LAMPIRAN-2 MATERI PEMBELAJARAN
Terlampir pada peta konsep
Uraian materi :
Menurut Koballa dan Chiappetta, 2010: 105 mendefinisikan IPA as a way of thinking, as a way of investigating, as a body of knowledge dan interaksinya dengan teknologi dan
masyarakat. IPA itu meliputi aspek produk, proses dan sikap yang mana digunakan sebagai cara berpikir, cara menginvestigasi, bangunan pengetahuan dan kaitannya dengan teknologi
dan masyarakat. Sains merupakan sekelompok pengetahuan tentang obyek dan fenomena alam yang
diperoleh dari hasil pemikiran dan penelitian para ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen, dengan menggunakan metode ilmiah. Objek dan fenomena
alam tersebut yang berada dalam keteraturan dan mengikuti hukum-hukum alam, melibatkan konsep-konsep yang berkaitan. Di samping itu, hasil atau kesimpulan yang diperoleh bersifat
sementara Penyelidikan ilmiah IPA melibatkan pengamatan, membuat inferensi dan komunikasi,
sebagai berikut :
1. Pengamatan
Menggunakan pancaindra, termasuk melakukan pengukuran dengan alat ukur yang sesuai. Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi.
2. Membuat Inferensi
Merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan. Penjelasan ini digunakan untuk
menemukan pola-pola atau hubungan antaraspek yang diamati dan membuat perkiraan. 3.
Mengomunikasikan
Mengomunikasikan hasil penyelidikan baik lisan maupun tulisan. Hal yang dikomunikasikan termasuk data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, bagan, dan
gambar yang relevan.
Objek yang dipelajari dalam IPA meliputi seluruh benda di alam dengan segala interaksinya untuk dipelajari pola-pola keteraturannya. Metode ilmiah adalah teknik-teknik
investigasi atas fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Metode ilmiah umumnya memuat sederetan aktivitas
pengoleksian data melalui observasi dan ekperimen, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis
Keunggulan metode ilmiah :
Mampu membentuk sikap ilmiah bagi mereka yang selalu menggunakan metode ilmiah, seperti mencintai kebenaran yang objektif, adil, menyadari kebenaran tidak absolut, tidak
percaya takhayul, ingin tahu lebih banyak, tidak berprasangka, selalu mencari bukti atas suatu kebenaran, optimis, teliti, berani.
Sikap ilmiah meliputi : a. Sikap ingin tahu. Kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
bidang kajiannya.
b. Sikap kritis. Kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang
kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya.
c. Sikap terbuka. Kebiasaan mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan
keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
d. Sikap objektif. Kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi. e. Sikap rela menghargai karya orang lain. Kebiasaan menyebutkan sumber secara
jelas pernyataan atau pendapat yang disampaikan jika berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
f. Sikap berani mempertahankan kebenaran. Ketegaran membela fakta dan hasil
temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.