antrakinon. Pada penelitian yang dilakukan oleh Mohammed 2013 ekstrak etanol daun Mirabilis jalapa L. terdapat kandungan senyawa glikosida, tanin,
phenolic compounds dan protein.
2. Khasiat Daun Pukul Empat
Selain sebagai tanaman hias, tanaman pukul empat memiliki manfaat sebagai antioksidan dan aktivitas sitotoksisitas Rumzhum et al., 2008,
antiarthritic Augustine et al., 2013, antispasmodic Aoki et al., 2008, antinociceptive Walker et al., 2008, anti inflamasi Singh et al., 2010, efek
hipoglikemia dan hipolipidemik Zhou et al., 2011, antibakteri Devi, 2010. Aktivitas farmakologi pada berbagai ekstrak yang dilaporkan oleh Shaik et al.
2012, menunjukkan aktivitas seperti antidiabetes, antioksidan, antimikroba, antifungal, antiviral, dan penyakit urinaria. Aktivitas antikanker daun
Mirabilis jalapa L. berisi fraksi protein ribosome-inactivating protein RIP yang diteliti oleh Ikawati et al. 2003, dapat menyebabkan kematian sel
melalui jalur apoptosis pada sel HeLa, dan diduga jalur kematian sel raji
melalui nekrosis.
B. Sel Kanker Payudara T47D
Sel T47D adalah hormon reseptor estrogen positif pada sel kanker payudara yang secara luas digunakan sebagai model penelitian untuk studi kanker
payudara. Sel T47D termasuk dalam klasifikasi kanker payudara pada subtipe
luminal A yang sama dengan MCF-7 dan SUM18. Dengan profil ER positif, PR positifnegatif dan HER2 negatif Holliday and Speirs, 2011.
Pada perbandingan ekspresi mRNA protein antara sel T47D dan MCF7 yang diidentifikasi menggunakan analisis proteomik menunjukkan perbedaan
protein; 17β-hydroxysteroid dehydrogenase 17 β-HSD tipe 1 dan 12 dan
reseptor androgen AR diekspresikan dengan jumlah yang besar pada sel T47D dibanding MCF7. Beberapa protein yang terlibat dalam pertumbuhan sel dan
regulasi anti-apoptosis dan kankerogenesis lebih kuat terekspresi pada sel T47D. Protein ini yaitu caspase-3 subunit p12, Nuclear protein Hcc-1, G1S-specific
cyclin-D3, cathepsin B, protein CDV3 homolog, NG,NG-dimethylarginine dimethylaminohydrolase 2 dan prohibitin Aka and Lin, 2012.
C. Sel Kanker Payudara dan Ekspresi Reseptor Estrogen-
α ERα
Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara
Direktorat Jenderal PP PL, 2009. Kanker payudara adalah sebuah malignant tumor yang dimulai pada sel dari payudara. Malignant tumor adalah grup sel
kanker yang dapat tumbuh keseluruh jaringan atau menyebar ke area yang jauh pada tubuh American Cancer Society, 2013.
Terdapat beberapa tipe kanker payudara, namun dalam beberapa kasus tumor payudara tunggal dapat menjadi kombinasi dari beberapa tipe. Tipe kanker
payudara yaitu Ductal Carcinoma In Situ DCIS, Lobular Carcinoma In Situ
LCIS, Invasive Ductal Carcinoma IDC dan Invasive Lobular Carcinoma ILC American Cancer Society, 2013.
Estrogen meregulasi beberapa proses fisiologi, termasuk pertumbuhan sel normal, perkembangan dan regulasi gen jaringan spesifik pada saluran reproduksi
dan pada sistem central nervous dan sistem kerangka tulang. Estrogen juga mempengaruhi proses patologi penyakit hormone-dependent, seperti kanker
payudara, endometrial dan ovarian. Aksi biologi estrogen dimediasi oleh ikatan spesifik satu dari dua reseptor estrogen Matthews and Gustafsson, 2003.
