perilaku yang dianggap tepat untuk suatu lingkungan baik pekerjaan maupun keluarga belum tentu sama. Hal ini sesuai dengan pendapat Zhang et al
2011 yang menyatakan bahwa tidak ada ukuran yang tepat untuk mengukur
Behaviour based conflict,
sehingga pengukuran terhadapnya sulit untuk
dilakukan.
5. Dampak
Work F amily Conflict
Menurut Apollo dan Cahyadi, 2012,
work family conflict
dapat menimbulkan efek psikologis yang negatif seperti: tidak puas dalam
pekerjaan dan kehidupan rumah tangga, depresi, cemas, tertekan, kelelahan emosional, dan gangguan fisik. Dampak lain dari adanya
work family conflict
adalah rendahnya kepuasan kerja
,
meningkatkan absensi, menurunkan motivasi karyawan dan dalam jangka waktu tertentu dapat
mengakibatkan
turnover
. Selain memiliki dampak negatif,
work family conflict
akan menciptakan dampak yang positif secara psikologis jika berhasil dikelola
dengan baik misalnya: membuat
self estem
menjadi lebih tinggi, membuat psikis lebih sehat dan lebih optimis Obradovic et al., 2007. Dari
pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum
work family conflict
dapat menimbulkan dampak secara psikologis dan perubahan kinerja dari karyawan.
C.
PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT
1. Definisi
Perceived Organizational Support
Perlakuan-perlakuan dari organisasi kepada karyawan akan dilihat sebagai stimulus yang dapat dipersepsikan sebagai bentuk dukungan dari
organisasi. Persepsi ini akan menciptakan tingkat kepercayaan tertentu atas penghargaan dan perhatian yang diberikan organisasi terhadap kontribusi
karyawan dalam suatu perusahaan Eisenberger
et al
., 2001.
Perceived organizational suppor
t dapat pula didefinisaikan sebagai kepercayaan yang dimiliki karyawan bahwa organisasi memiliki kepedulian
dan menghargai kontribusinya sebagai bagian dari kesuksesan organisasi Krishnan dan Mary, 2012. Menurut Rohades et al., 2002
perceived organizational support
adalah persepsi karyawan mengenai sejauh mana organisasi menilai kontribusi mereka dan peduli terhadap kesejahteraan
mereka. Tingkat kepercayaan karyawan terhadap dukungan organisasi akan didapatkan dari evaluasi mereka atas pengalaman dan pengamatan tentang
cara organisasi memperlakukan karyawannya secara umum Eisenberger
et al
. 2001. Maka dapat disimpulkan bahwa
perceving organizational support
adalah persepsi karyawan mengenai dukungan yang diberikan oleh organisasi baik dalam hal kesejahteraan maupun penghargaan kontribusi.
2. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi
Perceived Organizational Support
Menurut Rhaodes dan Eisenberger 2002 faktor yang mempengaruhi
perceived organizational support
sebagai berikut:
a. Fairness
adalah perlakuan yang adil dari organisasi kepada setiap karyawannya
b. Supervisor Support
adalah dukungan yang diberikan organisasi, baik komunikasi dua arah, melibatkan karyawan dalam pengambilan
keputusan, bantuan teknis yang diberikan kepada karyawan, pemberian motivasi dan dorongan kepada karyawan dalam mengembangkan
pekerjaan yang mereka. c.
Organizational Reward
dan
Job Conditions,
adalah dukungan organisasi seperti memberikan penghargaan, promosi, keamanan kerja, otonomi
tugas, pelatihan,
organizational size, role stressor
dan
pay.
Menurut Jastin dalam Shannock et al., 2006
perceived organizational support
akan meningkat jika organisasi menerapkan beberapa hal berupa: pemberian penghargaan yang baik terhadap kinerja
karyawan, adanya peluang untuk peningkatan karir bagi karyawan dan pembuatan kebijakan-kebijakan positif di tempat kerja. Sementara itu
menurut Shannock et al., 2006
perceived organizational support
dapat ditentukan dengan cara: sikap organisasi terhadap ide-ide yang dilontarkan
oleh karyawannya, respon organisasi terhadap karyawan yang mengalami masalah, dan perhatian organisasi terhadap kesejahteraan dan kesehatan
karyawan.
Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa, faktor yang mempengaruhi
perceived organizational support
adalah keadilan organisasi, dukungan dari atasan dan dukungan organisasi.
3. Pengukuran
Perceived Organizational Support
Menurut Rhaodes dan Eisenberger 2002
perceived organizational support
dapat diukur dari beberapa faktor yaitu:
Fairness, Supervisor Support
serta
Organizational Reward
dan
Job Conditions.
Terdapat pula 15 kriteria yang dikembangan oleh Eisenberger et al.,1986 untuk mengukur
perceived organizational support
yaitu: a.
Organisasi menghargai kontribusi karyawan b.
Organisasi tidak akan mencari orang lain untuk menggantinya dengan gaji yang lebih rendah
c. Organisasi cukup memberi pengakuan kerja ekstra yang sudah
dilakukan d.
Organisasi mempertimbangkan secara sungguh-sungguh tujuan dan nilai-nilai karyawan
e. Organisasi akan menanggapi keluhan karyawan
f. Organisasi menanggapi kepentingan karyawan ketika akan membuat
keputusan yang akan mempengaruhi karyawan g.
Organisasi bersedia memberikan bantuan bila karyawan menghadapi kesulitan
h. Organisasi sungguh-sungguh peduli dengan kesejahteraan karyawan