B B
B u
u u
k ku
u u
S S
S S
is sw
w wa
K K
e el
a s
X X
X I
10 Kedua;
Penganiayaan ringan yaitu perbuatan melukai bagian badan yang tidak sampai merusak atau menghilangkan fungsinya melainkan hanya
menimbulkan cacat ringan seperti melukai hingga menyebabkan luka ringan.
c. Dasar Hukuman Tindak Penganiaayaan
Perbuatan menganiaya orang lain tanpa alasan yang dibenarkan dalam slam dilarang. Larangan berbuat aniaya ini sama dengan larangan membunuh
orang lain tanpa dasar. Allah ber irman dalam surat surat al-Maidah ayat :
+ن ِّسلاَو ِنُذ ُ ْ
- ِ َنُذُ-ْاَو ِفْنَ ْ- ِ َفْنَ ْ-اَو ِF ْ3َعْل ِ َF ْ3َعْلاَو ِسْف+نل ِ َسْف+نلا +نَأ اَْ3ِف ْمِْ3َلَع اَنْبَتَك َو
٤٥ ٌصا َصِق َح ْو ُرُْاَو ِّن ِّسل ِ
Artinya: “Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka didalamnya At-Taurat bahwasannya jiwa dibalas dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung,
telinga dengan telinga, gigi dengan gigi dan luka-lukapun ada qishashnya.” Q.S. al- Maidah: 45
III. QISHASH
a. Pengertian qishash
Qishash berasal dari kata
َص َصَق
yang artinya memotong atau berasal dari kata
+صَتْقِا
yang artinya mengikuti, yakni mengikuti perbuatan si penjahat sebagai pembalasan atas perbuatannya. Menurut syara qishash ialah hukuman
balasan yang seimbang bagi pelaku pembunuhan maupun perusakan atau penghilangan fungsi anggota tubuh orang lain yang dilakukan dengan sengaja.
b. Macam-macam qishash
Berdasarkan pengertian di atas maka qishash dibedakan menjadi dua yaitu : . Qishash pembunuhan yang merupakan hukuman bagi pembunuh .
. Qishash anggota badan yang merupakan hukuman bagi pelaku tindak pidana melukai, merusak atau menghilangkan fungsi anggota badan .
c. Hukum Qishash
ukuman mengenai qishash ini, baik qishash pembunuhan maupun qishah anggota badan, dijelaskan dalam al -Qur an surat Al Maidah: :
+ن ِّسلاَو ِنُذ- ِ َنُذ-اَو ِفْن- ِ َفْن-اَو ِF ْ3َعْل ِ َF ْ3َعْلاَو ِسْف+نل ِ َسْف+نلا +نَأ اَ 3ِف ْمِْ3َلَع اَنْبَتَك َو
Di unduh dari : Bukupaket.com
F Fi
i k
k ki
ih K
Ku ri
k k
ku u
lu u
m m
m 2
20 01
1 1
13
11
َكِئَلو ُ
أَف ُ0 َلَF ْFr َ
أ ا َ ِw ْ ُْ َ3 ْ َ ْنَمَو ُ َ ٌة َرا+فَك َوَُF ِهِب َق +د َصَت ْنَ َF¡ ٌصا َصِق َحوُرُْاَو ِّن ِّسل ِ
٤٥ َنو ُ ِHا +ظلا ُ ُ¢
Artinya: “Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka didalamnya At-Taurat bahwasannya jiwa dibalas dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan
hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi dan luka-lukapun ada qishashnya. Barang siapa melepaskan hak qishashnya akan melepaskan hak itu menjadi
penebus dosa baginya. Barang siapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang dzalim.” QS. Al-
Maidah : 45
d. Syarat-syarat Qishash
ukuman qishash wajib dilakukan apabila memenuhi syarat-syarat sebagaimana berikut:
. Orang yang terbunuh terpelihara darahnya orang yang benar-benar baik . Jika seorang mukmin membunuh orang ka ir, orang murtad, pezina yang
sudah menikah, ataupun seorang pembunuh, maka dalam hal ini hukuman qishash tidak berlaku. Rasulullah SAW bersabda:
يراخبلا هاور ٍرِف َ£ِب ٌ ِ? ْسُم ُلَتْقُي َ-
Artinya: “Tidak dibunuh seorang muslim yang membunuh orang ka ir.” HR. Al- Bukhari
adis di atas menjelaskan bahwa seorang muslim yang membunuh orang ka ir tidak di hukum qishash. Pun demikian, harus dipahami bahwa orang ka ir
terbagi menjadi dua; pertama; ka ir harbi, dan kedua; ka ir dzimmi. • Ka ir harby adalah ka ir yang melakukan tindak kedzaliman kepada kalangan
muslimin hingga sampai pada tahapan memerangi . Seorang muslim yang membunuh ka ir ini tidak diqishash dan tidak dikenai hukuman apapun.
