3. Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas adalah konsistensi hasil pengukuran jika prosedur
pengetesannya dilakukan secara berulang kali terhadap suatu populasi individu atau kelompok. Reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan koefisien konsistensi internal, dimana hubungan antar skor pada masing-masing aitem atau antar skor pada kelompok-kelompok
aitem dalam
tes, yang
datanya diperoleh
dari satu
kali pengadministrasian tes pada sekelompok subjek akan menghasilkan
koefisien konsistensi internal Supratiknya, 2014. Aitem yang diskor akan dianalisis konsistensi internalnya
menggunakan Alpha Cronbach dengan bantuan program SPSS. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas r
xx’
berada dalam rentang angka dari 0 sampai dengan 1,00. Ketika koefisien reliabilitas
semakin tinggi mendekati angka 1,00 berarti pengukuran semakin reliable
, namun dalam kenyataan pengukuran psikologi koefisien sempurna yang mencapai angka r
xx’
= 1,00 belum pernah dijumpai Azwar, 2012.
a. Skala psychological employee well-being PWB Pada skala PWB diketahui memiliki nilai
Cronbach’s Alpha sebesar α = 0.753. Supratiknya 2014 mengatakan bahwa koefisien
minimum yang dipandang memuaskan untuk reliabilitas tes adalah 0,70. Jika hasil reliabilitas dibawah koefisien koefisien reliabilitas
sebesar 0,70 sebuah tes menjadi kurang memadai untuk digunakan
bagi perorangan sebab hal itu menunjukkan bahwa kesalahan baku skor tampak sedemikian besar sehingga interpretasi skor menjadi
meragukan. Reliabilitas dari skala PWB tetap dihitung secara total karena dimensi yang dimiliki oleh PWB merupakan unidimensional
sehingga tidak dihitung untuk masing-masing dimensi.
Tabel 3.7 Reliabilitas skala Psychological Employee Well-being PWB
Reliability Statistic Cronbach’s Alpha
N of Aitem
0.753 13
b. Skala Perceived Organizational Support POS Pada penelitian sebelumnya, diketahui koefisien alpha dari skala
POS adalah α = 0.90 dan 0.83 untuk indikator mempertimbangkan tujuan serta opini dari karyawan, kesediaan organisasi untuk
menolong karyawannya ketika memiliki permasalahan dalam pekerjaan, organisasi memperhatikan kesejahteraan karyawan,
tanggapan pihak organisasi terhadap kesalahan karyawan, dan tanggapan organisasi terhadap permintaan khusus dari karyawan
Eisenberger Huntington, 1986. Setelah diadaptasi menjadi bahasa Indonesia, peneliti juga melakukan try out untuk menguji apakah skala
POS yang dipakai reliabel atau tidak. Oleh karena itu, didapati nilai Cronbach’s Alpha skala POS sebagai berikut :
Tabel 3.8 Reliabilitas skala POS
Reliability Statistic Cronbach’s Alpha
N of Aitem
0.837 7
Hasil tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha
skala POS sebesar α = 0.837 menunjukkan bahwa skala POS yang digunakan memiliki reliabilitas yang tinggi.
c. Skala Employee Engagement Sedangkan untuk skala engagement, peneliti mengadaptasi skala
yang dikembangkan oleh Saks 2006. Pada penelitian yang dilakukan oleh Saks 2006, didapati koefisien alpha
sebesar α = 0.90 yang menandakan bahwa skala ini reliabel. Sedangkan pada penelitian ini,
skala organizational engagement yang dikembangkan oleh Saks 2006 tersebut diadaptasi sesuai dengan tata bahasa dan kebudayaan
di Indonesia tanpa menghilangkan isi atau konten dari setiap aitem. Oleh karena itu didapati nilai
Cronbach’s Alpha skala engagement sebagai berikut :
Tabel 3.9 Reliabilitas skala Engagement
Reliability Statistic Cronbach’s Alpha
N of Aitem
0.758 6
Tabel diatas menunjukkan bahwa Cronbach’s Alpha pada skala
engagement sebesar α = 0.758. Hal tersebut menunjukkan bahwa skala
engagement yang dipakai dalam penelitian dinilai memuaskan
karenamemiliki nilai koefisien minimum reliabilitas diatas 0,70.
G. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi Uji asumsi dilakukan untuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya
asumsi korelasional yang digunakan untuk uji hipotesis. Asumsi yang diuji adalah normalitas sebaran data dan linearitas hubungan antar
variabel. a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran variabel yang akan diukur memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas
dilakukan dengan teknik One Sample Kolmogorov Smirnov melalui program SPSS. Data tergolong normal apabila memenuhi syarat p
0,05. Data yang memiliki nilai p yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa data tersebut tidak memiliki perbedaan yang
signifikan dengan data yang normal. Sedangkan data dengan nilai p lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa data terebut memiliki
perbedaan yang signifikan dengan data yang normal. Hal ini berarti bahwa sebaran datanya tidak normal Santoso, 2010.
b. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antar kedua
variabel bersifat linear atau tidak. Uji linearitas juga akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Data tergolong linear apabila
memenuhi syarat p 0,05. c. Uji Homoskedastisitas
Uji Homoskedastisitas adalah alat uji yang digunakan untuk mengetahui
apakah dalam
sebuah model
regresi, terjadi
ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka hal tersebut disebut homoskedastisitas. Kemudian jika varians berbeda, disebut sebagai heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah tidak terhadi heteroskedastisitas. Untuk pengujian homoskedastisitas, cara yang tergolong praktis
adalah gambarkan hubungan nilai residual model regresi yakni selisih nilai prediksi dengan nilai riil dengan nilai prediksi variabel
tergantung Y Santoso, 2014.
