4.3. Deskripsi Hasil Uji Normalitas
Tujuan dari penelitian adalah mengetahui dan menganalisis pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai
Menteri Keuangan tahun 2010 terhadap harga saham dan volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Asumsi yang harus dipenuhi sebelum
melakukan t-test adalah kenormalan data. Pada penelitian ini, pengujian kenormalan data dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov. Jika uji
kolmogorov-smirnov menghasilkan nilai signifikasi probabilitas 0,05
α=5, maka disimpulkan data berdistribusi normal.
Berikut adalah hasil uji kenormalan data abnormal return dan TVA pada masing-masing periode selama event window :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Data Abnormal Return dan TVA Pada Masing-Masing Periode Selama Event Window
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa data abnormal return terdapat beberapa variabel yang memiliki nilai signifikasi 0,05 dan sebagian
variabel memiliki nilai signifikasi 0,05. Sedangkan data TVA pada periode 5 hari sebelum dan sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani memiliki nilai
signifikasi kolmogorov-smirnov 0,05. Dengan demikian, Uji Kolmogorov
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Smirnov menunjukkan bahwa data yang digunakan ternyata tidak memenuhi
asumsi normalitas. Asumsi normalitas ini tidak penting jika tujuannya hanya untuk estimasi saja Gujarati, 1995 dalam Pradhono: 158. Berdasarkan hal ini,
meskipun data tidak memenuhi syarat normalitas, data diterima apa adanya karena memang dianggap tidak normal dan tidak perlu dilakukan berbagai
treatment. Data yang tidak normal tidak selalu berasal dari penelitian yang
buruk. Data ini mungkin saja terjadi karena peneliti tidak mengklasifikasikan sampel yang lebih spesifik atau memang kondisi datanya memang tidak normal,
maka data tetap digunakan untuk analisis lebih lanjut.
4.4. Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis 4.4.1. Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis Perbedaan Abnormal Return Sebelum
dan Sesudah Peristiwa Mundurnya Sri Mulyani Sebagai Menteri Keuangan
Hasil pengujian hipotesis pertama yang dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa mundurnya
Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan pada bulan Mei 2010 dengan menggunakan paired sample statistics lampiran 11, diperoleh hasil sebagai
berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel :4.3. Hasil Pengujian Paired Samples Statistic Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Mundurnya Sri Mulyani Sebagai Menteri
Keuangan
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa memiliki nilai abnormal return
rata-rata yang lebih rendah dibandingkan nilai abnormal return rata-rata 1 hari sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani. Demikian juga dengan nilai
abnormal return pada hari ke 2 dan ke 4 hari sebelum peristiwa yang juga
memiliki rata-rata yang lebih rendah dibandingkan ke 2 dan ke 4 hari sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani.
Sedangkan untuk hari ke 3 dan ke 5 sebelum peristiwa nilai abnormal return
rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan hari ke 3 dan ke 5 sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani. Nilai mean atau rata-rata abnormal return
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
yang menunjukkan nilai positif artinya bahwa actual return secara rata-rata memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan nilai expected return.
Hasil pengujian selanjutnya adalah dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya perbedaan yang terjadi pada nilai abnormal return periode
sebelum 5 hari sebelum dan sesudah peristiwa 5 hari sesudah menggunakan paired sample t test.
Apabila paired sample t-test menghasilkan nilai signifnikasi probabilitas
0,05 α=5, maka H0 ditolak dan Ha diterima, dan disimpulkan bahwa abnormal return sesudah peristiwa mundurnya Sri
Mulyani sebagai Menteri Keuangan memiliki perbedaan yang signifikan dengan abnormal return sebelum peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai
Menteri Keuangan. Dari hasil pengujian diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel : 4.4. Hasil Pengujian Paired Samples Test Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Mundurnya Sri Mulyani Sebagai Menteri Keuangan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pada tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa nilai abnormal return perusahaan-perusahaan Consumer Goods mengalami perbedaan yang
signifikan. Hasil tersebut dapat dilihat dari uji paired sample t-test abnormal return
rata-rata dengan nilai t
hitung
sebesar -4.391 dan probabilitas 0,000 0,05 lampiran 13.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terjadi perbedaan yang signifikan pada abnormal return t-5 dan t+5 dengan nilai t
hitung
sebesar 2.757 dan probabilitas 0,011 0,05, demikian juga abnormal return pada t-2 dan t+2
serta t-1 dan t+1, dengan demikian pada peristiwa pengumuman Mundurnya Sri Mulyani lebih mengarah kepada bad news, h
al ini dimungkinkan sudah terdapat isu-isu
mundurnya Sri Mulyani.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah peristiwa mundurnya Sri
Mulyani. Sedangkan untuk abnormal return pada t-4 dan t+4 dengan nilai t
hitung
sebesar -0.886 dan probabilitas 0,384 0,05 maka
abnormal return dapat
dikatakan positif yang berarti terjadi reaksi positif dari investor.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada t-4 dan t+4,
demikian juga pada abnormal return pada t-3 dan t+3. Dalam hai ini, peristiwa Mundurnya Sri Mulyani lebih mengarah
kepada bad news disebabkan oleh respon negatif investor terhadap peristiwa
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tersebut, serta investor mengkhawatirkan krisis utang di Yunani akan menular ke negara- negara lainnya di Uni Eropa sehingga menghambat laju pemulihan
ekonomi global, sehingga mengakibatkan dampak pengumuman tersebut signifikan bagi investor.
