Awan Kelembapan udara Modul Geo Kel Komp B

35 d. Angin siklon dan angin anti siklon 1 Angin siklon yaitu angin yang berputar mengelilingi daerah bertekanan minimum. Di belahan bumi utara perputarannya berlawanan jarum jam, di belahan bumi selatan perputarannya searah jarum jam. 2 Angin anti siklon yaitu angin yang berputar meninggalkan daerah bertekananudara maksimum. Di belahan bumi utara perputarannya searah jarum jam, di belahan bumi selatan perputarannya berlawanan arah jarum jam.

5. Awan

Awan adalah kumpulan tetesan air kristal-kristal es di atmosfer yang terjadi karena adanya pengembunanpemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah melampaui keadaan jenuh. Awan yang menempel di permukaan bumi disebut kabupatenut. Jenis-jenis awan: Menurut bentuknya, awan dibedakan atas: a. Awan tipis, disebut awan cirrus. b. Awan berlapis-lapis disebut awan stratus. c. Awan bergumpal-gumpal disebut awan cummulus. Menurut ketinggiannya awan dibedakan atas: a. Awan tinggi, berada pada ketinggian 6-12 km di atas permukaan air laut, terdiri atas kristal-kristal es karena ketinggiannya. Yang termasuk jenis awan ini: 1 Cirrus Ci, awan tipis, halus, seperti kapas atau bulu ayam. 2 Cirro Stratus, Ci-St awan putih merata seperti tabir. 3 Cirro Cumulus Ci-Cu, awan yang menyerupai kelompok biri-biri atau seperti sisik ikan. b. Awan menengah, berada pada ketinggian 3-6 km dpal. Terdiri dari: 1 Alto Cumulus A-Cu, awan yang bergumpal-gumpal. 2 Alto Stratus A-St, awan yang berlapis tebal. c. Awan rendah, kira-kira pada ketinggian kurang dari 3 km dpal. Terdiri dari: Commented [d23]: dihapus 36 1 Strato Cumulus St-Cu, awan tebal, luas, dan bergumpal- gumpal. 2 Stratus St, awan merata, rendah, dan berlapis-lapis. 3 Nimbo Stratus Ni-St, lapisan awan yang luas sebagian sudah berupa hujan. d. Awan yang terjadi karena udara naik, berada pada ketinggian 500 m-1.500 m dpal. 1 Cumulus Cu, awan yang bergumpal-gumpal, bagian dasarnya rata. 2 Cumulo Nimbus Cu-Ni, awan bergumpal-gumpal luas, sebagian telah menjadihujan. Gambar 6 Jenis Awan

6. Kelembapan udara

Kelembapan udara adalah banyaknya uap air yang terkandung di udara. Besar kecilnya uap air di udara merupakan indikator tentang terjadinya hujan presipitasi. Untuk mengetahui kelembapan udara digunakan alat ukur higrometer. Kelembapan udara dibedakan menjadi 2 macam yaitu: a. Kelembapan mutlak absolut adalah bilangan yang menunjukkan berapa gram uap air yang tertampung dalam dalam 1 m 3 udara. b. Kelembapan nisbi relatif adalah bilangan yang menunjukkan berapa persen perbandingan antara jumlah uap air yang ada dalam udara saat pengukuran dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut. 37 Gambar dibawah menjelaskan kenaikan lengas nisbi sehubungan dengan kenaikan dan penurunan suhu, serta kemampuan tampung uap yang luas, sedang, dan rendah. Gambar 7Kelengasan Nisbi Untuk mengukur kelengasan relatif digunkan rumus berikut. Keterangan : R H = Kelengasan relatif e = Jumlah uap air yang secara nyata terkandung dalam udara sebagai hasil pengukuran grm3, atau tekanan uap yang ada hasil pengukuran mb atau mm Hg atau atm. E = Kapasitas maksimal yang mampu dikandung massa udara grm3, atau kapasitas tekanan uap maksimal pada suhu yang sama mb atau mm Hg atau atm.

7. Hujan