Keterkaitan Kepadatan Larva A. sundaicus dengan Kasus Malaria

34 Gambar 17. Keterkaitan Kepadatan A. sundaicus dengan Indeks Curah hujan di Desa Senggigi

4.5 Keterkaitan Kepadatan Larva A. sundaicus dengan Kasus Malaria

Malaria di wilayah pelayanan puskesmas Meninting kecamatan Batulayar menjadi masalah kesehatan masyarakat, keberadaan pasien yang terdiagnosa secara klinis malaria ditemukan sebanyak 268 orang pada tahun 2006, 731 orang pada tahun 2007 dan 357 orang pada tahun 2008. Hasil pemeriksaan kepositifan parasit Plasmodium spp pada sampel darah pasien klinis malaria ditemukan 65 sediaan darah positif dengan Slide Positive Rate SPR 24,25 pada tahun 2006, 377 sediaan darah positif dengan SPR 51,57 pada tahun 2007 dan 150 sediaan darah positif dengan SPR 24,25 pada tahun 2008. Jenis parasit yang berhasil diidentifikasi sebagian besar adalah Plasmodium falciparum dengan persentase 70,77 pada tahun 2006, 92,82 pada tahun 2007 dan 90,67 pada tahun 2008. Jenis parasit lainnya adalah P. vivax dan P. malariae. Pada tahun 2007 ditemukan satu kasus infeksi campuran antara P. falciparum dan P. vivax. Wilayah pelayanan puskesmas Meninting dalam kategori Medium Incidence Area MIA dengan Annual Malaria Incidence AMI sebesar 18,42‰ pada tahun 2007, sedangkan pada tahun 2008 kategori tersebut telah berubah menjadi Low Incidence Area LIA dengan AMI sebesar 9,47‰. Maret April Mei Juni Juli Kepadatan jentik 1,56 1,89 2,78 3 2,04 Indek curah hujan 16,13 30,1 3,19 0,8 2,32 5 10 15 20 25 30 35 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 e k o r ci d u k an 35 Annual Parasite Incidence API di wilayah pelayan Puskesmas Meninting pada tahun 2007 sebanyak 9,50‰ dengan kategori High Case Incidence HCI akan tetapi pada tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 3,98‰ dengan kategori Moderate Case Incidence MCI. Hal tersebut menunjukkan derajat kasus malaria positif Plasmodium pada penduduk dan juga menandakan keberadaan Plasmodium sebagai agen dan manusia sebagai inang pada dua tahun terakhir. Situasi malaria di wilayah pelayanan puskesmas Meninting pada tiga tahun terakhir secara rinci tersajikan pada Tabel 7. Penularan malaria terjadi sebagai akibat interaksi dari faktor inang, agen dan lingkungan. Kasus malaria yang tercatat di Puskesmas Meninting menunjukkan adanya interaksi ketiga faktor tersebut. Secara deskriptif dapat dijelaskan bahwa kepadatan larva A. sundaicus cberhubungan dengan kasus malaria, garis yang Tabel 7 Malaria di Puskesmas Meninting Kabupaten Lombok Barat Tahun Jumlah Malaria Jumlah Positif Jenis Parasit SPR AMI API Penduduk Klinis Sediaan Darah Malaria P.f P.v P.m P.o Mix ‰ ‰ P.f 2006 39.294 268 268 65 46 15 4 24,25 6,82 1,65 70,77 2007 39.691 731 731 377 350 20 6 1 51,57 18,42 9,50 92,82 2008 37.697 357 357 150 136 10 4 42,02 9,47 3,98 90,67 Gambar 18 Keterkaitan Kepadatan A. sundaicus dengan Kasus Malaria di Desa Senggigi Maret April Mei Juni Juli Kepadatan jentik 1,56 1,89 2,78 3 2,04 Kasus malaria 15 18 18 39 47 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 o ra n g e k o r ci d u k an 36 terbentuk dari rerata kepadatan jentik dan kasus malaria mempunyai pola fluktuasi yang beriringan pada empat bulan pertama Gambar 18. Dari hasil uji secara statistik tidak ditemukan adanya hubungan kepadatan jentik dengan kasus malaria p0,05. Nyamuk yang berperan dalam penularan malaria adalah nyamuk Anopheles betina. Larva Anopheles dalam perkembangannya tidak semuanya berhasil menjadi nyamuk betina, ada kemungkinan larva Anopheles menjadi nyamuk jantan atau nyamuk mati karena pengaruh lingkungan.

4.6 Potensi Penularan Malaria Bagi Wisatawan

Dokumen yang terkait

Karakteristik Habitat Larva Anopheles maculatus & Anopheles balabacencis Di daerah Endemik Malaria Kecamatan Kokap Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta

0 7 12

Karakteristik Habitat Larva Anopheles sundaicus dan Kaitannya dengan Malaria di Lokasi Wisata Desa Senggigi Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat

0 4 70

Karakteristik Habitat Potensial Larva Nyamuk Anopheles dan Hubungannya dengan Kejadian Malaria di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung

0 5 92

Studi Karakteristik Habitat Larva Nyamuk Anopheles maculatus Theobald dan Anopheles balabacensis Baisas serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Populasi Larva di Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, DI

0 6 81

Keanekaragaman Jenis Vektor Malaria (Anopheles Spp.) Dan Karakteristik Habitat Larva Di Desa Tunggulo Kabupaten Gorontalo

2 25 75

Karakteristik Habitat Larva Anopheles sundaicus (Rodenwaldt) (Diptera Culicike) di Daerah Pasang Surut Asahan Sumatera Utara

0 3 71

Studi Perilaku Menggigit Nyamuk Anopheles balabacensis dan Kaitannya dengan Epidemiologi Malaria di Desa Lembah Sari Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat

1 6 10

Perilaku Nyamuk Anopheles punctulatus Donitz dan Kaitannya dengan Epidemiologi Malaria di Desa Dulanpokpok Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat

0 9 12

Karakteristik Habitat Larva Anopheles sundaicus (Rodenwaldt) (Diptera : Culicike) di Daerah Pasang Surut Asahan Sumatera Utara.

0 3 81

Karakteristik Habitat Larva Anopheles spp. di Desa Sungai Nyamuk, Daerah Endemik Malaria di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara

0 0 8