2. Uji Hipotesis Terdapat empat hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini.
Pengujian hipotesis pertama sampai dengan ketiga akan menggunakan metode statistik regresi sederhana. Regresi sederhana digunakan terutama
untuk tujuan peramalan dari satu variabel tergantung dan satu variabel bebas Santoso, 2014. Sedangkan untuk menguji hipotesis keempat dari
penelitian ini akan ditambahkan metode statistik regresi berganda atau multiple regression analysis
dengan ciri terdapat satu variabel tergantung dan dua atau lebih dari dua variabel bebas Santoso, 2014 untuk menguji
variabel mediator. Variabel mediator akan diuji dan dianalisa dengan menggunakan metode analisis path ways berdasarkan nilai regresi antar
variabel MacKinnon Fairchild, 2009. Teknik analisis jalur atau path ways dikembangkan oleh Sewell
Wright 1930. Metode path ways adalah suatu metode yang mengkaji pengaruh langsung maupun tidak langsung dari variabel-variabel yang
dihipotesiskan sebagai akibat pengaruh perlakuan terhadap variabel tersebut. Path analysis ini bukanlah suatu metode penemuan sebab akibat,
akan tetapi suatu metode yang diterapkan untuk suatu causal model yang diformulasikan oleh peneliti pada pengetahuan dasar dan teoritis yang
dikembangkan serta suatu bentuk terapan dari analisis multiregresi Sudaryono, 2011.
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan pada hari Rabu, 14 September 2016 dan berakhir pada hari Senin, 26 September 2016 pada perawat yang bekerja di rumah
sakit Negeri dan Swasta di kota Sragen, Jawa Tengah. Rumah sakit ini memiliki beberapa unit atau instalasi. Diantaranya ialah Instalasi Gawat
Darurat IGD, Instalasi Intensive Care Unit ICU, Intalasi Intensive Coronary Care Unit
ICCU, Instalasi Radiologi, Instalasi Farmasi, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Kamar bedah, Instalasi Poli
Anak, Instalasi Ibu hamil dan bersalin, Instalasi Hemodialisa, Medical Record
, Administrasi, Instalasi Gizi dan Poli. Sementara tenaga keperawatan yang ada di rumah sakit Negeri berjumlah 250 orang dan
rumah sakit swasta 85 orang tersebar di beberapa instalasi. Penyebaran skala penelitian dilakukan dengan bantuan kepala ruang
bangsal keperawatan rumah sakit untuk kemudian didistribusikan kepada setiap perawat pada masing-masing bangsal yang ada di rumah sakit
tersebut. Jumlah skala yang disebar oleh peneliti sebanyak 100 eksemplar pada rumah sakit Negeri dan 85 eksemplar pada rumah sakit Swasta. Dari
ke 185 eksemplar tersebut, sebanyak 159 eksemplar berhasil diisi dan dikembalikan kepada peneliti. Oleh karena itu, total jumlah skala yang dapat
digunakan dan diolah sebagai data penelitian adalah 159 eksemplar.
B. Deskripsi Penelitian
1. Deskripsi subjek penelitian
Peneliti mulai mendeskripsikan subjek berdasarkan data demografisnya yakni: usia, jenis kelamin, dan lama bekerja di rumah
sakit hingga saat ini. Usia, jenis kelamin dan lama bekerja di sebuah organisasi akan berpengaruh terhadap Engagement dan kesejahteraan
yang dirasakan oleh subjek, sehingga penting bagi peneliti untuk memastikan apakah seluruh subjek penelitian mengisi kelengkapan
identitas yang ada dalam kuesioner. Dari total 159 data subjek yang telah memenuhi syarat dan akan diolah, berikut merupakan data demografis
subjek yang disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 4.1 Deskripsi data subjek berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi
Presentase
Laki-laki 35
22.01 Perempuan
124 77.99
Jumlah 159
100
Dari tabel di atas diketahui bahwa mayoritas subjek didominasi oleh jenis kelamin perempuan yang berjumlah 124 orang dan memiliki
presentase sebesar 77.99 dari total subjek. Sedangkan subjek berjenis kelamin laki-laki berjumlah 35 orang dan memiliki presentase sebesar
22.01 dari total subjek yang ada. Peneliti tidak dapat membandingkan kesejahteraan serta engagement antara laki-laki dengan perempuan