Macam-macam iddah : Kewajiban Suami Istri Selama Masa Iddah

F Fi i k k ki ih K Ku ri k k ku u lu u m m m 2 20 01 1 1 13 103

a. Sebab –sebab fasakh

. Tidak terpenuhinya syarat-syarat akad nikah, semisal seseorang yang menikahi wanita yang ternyata adalah saudara perempuannya. . Munculnya masalah yang dapat merusak pernikahan dan menghalangi tercapainya tujuan pernikahan, sebagaimana beberapa hal berikut: - Murtadnya salah satu dari pasangan suami istri - ilangnya suami dalam tempo waktu yang cukup lama - Miskinnya seorang suami hingga tidak mampu memberi na kah keluarga - Dipenjarakannya suami, dan beberapa hal lainnya.

XIII. IDDAH

ddah ialah masa tenggang atau batas waktu untuk tidak menikah bagi perempuan yang dicerai atau ditinggal mati suaminya.

a. Macam-macam iddah :

. ddah stri yang dicerai dan ia masih haid, lamanya tiga kali suci. . ddah stri yang dicerai dan ia sudah tidak haidh, lamanya tiga bulan . ddah stri yang ditinggal mati suaminya adalah empat bulan sepuluh hari bila ia tidak hamil. . ddah stri yang dicerai dalam keadaan hamil lamanya sampai melahirkan . ddah stri yang ditinggal wafat suaminya dalam keadaan hamil masa iddahnya menurut sebagian ulama adalah iddah hamil yaitu sampai melahirkan.

b. Kewajiban Suami Istri Selama Masa Iddah

. Kewajiban Suami Suami yang mencerai istrinya berkewajiban memberi belanja dan tempat tinggal selama iddahnya belum berakhir. Berikut penjelasan singkatnya: - Perempuan yang dicerai dengan tahlaq raj i berhak mendapatkan belanja dan tempat tinggal. Nabi bersabda : „Éاسنلاو دzأ هاور ٌة َع ْجَر اَ ْ3َلَع اَ ِ‰ْو َزِل َن َ¶ ْن َ ِH ُةَقَف+نلاَو َF5ْك سلا اَ +Fwِإ Artinya: “Sesungguhnya tempat tinggal dan na kah bagi orang yang bisa merujuk istrinya atau bagi istri yang bisa diruju’ R. Ahmad dan Nasai . Di unduh dari : Bukupaket.com B B B u u u k ku u u S S S S is sw w wa K K e el a s X X X I 104 - Perempuan yang dithalaq bain dan ia dalam keadaan hamil berhak memperoleh na kah dan tempat tinggal. Allah ber irman: ٦ :قdطلا +ن ُهَلْ َz َن ْع َضَي +45 َح +نِ ْ3 َلَع اوُقِفنَأَف ٍلْ َz ِتَ-ْوُأ +نُك نِإَو Artinya: “Jika istri-istri yang telah dicerai sedang hamil berilah mereka uang belanja sampai mereka melahirkan” QS. At ̣-Ṭallāq : 6. - Perempuan yang ditalaq bain dan tidak hamil berhak memperoleh tempat tinggal saja dan tidak berhak memperoleh belanja. Allah ber iman: +ن ُك نِإ َو +نِ ْ3 َلَع اوُقِّيَضُتِل +نُهورآَضُتَ-َو ْ ُÑ ِد ْجُو نِّم ُ4ˆنَك َس ُثْيَح ْنِم +نُهوُنِك ْسَأ ٦:قdطلا +ن ُهَلْ َz َن ْع َضَي +45 َح +نِ ْ3 َلَع اوُقِفنَأَف ٍلْ َz ِتَ-ْوُأ Artinya: “Tempatkanlah mereka para istri di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan hati mereka”. QS. At ̣-Ṭallāq : 6. - Perempuan yang ditinggal wafat suami baik hamil atau tidak, ia tidak berhak memperoleh uang belanja atau tempat tinggal karena ia mendapat warisan dari harta peninggalan suaminya. . Kewajiban istri selama masa iddah Wanita yang dicerai suaminya wajib menetap di rumah suaminya selama iddahnya belum berakhir. Allah SWT ber irman : ١ :قdطلا ٍةَنِّيَب ُم ٍة َش ِحاَفِب َF ْ3“ِتْ„َ3 نَأ +ê-ِإ َن ْجُرْF َ3َ-َو +نِِ4®وُيُب نِم +نُهو ُجِرْF ُ4َ- Artinya: “Jangan kamu keluarkan mereka istri-istri yang telah dicerai dari rumah mereka dan janganlah mereka diizinkan keluar kecuali kalau mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang.” QS. At ̣-Ṭallāq: 1

c. Tujuan Iddah :