pH Sedíaan Tipe Emulsi Sediaan

bau busuk, hal ini kemungkinan karena pengawet yang digunakan kurang sehingga perlu ditambahkan pengawet dengan konsentrasi yang lebih banyak lagi.

4.2.3. pH Sedíaan

pH sedíaan ditentukan dengan menggunakan pH meter. Dari percobaan yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3. Data Pengukuran pH Sediaan pada saat selesai di buat No Formula pH I II III Rata-rata 1 A 6,2 6,4 6,4 6,33 2 B 6,1 6,3 6,3 6,23 3 C 5,7 5,9 6,0 5,87 4 D 5,5 5,9 6,0 5,80 5 E 5,7 5,9 6,0 5,87 6 F 5,5 5,7 5,8 5,67 7 G 6,2 6,4 6,4 6,33 Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Data Pengukuran pH Sediaan setelah penyimpanan selama 12 minggu Keterangan: Formula A : Blanko dasar krim tanpa gliserin Formula B : Konsentrasi sari wortel 2 Formula C : Konsentrasi sari wortel 4 Formula D : Konsentrasi sari wortel 6 Formula E : Konsentrasi sari wortel 8 Formula F : Konsentrasi sari wortel 10 Formula G : Formula krim yang mengandung gliserin 10 sebagai pembanding Hasil penentuan pH sediaan pada saat sediaan selesai di buat, didapatkan bahwa pH dari formula A: 6,33 ; formula B: 6,23 ; formula C: 5,87 ; formula D: 5,80 ; formula E: 5,87 ; formula F: 5,67 ; formula G : 6,33. Hasil penentuan pH sediaan setelah penyimpanan 12 minggu, , didapatkan bahwa pH dari formula A: 6,33 ; formula B: 6,23 ; formula C: 5,87 ; formula D: 5,80 ; formula E: 5,87 ; formula F: 5,67 ; formula G : 6,33. No Formula pH I II III Rata-rata 1 A 6,4 6,2 6,4 6,33 2 B 6,1 6,3 6,3 6,23 3 C 5,7 5,9 6,0 5,87 4 D 5,9 5,7 5,8 5,80 5 E 6,0 5,8 5,8 5,87 6 F 5,8 5,5 5,7 5,67 7 G 6,4 6,4 6,2 6,33 Universitas Sumatera Utara Dimana pH sediaan ini sesuai untuk pH kulit 4,5-7,0 sehingga aman digunakan dan tidak menyebabkan iritasi.

4.2.4. Tipe Emulsi Sediaan

Hasil percobaan untuk pengujian tipe emulsi sedíaan dengan menggunakan biru metil adalah: Tabel 5. Data Penentuan Tipe Emulsi Sediaan No Formula Kelarutan Biru Metil Pada Sediaan Ya Tidak 1 A √ - 2 B √ - 3 C √ - 4 D √ - 5 E √ - 6 F √ - 7 G √ - Keterangan : Formula A : Blanko dasar krim tanpa gliserin Formula B : Konsentrasi sari wortel 2 Formula C : Konsentrasi sari wortel 4 Formula D : Konsentrasi sari wortel 6 Formula E : Konsentrasi sari wortel 8 Formula F : Konsentrasi sari wortel 10 Formula G : Formula krim yang mengandung gliserin 10 sebagai pembanding Universitas Sumatera Utara Menurut Ditjen POM 1985, penentuan tipe emulsi suatu sediaan dapat dilakukan dengan menggunakan biru metil, jika biru metil terlarut bila diaduk maka emulsi tersebut adalah tipe ma. Dari hasil uji tipe emulsi yang dapat dilihat pada tabel 4 diatas, formula krim dengan konsentrasi sari wortel 2, 4, 6, 8, 10, gliserin 10 dan blanko menunjukkan biru metil dapat larut dalam krim tersebut. Dengan demikian larutnya biru metil pada sediaan tersebut membuktikan bahwa sediaan krim yang dibuat mempunyai tipe emulsi ma. 4.2.5. Data Uji Daya Iritasi Terhadap Kulit Sukarelawan Tabel 6. Data Uji Iritasi Terhadap Kulit Sukarelawan N o Pernyataa n Sukarelawan I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII 1 Iritasi pada kulit - - - - - - - - - - - - 2 Gatal pada kulit - - - - - - - - - - - - 3 Kulit menjadi kasar - - - - - - - - - - - - Keterangan : + : Terjadi iritasi - : Tidak terjadi iritasi Universitas Sumatera Utara Menurut Wasitaatmadja 1997, uji kulit yang dilakukan untuk mengetahui terjadinya efek samping pada kulit, dengan memakai kosmetika dibagian bawah lengan atau dibelakang telinga dan dibiarkan selama 24 jam. Dari data tabel diatas, ternyata tidak terlihat adanya efek samping berupa iritasi, gatal atau pengkasaran pada kulit yang ditimbulkan oleh sediaan.

4.2.6. Kemampuan Sediaan Untuk Mengurangi Penguapan Air Dari Kulit