Uji Validitas dan Reliabilitas Metode Analisis Data

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diisi oleh responden yaitu nasabah Perum Pegadaian Cabang Binjai.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Valid artinya data-data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian ini, sedangkan reliabel artinya konsisten atau stabil bila digunakan untuk penelitian yang lain. Pengujian instrumen dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for windows. a. Uji validitas Uji validitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrumen yang valid merupakan alat ukur yang digunakan untuk menyatakan data itu valid Sugiyono, 2005:109. Untuk menguji validitas digunakan pendekatan korelasi yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Bila nilai korelasinya positif maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Dalam uji validitas kriteria pengambilan keputusan adalah: 1. jika r hitung r tabel , maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid 2. jika r hitung r tabel , maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid b. Uji reliabilitas Uji reliabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama Universitas Sumatera Utara Sugiyono, 2005:110. Bila koefisien korelasi r positif dan signifikan, maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel. Butir pertanyaan yang sudsh dinyatakan validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1. jika r alpha positif atau r tabel , maka pertanyaan reliabel 2. jika r alpha negatif atau r tabel , maka pertanyaan tidak reliabel

9. Metode Analisis Data

Setelah indikator yang menjadi ukuran masing-masing variabel dan teknik pengukuran yang telah digunakan, maka ditentukan teknik analisis data yang disesuaikan dengan data yang tersedia. Tahapan-tahapan analisis data meliputi: a. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan analisis data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, menganalisis dan menginterpretasikan data-data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai Perum Pegadaian Cabang Binjai. b. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikut i atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng bell shaped. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yaitu distribusi data tersebut Universitas Sumatera Utara tidak menceng ke kanan dan ke kiri. Uji normalitas pada multivariate sebenarnya sangat kompleks karena harus dilakukan pada sebuah variabel secara bersama-sama. Namun, uji ini bisa juga dilakukan pada sebuah variabel dengan logika bahwa jika secara individual tiaptiap variabel memenuhi asumsi normalitas, maka secara bersama-sama multivariate variabel-variabel tersebut dianggap memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka terjadi homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2001:69. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan cara melihat plots antara nilai prediksi ZPRED dengan residual SRESID. Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scarplots antara SRESID dengan ZPRED di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di- studentized Ghozali, 2001:69. 3. Uji Multikolinieritas Adanya multikolinieritas merupakan pelanggaran dalam asumsi klasik. multikolinieritas maksudnya tidak boleh terjadi hubungan antarvariabel bebas independent. Untuk mendeteksi gejala multikolinieritas dapat dilakukan dengan menggunakan besaran VIF Variance Influence Faktor dan angka toleran. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikol apabila mempunyai nilai VIF lebih kecil daripada 10 dan angka tolerance mendekati 1 Santosa, 2000:206. c. Metode Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif adalah analisis yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk angka. Data pada penelitian ini merupakan data ordinal. Universitas Sumatera Utara Penulis menganalisis data dengan menggunakan Metode Analisis Regresi Linier Berganda. Rumus Regresi Linier Berganda adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Keterangan : + e Y = keputusan nasabah a = konstanta b 1 = koefisien X 1 X 1 b = suku bunga 2 = koefisien X X 2 2 b = prosedur penyaluran kredit 3 = koefisien X X 3 3 e = standar error = fasilitas pelayanan Dalam penelitian ini data yang diuji dengan beberapa tahapan antara lain: 1. Uji-t Uji-t dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Ho : X 1 = X 2 Tidak ada perbedaan yang berarti antara X 1 dan X 2 Ho : X 1 ≠ X 2 Terdapat perbedaan yang berarti antara X 1 dan X 2 Kriteria pengambilan keputusan: Ho Diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 Ha Diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 2. Uji-F Universitas Sumatera Utara Uji-F dimaksudkan untuk dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan: Ho Diterima jika F hitung F tabel p ada α = 5 Ha Diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 3. Pengujian Koefisien Determinasi R² Koefisien determinasi R² digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel bebas yang diteliti yaitu pemberian kredit X dengan peningkatan kemampulabaan Y sebagai variabel terikat. Semakin besar nilai koefisien determinasi, semakin baik kemampuan variabel X menerangkan variabel Y. Universitas Sumatera Utara BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu