Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 Persiapan mencakup kemampuan tim atau individu pemain itu sendiri. Maka dari uraian latar belakang mengenai pentingnya kecerdasan emosional ketika bertanding serta memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik antar pemain dalam satu tim guna meningkatkan keberhasilan dalam bertanding, maka perlu dilakukan penelitian tentang “Hubungan kecerdasan emosi dan komunikasi interpersonal dengan tingkat keberhasilan bertanding pemain sepakbola SSB Baturetno ku-15 tahun .

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan judul diatas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Kurangnya pemahaman tentang peranan pentingnya kecerdasan emosi bagi pemain untuk meningkatkan keberhasilan dalam bertanding. 2. Bagaimana meningatkan efektifitas kerjasama tim yang solid dengan komunikasi interpersonal. 3. Pemahaman karakteristik pemain pada KU-15 tahun. 4. Peranan pelatih dalam mengembangkan kemampuan pemain untuk meningkatkan keberhasilan dalam bertanding.

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti hanya berfokus pada “Hubungan Kecerdasan Emosi dan Komunikasi Interpersonal Dengan Tingkat Keberhasilan Bertanding Pemain Sepakbola SSB Baturetno KU-15 Tahun ” sehingga apa yang disampaikan masih dalam cakupan-cakupan tertentu. 5

D. Rumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan yang berarti antara kecerdasan emosi dengan tingkat keberhasilan dalam bertanding pemain ? 2. Apakah ada hubungan yang berarti antara komunikasi interpersonal dengan tingkat keberhasilan dalam bertanding pemain ? 3. Seberapa besar hubungan antara kecerdasan emosi dan komunikasi interpersonal dengan tingkat keberhasilan dalam bertanding pemain ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui : 1. Hubungan yang berarti antara kecerdasan emosi dengan tingkat keberhasilan dalam bertanding pemain sepakbola SSB Baturetno ku-15 tahun ? 2. Hubungan yang berarti antara komunikasi interpersonal degan tingkat keberhasilan dalam bertanding pemain sepakbola SSB Baturetno ku-15 tahun ? 3. Hubungan antara kecerdasan emosi dan komunikasi interpersonal dengan tingkat keberhasilan dalam bertanding pemain sepakbola SSB Baturetno ku-15 tahun ?

F. Manfaat Penelitian :

Adapun manfaat yang akan di dapat adalah sebagai berikut : a. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi mengenai kecerdasan emosi, komunikasi interpersonal bagi pembaca dan peneliti yang lain. 6 b. Manfaat praktis Dari hasil penelitian ini diharapkan : 1 Bagi Pelatih, dapat memberikan wawasan tentang kecerdasan emosi dan komunikasi interpersonal, sehingga dapat mengubah emosi negatif anak didik menjadi emosi positif serta membangun kerjasama dengan komunikasi interpersonal yang baik guna menunjang keberhasilan dalam pertandingan. 2 Bagi Pemain, dapat memberi masukan serta dapat mengintropeksi dirinya sendiri untuk perubahan kearah yang lebih baik. 3 Bagi peneliti lain, dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya, khususnya mengenai hubungan antara kecerdasan emosi dan komunikasi interpersonal terhadap tingkat keberhasilan bertanding pemain sepakbola, dan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dalam penelitian selanjutnya. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Diskripsi Teori

1. Hakekat Kecerdasan Emosi a. Pengertian Kecerdasan Setiap individu dalam memecahkan suatu permasalahan akan ditentukan oleh kecerdasan yang dimilikinya. Menurut Goddard azwar, 2002: 5 kecerdasan adalah kemampuan sesorang untuk menyelesaikan masalah-masalah yang langsung dihadapi dan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang akan datang. Pengertian yang lain dikemukakan oleh Howard Gardner, seorang psikolog perkembangan dan profesor pendidikan dari Graduate School of Education, Harvard University, AS, yang mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata Baharuddin Wahyuni, 2007: 146. Al. Tridhonanto 2010: 3 Kecerdasan adalah pemahaman dan kesadaran seseorang terhadap apa yang dialaminya atau sesuatu yang ada di dalam pikirannya, dari pikiran diubah menjadi pengalaman yang menjadi kata-kata atau angka. Pemahaman Gardner tentang kecerdasan seseorang ini telah mengubah konsep kecerdasan. Menurut Gardner, kecerdasan seseorang diukur bukan dengan tes tertulis, tetapi bagaimana