• Ka ir dzimmi adalah ka ir yang berada di bawah kekuasaan penguasa muslim dan berinteraksi secara damai dengan kalangan muslimin. Penguasa muslim
berhak menghukum seorang muslim yang membunuh ka ir dzimmi. Semakin jelas disini, bahwa pada prinsipnya seorang muslim harus menghargai
siapapun, termasuk juga kalangan non muslim, selama mereka tidak berniat menghancurkan dinul slam dan mendzalimi kalangan muslimin.
Di unduh dari : Bukupaket.com
B B
B u
u u
k ku
u u
S S
S S
is sw
w wa
K K
e el
a s
X X
X I
12 . Pembunuh sudah baligh dan berakal, sebagaimana sabda Rasulullah saw:
ِنَع ٍة َ
ث َd َ
ث ْن َع ُ َ? َقْلا َعِفُر : َلاَق .َ +? َسَو ِهْيَلَع ُ0ا +u َص ِّ3 ِ5 +نلا ِنَع اَْFَع ُ0 َ3 ِF|َر َة َشِئاَع ْنَع
هاور َقْيِفُي ْو َ
أ َل ِق ْعَي +45 َح ِنْوُن ْح َ ْHا ِنَع َو َ ُ_ ْكَي +45َح ِ ْ3_ِغ +صلا ِنَع َو َظِقْيَت ْسَي +45َح ِِ¬ا+نلا
دواد وبأ و دzأ
Artinya: “Dari Aisyah ra bahwa Nabi saw bersabda: terangkat hukum tidak kena hukum dari tiga orang yaitu; orang tidur hingga ia bangun, anak-anak hingga
ia dewaasa, dan orang gila hingga ia sembuh dari gilanya.” HR. Ahmad dan Abu Dawud
. Pembunuh bukan bapak orang tua dari terbunuh Jika seorang bapak orang tua membunuh anaknya maka ia tidak di-qishash.
Rasulullah Saw. bersabda:
يذم 4_لا و دzأ هاور ِه ِدَل َوِب ٌدِلاَو ُلَتْقُي َ-
Artinya: “Tidak dibunuh seorang bapak orang tua yang membunuh anaknya.” H.R. Ahmad dan al-Tirmidzi
Umar bin Khattab dalam satu kesempatan juga berkata:
يذم 4_لا هاور ِدَل َوْل ِ ُدِلاَو ْلا ُداَقُي َ- : َلاَق ِ+? َس َو ِهْيَلَع ُ0 +uَص ِ0 َلْو ُسَر ُتْعِ َ
Artinya: “Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda : Tidak boleh bapak orang tua diqishash karena sebab membunuh anaknya.” HR. Tirmidzi
Dalam hal ini hakim berhak menjatuhkan hukuman ta zir kepada orang tua tersebut, semisal mengasingkannya dalam rentang waktu tertentu atau
hukuman lain yang dapat membuatnya jera. Adapun jika seorang anak membunuh orang tuanya maka ia wajib dihukum
qishash. . Orang yang dibunuh sama derajatnya dengan orang yang membunuh, seperti
muslim dengan muslim, merdeka dengan merdeka dan hamba dengan hamba. Allah ber irman:
Di unduh dari : Bukupaket.com
F Fi
i k
k ki
ih K
Ku ri
k k
ku u
lu u
m m
m 2
20 01
1 1
13
13
َg5ْن ُ
-ْاَو ِدْب َعْل ِ ُدْب َع ْلاَو ِّرُْ ِ رُْا َuْتَقْلا 3 ِFG ُصا َصِقلْا ُ ُْيَلَع َبِتُكاونمأ َF ْ3m ِذ+لا اَ3®ََ3
۱۷۸... َg5ْن ُ ْ
- ِ
Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu qishash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh, orang merdeka dengan orang merdeka, hamba
dengan hamba, dan wanita dengan wanita.’ QS. Al-Baqarah : 178
. Qishash dilakukan dalam hal yang sama, jiwa dengan jiwa, mata dengan mata, dan lain sebagainya. Sebagaimana irman Allah Swt. dalam surat
al-Maidah ayat yang telah kita bahas kandungan umumnya pada halaman sebelumnya:
+ن ِّسلاَو ِنُذ ُ ْ
- ِ َنُذُ ْ-اَو ِفْنَ ْ- ِ َفْنَ-ْاَو ِF ْ3َعْل ِ َF ْ3َعْلاَو ِسْف+نل ِ َسْف+نلا +نَأ اَْ3ِف ْمِْ3َلَع اَنْبَتَك َو
٤٥... ٌصا َصِق َح ْو ُرُْاَو ِّن ِّسل ِ
Artinya: “Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka didalamnya At-Taurat bahwasannya jiwa dibalas jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga
dengan telinga, gigi dengan gigi dan luka-lukiapun ada qishashnya.” QS. Al-Maidah: 45
e. Hikmah Qishash