4.4.2. Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis Perbedaan Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah Peristiwa Mundurnya Sri Mulyani Sebagai
Menteri Keuangan
Hasil pengujian hipotesis kedua yang dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah peristiwa
mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dengan menggunakan uji statistik t test lampiran 12, diperoleh hasil sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel : 4.5. Hasil Pengujian Paired Samples Statistic Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah Mundurnya Sri Mulyani Sebagai Menteri
Keuangan
Pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa TVA pada hari ke 1 sebelum peristiwa memiliki TVA rata-rata yang rendah dibandingkan TVA 1 hari
sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani. Sedangkan pada hari ke 2 hingga ke 5 sebelum peristiwa memiliki TVA rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan
hari ke 2 hingga hari ke 5 sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani. Dengan melihat nilai rata-rata TVA diatas dapat diketahui bahwa terjadi penurunan
pada peristiwa mundurnya Sri Mulyani. Hasil pengujian selanjutnya adalah dilakukan untuk mengetahui
signifikan tidaknya perbedaan yang terjadi pada nilai TVA, dari hasil pengujian diperoleh hasil sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel : 4.6. Hasil Pengujian Paired Samples Test Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah Mundurnya Sri Mulyani Sebagai Menteri
Keuangan
Untuk menguji perbedaan yang terjadi pada TVA sebelum dan sesudah adanya peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dilakukan
pengujian paired sample t-test, dimana dari hasil pengujian diperoleh hasil pada tabel diatas, yang dapat diketahui bahwa TVA perusahaan-perusahaan
Consumer Good tidak mengalami perbedaan yang signifikan. Hasil tersebut
dapat dilihat pada lampiran 13 yakni TVA rata-rata dengan nilai t
hitung
sebesar 1.552 dan probabilitas 0,133 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi perbedaan yang signifikan pada TVA sebelum dan sesudah adanya peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hal ini mengindikasikan bahwa kalangan pelaku pasar optimistis dampak dari mundurnya Sri Mulyani Indrawati dari kursi Menteri Keuangan
hanya dalam jangka pendek, selain itu situasi ini juga disebabkan karena pasar masih menunggu bagaimana kinerja menteri keuangan yang baru dalam
mengatasi berbagai persoalan keuangan yang melanda Indonesia.
4.4.3. Deskripsi Hasil Pengujian Uji t–berpasangan Rata-Rata Abnormal Return dan Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah Peristiwa
Mundurnya Sri Mulyani Sebagai Menteri Keuangan
Hasil pengujian uji t-berpasangan yang dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan rata-rata abnormal return dan trading volume activity
sebelum dan sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan pada bulan Mei 2010 dengan menggunakan paired sample statistics
lampiran 13, diperoleh hasil sebagai berikut : Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa memiliki nilai abnormal
return rata-rata yang lebih rendah dibandingkan nilai abnormal return rata-rata
1 hari sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani. Demikian juga dengan nilai abnormal return
pada hari ke 2 dan ke 4 hari sebelum peristiwa yang juga memiliki rata-rata yang lebih rendah dibandingkan ke 2 dan ke 4 hari sesudah
peristiwa mundurnya Sri Mulyani.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel :4.7. Hasil Pengujian Paired Samples Statistic rata-rata Abnormal Return dan trading volume activity Sebelum dan Sesudah
Mundurnya Sri Mulyani Sebagai Menteri Keuangan
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai abnormal return rata-rata sebelum peristiwa lebih rendah dari nilai abnormal return rata-rata sesudah
peristiwa, yaitu dari -0.00929863 menjadi 0.00421423. Sedangkan untuk nilai Trading volume activity
rata-rata sebelum peristiwa mempunyai nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan nilai trading volume activity rata-rata sesudah
peristiwa mundurnya Sri Mulyani, yaitu dari 0.00164127 menjadi 0.00094371. Hasil pengujian selanjutnya adalah dilakukan untuk mengetahui
signifikan tidaknya perbedaan yang terjadi pada nilai rata-rata abnormal return dan TVA, dari hasil pengujian diperoleh hasil sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel :4.8. Hasil Pengujian Paired Samples Test rata-rata Abnormal Return dan trading volume activity Sebelum dan Sesudah Mundurnya
Sri Mulyani Sebagai Menteri Keuangan
Untuk menguji perbedaan yang terjadi pada nilai abnormal return dan TVA secara rata-rata sebelum dan sesudah adanya peristiwa mundurnya Sri
Mulyani sebagai Menteri Keuangan dilakukan pengujian paired sample t-test, dimana dari hasil pengujian diperoleh hasil pada tabel diatas, yang dapat
diketahui bahwa nilai abnormal return secara rata-rata mengalami perbedaan yang signifikan yaitu dengan nilai t-hitung -4.391 dan probabilitas 0.000
sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi perbedaan yang signifikan pada abnormal return
sebelum dan sesudah adanya peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Sedangkan nilai TVA secara rata-rata
perusahaan-perusahaan Consumer Good tidak mengalami perbedaan yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
signifikan. Hasil tersebut dapat dilihat pada lampiran 13 yakni TVA rata-rata dengan nilai t
hitung
sebesar 1.552 dan probabilitas 0,133 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi perbedaan yang signifikan pada TVA sebelum
dan sesudah adanya peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.
4.5. Pembahasan