan 2 molekul asam lemak dan ketiga gugusan hidroksil dari molekul gliserol Campbel dan Smith. 1982. Fosfolipid juga mengandung asam lemak yang mempunyai potensi lipofilik gugusan yang dapat menarik lemak dan juga mempunyai kemampuan sebagai penolak air atau gugus hidrofobik. Dengan demikian lecithin mempunyai kemampuan untuk mempertahankan kestabilan fase air yang terdapat di luar dan di dalam sel karena adanya gugus hidrofilik, sedangkan gugus hidrofobik yang dipunyai lecithin masuk ke dalam sel. Fosfolipid merupakan bagian terbesar dari lemak yang ada dalam biomembran pada jaringan ikan dan mengandung fosfotidikholin sebagai fosfolipid terbesar yang diikuti oleh fosfatidiletanomalin FE, fosfatidilserin FS, fosfatidinilinositol FI, kardioplin dan spingomielin sebagai komponen yang terkecil Sargent et al. 1989. Sintesis fosfolipid dan spingolipid meliputi banyak reaksi yang kompleks, tempat berlangsungnya proses sintesis fosfolipid di dalam hati dan fosfolipid ditranspor ke jaringan tubuh oleh lipoprotein dalam bentuk very low density lipoprotein VLDL, low density lipoprotein LDL, high density lipoprotein HDL Champbel dan Smith. 1982. Disamping itu karena sifatnya sebagai zat pengemulsi maka fosfolipid mempunyai peranan sebagai karier asam lemak dalam darah ikan. Kebutuhan formasi komponen sel yang baru pada permulaan periode pertumbuhan larva yang cepat Kanazawa. 1993. Sebagian besar ikan dan crustacea yang diteliti mempunyai kebutuhan fosfolipid pada fase larva 1-3 dari bobot kering pakan Coettau et al. 1997. Sedangkan Kanazawa 1997 melaporkan bahwa kebutuhan fosfolipid dalam tubuh ikan mampu meningkatkan daya tahan tubuh ikan terhadap perubahan kualitas air lingkungan. Tampak bahwa jenis fosfolipid dalam pakan akan memberikan respon toleransi terhadap perubahan kualitas air yang berbeda. Teshima dan Kanazawa 1986 menyatakan bahwa komposisi lemak hepatopankreas, hemolimph dan otot larva udang yang ransumnya mengandung cukup fosfolipid ternyata berbeda dengan udang yang ransumnya kekurangan fosfolipid. Kebutuhan udang akan berhubungan dengan perannya untuk memperlancar transportasi lemak seperti trigliserida dan kolesterol dalam tubuh melalui hemolimph. Selanjutnya diasumsikan bahwa ransum yang kekurangan fosfolipid akan mengakibatkan transportasi lemak tidak mencukupi sehingga pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup menurun dan nilai retensi lemak dalam tubuh khususnya kolesterol sangat menurun bila ransum udang kekurangan fosfolipid.

2.6 Hemolimph Udang