Sel kanker payudara menunjukkan over ekspresi reseptor estrogen- α
ERα relatif pada reseptor estrogen-β ERβ dibandingkan dengan jaringan payudara normal Covaleda et al., 2008. Reseptor estrogen-
α meregulasi transkripsi beberapa gen sebagai faktor transkripsi yang berikatan dengan elemen
respon estrogen dari gen target. Estrogen dan reseptornya berperan penting dalam genesis dan progresi malignant kanker payudara. Ekspresi reseptor estrogen-
α berhubungan dekat dengan kehidupan kanker payudara, terutama perkembangan
tumor. Ekspresi reseptor estrogen- α pada jaringan tumor adalah prediksi berharga
untuk pengobatan endokrin Hayashi et al., 2003. Aksi biologi estrogen diperantarai oleh ikatan pertama dari dua reseptor estrogen spesifik, reseptor
estrogen- α ERα atau reseptor estrogen-β ERβ, yang termasuk pada nuclear
receptor NR superfamily, golongan ligan yang meregulasi faktor transkripsi. Reseptor estrogen dapat meregulasi ekspresi gen melalui beberapa mode berbeda
termasuk ikatan DNA langsung sebagai homodimer atau sebagai heterodimer atau melalui tautan ke faktor transkripsi seperti activating protein-1 AP-1 dan
stimulating protein 1 Sp1 Matthews and Gustafsson, 2003. Mekanisme klasik aksi ER terlibat pada pengikatan estrogen ke reseptor dalam nukleus, setelah
reseptor berdimerisasi dan berikatan ke respon elemen spesifik yang disebut estrogen respons element ERE yang berlokasi dalam promoter gen target.
Bagaimanapun, ER dapat juga meregulasi ekspresi gen tanpa berikatan secara langsung ke DNA. Ikatan ini dapat terjadi melalui interaksi protein-protein DNA
lain dengan faktor transkripsi dalam nukleus Bjornstrom and Sjoberg, 2005.
Gambar 6. Alternatif regulasi transkrisional estrogen-dependent oleh homodimer atau
heterodimer ERα –ERβ. Perbedaan mode pengikatan DNA langsung dari subtipe ER baik
sebagai homodimer atau heterodimer ke estrogen response elements EREs A.
Representasi regulasi transkripsional oleh subtipe ER melalui pertautan ke faktor transkripsi lain, seperti
activatin protein 1 AP-1 dan stimulating protein 1 Sp1 B. Aktivitas transkripsional estrogen-dependent relatif direpresentasikan oleh besar kecilnya
anak panah.
ERα dan ERβ direpresentasikan dengan warna biru dan putih Matthews and Gustafsson, 2003.
Reseptor estrogen- α diekspresikan terutama dalam uterus, hati, ginjal dan
jantung dapat pula di ko-ekspresikan pada beberapa jaringan termasuk kelenjar susu, epididimis, tiroid, adrenal, tulang dan area otak.
ERα terletak pada lokus kromosomal 6q25.1. Fungsi transaktivasi
ERα dimediasi oleh dua transkripsi activation functions AFs yang memperbolehkan reseptor untuk menstimulasi
transkripsi gen pengatur estrogen yaitu N-terminal ligand-independent activation function AF-1 dan C-terminal ligand-dependent activation function AF-2
terletak dalam ligand-binding domain LBD Matthews and Gustafsson, 2003. Level ekspresi reseptor estrogen-
α juga diregulasi melalui metilasi DNA dan kondensasi kromatin dari area promoter melalui hipermetilasi CpG islands
dalam promoter ERα. Hipermetilasi promoter ERα berhubungan dengan
berkurangnya nilai ekspresi mRNA ERα diantara ekspresi ERα pada sel kanker,
dan penghambatan DNA-metiltransferase reaktif ekspresi ERα pada sel line
kanker ini Matthews and Gustafsson, 2003. Promoter B adalah satu dari promotor distal yang kemungkinan
bertanggungajawab terhadap over ekspresi kanker spesifik ERα. Metilasi
promoter dapat secara langsung meregulasi ekspresi gen ERα dengan menurunkan
transkripsi gen ERα. Down-regulation ekspresi gen ERα dapat dikontrol dengan
dua mekanisme: metilasi DNA area promoter atau menghilangkan aktivator transkripsi Hayashi et al., 2003.
D. Apoptosis