Hasil Uji Hipotesis Hasil Penelitian

Pada contoh cerpen di atas, dapat diketahui bahwa tulisan siswa masih menunjukkan beberapa kekurangan. Adapun beberapa kekurangan tersebut adalah sebagai berikut, dalam hal isi masih terdapat kelemahan pada bagian kreatifitas dalam mengembangkan cerita. Cara mengembangakan cerita masih kurang kreatif, karena cerita masih terlihat singkat dan seharusnya cerita masih bisa dikembangkan lagi. Dari segi penyajian, kekurangan masih terdapat pada penyajian unsur cerpen yang diantaranya tokoh yang kurang lengkap, latar yang kurang lengkap dan kurang mendukung, dan tidak ada amanat yang tersirat dalam cerita. Selain itu, dari kepaduan unsur cerita masih terdapat kekurangan. Urutan kepaduan cerita yang disajikan kurang serasi dan kurang menarik. Konflik-konflik dalam cerita tersebut masih terlalu sederhana. Siswa belum bisa menciptakan suatu konflik yang menarik untuk dibaca. Cerita yang disajikan masih terlalu monoton dan tidak terdapat majas ataupun gaya bahasa di dalamnya yang bisa berfungsi sebagai pelengkap agar cerita terlihat lebih menarik. Dari segi bahasa, kekurangan tulisan siswa di atas masih tampak jelas, yaitu pemilihan diksi dan penyusunan kalimat. Pemilihan kata dan struktur kalimat dirasa masih kurang tepat dan kurang sesuai dengan maksud pengarang. Selain itu, penyusunan kalimat masih belum tertata rapi. Struktur kalimat hanya terdapat pada level cukup. Struktur kalimat cukup baik dan cukup tepat, antara kalimat yang satu dengan yang lain menjalin hubungan yang cukup kompleks. Dari segi mekanik, dari cerita tersebut kekurangan pada segi mekanik terlihat jelas. Banyaknya kesalahan cenderung terdapat pada segi mekanik, diantaranya penulisan huruf, kata, dan tanda baca selain itu awal paragraf juga tidak menjorok. Terdapat banyak sekali kesalahan pada huruf besar dan kecilnya, yaitu sering terjadi pada penulisan nama kota “karanganyar” dan “boyolali” yang seharusnya memakai huruf kapital “Karanganyar” dan “Boyolali”. Pada penulisan nama juga terdapat kesalahan yaitu pada nama “krisna” yang seharusnya juga menggunakan huruf besar “Krisna”. Penulisan kosa kata juga terdapat banyak kekurangan yaitu pada kata “kerumah”, “disana”, “dikebun”, “dirumah” yang seharu snya semua kata itu dipisah “ke rumah”, “di sana”, “di kebun”, “di rumah.

b. Kelompok Eksperimen

Kelompok eksperimen dalam pembelajaran menulis cerpen diberi perlakuan dengan menggunakan model Pikir-Cakap-Tulis. Langkah-langkah model Pikir-Cakap-Tulis ini sesuai dengan langkah-kangkah dalam menulis cerpen yaitu pada tahap Pikir ini sesuai dengan langkah cerpen yaitu menentukan ide atau tema. Pada tahap Talk ini sesuai dengan langkah menulis cerpen yaitu menyusun garis besar kerangka karangan. Pada tahap Write ini sesuai dengan langkah menulis cerpen mengembangkan kerangka karangan dalam bentuk tulisan cerita pendek. Untuk lebih lengkapnya langkah-langkah model pembelajaran Pikir- Cakap-Tulis meliputi: siswa dibagi ke dalam kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa pada masing-masing kelompok, siswa dalam kelompoknya membaca teks berupa soal. Pada tahap ini siswa secara berkelompok memikirkan kemungkinan jawaban