Sanitasi Karyawan Sanitasi Ruangan

commit to user

F. Sanitasi Industri

1. Sanitasi Karyawan

Sanitasi karyawan sangat penting untuk mendukung kelancaran proses produksi. Sanitasi para pekerja pada PTP Nusantara IX Kebun Semugih secara keseluruhan sudah cukup baik karena telah menggunakan peralatan khusus terutama bagi pekerja di kebun dan di pabrik. Di bagian kebun tiap pekerja menggunakan sepatu bot, sarung plastik untuk melindungi bagian perut ke bawah saat pemetikan, sarung tangan bagi pemetik serta menggunakan penutup kepala. Karyawan pabrik diharuskan memakai sepatu khusus, masker dan penutup kepala bagian pengeringan dan sortasi. Kebersihan pekerja ini sangat penting untuk menjamin tidak adanya kontaminasi pada saat proses berlangsung.

2. Sanitasi Ruangan

Tiap-tiap tahap pengolahan memerlukan ruangan dengan syarat tertentu agar tahap pengolahan tersebut dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu ada pemisahan ruang antara tahap pengolahan yang satu dengan yang lainnya. Kondisi tiap ruang akan mencerminkan baik buruknya sanitasi dari proses pengolahan teh hitam. Untuk menjaga agar sanitasi pada proses pengolahan teh hitam tetap baik maka diterapkan aturan khusus oleh perusahaan baik tertulis maupun tidak, yaitu : 1 Penggunaan sepatu khusus saat memasuki ruangan pabrik. 2 Dilarang merokok di area pengolahan. 3 Larangan penggunaan parfum di area pengolahan, untuk menghindari kontaminasi bau. 4 Pada saat proses sedang berjalan dilarang membersihkan debu yang menempel pada alat dan mesin terutama pada ruangan sortasi. 5 Larangan penggunaan minyak pelumas yang berlebihan untuk melumasi alat dan mesin pengolahan karena dapat menyebabkan kontaminasi pada produk dan mengotori lantai. commit to user 6 Larangan penggunaan pembersih lantai dan detergen untuk membersihkan ruangan. Ruang pelayuan adalah area yang paling rentan kotor, karena ruangan ini memiliki dua sisi yang terbuka, sehingga orang dapat berlalu lalang dengan mudah, selain itu udara luar dapat keluar masuk dengan bebas. Pembersihan ruang pelayuan dilakukan dengan menggunakan sapu ijuk dan sapu lidi serta sesekali dilakukan pengepelan. Ruang penggilingan dan oksidasi enzimatis merupakan ruang pengolahan yang memerlukan kebersihan yang tinggi. Udara dalam ruang penggilingan sangat lembab dan dingin serta bebas dari debu-debu yang berterbangan pembersihan ruang penggilingan dan oksidasi enzimatis dilakukan setiap hari bersamaan dengan pembersihan alat dan mesin dengan menggunakan air yang bersih. Ruangan ini memiliki lantai yang dibuat cembung dengan parit-parit kecil ditepi ruang. Hal ini bertujuan agar air yang digunakan untuk membersihkan ruangan dapat mengalir dan tidak menggenang. Ruang pengeringan dibersihkan setiap hari setelah proses pengeringan berakhir dengan menggunakan kompresor. Pengotor pada ruangan ini adalah fraksi teh yang berukuran kecil dan mudah tertiup udara dari lubang-lubang Trays apalagi jika terjadi blow out ruangan ini menjadi kotor dan berdebu. Ruang sortasi kering merupakan tempat yang identik dengan debu, karena banyak debu yang beterbangan dan menempel di dinding. Debu akan semakin banyak jika dust yang dihasilkan lebih banyak dari jenis lain. Pembersihan ruangan ini dilakukan sebelum dan setelah proses sortasi dengan menggunakan tiupan angin dari kompresor dengan bantuan dari tiga kipas penghisap debu yang dapat bekerja secara bersamaan. Selain itu para pekerja diwajibkan memakai masker , sarung tangan dan pelindung kepala sehingga dapat mencegah kontaminasi. Ruang pengepakan juga merupakan ruang yang berdebu. Ruangan ini menjadi sangat kotor saat dilakukan pengepakan teh jenis Dust III, commit to user karena partikel tehnya yang mirip dengan debu. Pembersihannya dengan menggunakan kompresor dan sapu ijuk sambil kipas penghisap dinyalakan. Dinding bangunan pabrik sebagian terbuat dari tembok dan kaca dengan kerangka plat besi. Dinding ruang penggilingan dan oksidasi enzimatis dialipisi dengan keramik pada bagian bawah dan tembok setinggi 5 meter. Selain itu setiap ruangan memiliki ventilasi udara yang cukup serta dilengkapi dengan kipas penghisap debu. Gambar proses pembersihan ruang pengolahan dapat dilihat pada Gambar 4.16. Gambar 4.16 Proses Pembersihan Ruang Pengolahan 3. Sanitasi Alat dan Mesin Sanitasi alat dan mesin merupakan hal yang sangat penting karena mesin dan peralatan berhubungan langsung dengan bahan yang akan diolah. Hal ini juga berkaitan dengan jaminan kesehatan dan keamanan produk yang akan dihasilkan. Palung pelayuan Withering Trough yang digunakan untuk menghamparkan pucuk dibersihkan dengan hembusan udara setelah proses pelayuan selesai. Bagian bawah lantai WT dibersihkan dari sisa-sisa kotoran atau sisa pucuk dengan menggunakan sapu lidi setiap hari, pemeliharaan fan dilakukan dengan memberikan pelumas agar putarannya tetap stabil. Alat-alat pada proses penggilingan dan fermentasi dibersihkan setiap hari setelah proses pengolahan selesai dengan menggunakan air. commit to user Rotorvane dibongkar setiap minggu agar kotoran yang berada didalamnya dapat dikeluarkan. Pembersihan mesin pengering dilakukan setiap hari yaitu sebelum dan sesudah proses pengeringan. Mesin pengeringan dinyalakan selama setengah jam sambil menunggu suhu tercapai, kemudian dihembuskan angin keatas dan kelubang pengeluaran sehingga sisa-sisa kotoran dapat terbawa keluar. Begitu pula setelah proses pengeringan selesai. Trays tetap dinyalakan sampai teh kering keluar semua. Mesin dan peralatan pada proses sortasi dibersihkan setiap hari sebelum proses dan setelah proses sortasi. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan kompresor dan sapu lidi sambil kipas penghisap debu dinyalakan. Sisa-sisa kotoran dan debu yang menempel pada alat akan terhembus ke lantai oleh kompresor, sedangkan debu yang berterbangan akan terhisap oleh kipas dan terbawa keluar ruangan. Pembersihan alat pengepakan dilakukan setelah proses pengepakan selesai dengan menggunakan kompresor dan kipas penghisap debu. Pembersihan pada alat pengepakan Tea Bulker bertujuan agar tidak terjadi kontaminasi antar grade.

4. Penanganan Limbah Industri