1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pola dasar pembangunan nasional meletakkan dasar-dasar bagi pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga
pembangunan seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan yang dilakukan bangsa Indonesia meliputi berbagai bidang kehidupan diantaranya ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dalam era globalisasi ini, bidang ekonomi telah menempatkan diri dalam perkembangan yang sangat pesat,
seiring dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan pembangunan tersebut dilakukan dengan menggunakan kemajuan
dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. oleh sebab itu perkembangan tersebut mendorong masyarakat baik
secara individu atau kelompok untuk senantiasa berkompetisi dalam kaitannya dengan kehidupan khususnya dalam kegiatan perekonomian yang pada akhirnya
menuntut tingkat mobilitas yang semakin tinggi. Adanya mobilitas masyarakat yang sangat tinggi berpengaruh pada
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam pemenuhannya masyarakat sangat menginginkan kemudahan didalam semua aspek, oleh karena itu masyarakat
melakukan berbagai upaya didalam memenuhi kebutuhan tersebut, salah satunya dalam penggunaan transportasi. Transportasi merupakan sarana yang sangat
membantu masyarakat dalam melakukan kegiatannya sehari-hari. Salah satu alat transportasi adalah transportasi darat yang identik dengan lalu lintas di jalan raya
Universitas Sumatera Utara
perlu senantiasa dikembangkan potensinya dan ditingkatkan peranannya sebagai penghubung wilayah, penunjang, pendorong dan penggerak pembangunan
nasional demi kesejahteraan masyarakat. Dengan meningkatnya kebutuhan akan transportasi, jumlah dari kendaraan
bermotor juga semakin bertambah, hal ini dapat menjadi pemicu terjadinya peristiwa kecelakaan lalu lintas. didukung dengan fasilitas jalan raya yang tidak
bertambah dan kurangnya tingkat kedisiplinan berlalu lintas maka potensi tingkat kecelakaan lalu lintas tersebut semakin bertambah sampai saat ini. Pada peristiwa
kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan jatuhnya korban baik luka ringan maupun luka berat bahkan hingga meninggal dunia. Jika peristiwa kecelakaan lalu
lintas tersebut terjadi maka akan membutuhkan biaya pengobatan maupun pemakaman.
Pada dasarnya, setiap warga negara harus mendapatkan perlindungan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan dari kecelakaan lalu lintas. Pemerintah
telah memberikan jaminan sosial melalui Undang-Undang No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan wajib kecelakaan penumpang menurut pasal 3 ayat
1 huruf : a.
Tiap penumpang yang sah dari kendaraan bermotor umum, kereta api, pesawat terbang, perusahaan penerbangan nasional dan kapal perusahaan
perkapalanpelayaran nasional, wajib membayar iuran melalui pengusahapemilik yang bersangkutan untuk menutup akibat keuangan
disebabkan kecelakaan penumpang dalam perjalanan.
Universitas Sumatera Utara
b. Penumpang kendaraan bermotor umum di dalam kota dibebaskan dari
pembayaran iuran wajib. c.
Iuran wajib tersebut pada sub a di atas digunakan untuk mengganti kerugian berhubung dengan:
I. kematian
II. cacat tetap, akibat dari kecelakaan penumpang, dan
III. Penggantian biaya perawatan biaya rumah sakit bagi korban yang
mengalami cidera luka-luka Demikian juga dengan Undang-Undang No. 34 Tahun 1964 tentang Dana
Kecelakaan Lalu Lintas Jalan, pada pasal 2 ayat 1 Pengusahapemilik alat angkutan lalu lintas jalan diharuskan memberi sumbangan wajib setiap tahun.
Pada ayat 2 berbunyi Jumlah sumbangan wajib tersebut ditentukan berdasarkan Peraturan Pemerintah. Adapun pihak yang mengelola dana tersebut adalah PT.
Jasa Raharja Persero. [Undang Undang Nomor 33 dan 34 Tahun 1964 ] PT. Jasa Raharja Persero merupakan Badan Usaha Milik Negara yang
diamanahkan untuk mengelola program asuransi sosial sesuai dengan undang- undang no.33 tahun 1964 Peraturan Pemerintah No.17 tahun 1965 tentang dana
pertanggungan wajib kecelakaan penumpang dan Undang Undang No. 34 tahun 1964 dan Peraturan Pemerintah No.18 tahun 1965 tentang dana kecelakaan lalu
lintas jalan, senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat agar santunan yang diberikan kepada korban kecelakaan alat angkutan
umum dan kecelakaan lalu lintas jalan dirasakan meningkat. Kedua undang- undang tersebut mengamanahkan kepada jasa raharja untuk menghimpun dana
dari masyarakat untuk membayar santunan melalui dua sumber, yakni pertama
Universitas Sumatera Utara
pengutipan iuran wajib atau premi dari setiap penumpang alat angkutan umum baik di darat, laut ,udara, sungai, danau dan penyebrangan yang besarannya sudah
di satukan dengan harga tiket. Kedua, pengutipan SWDKLLJ atau Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan premi dari para pemilik kendaraan
bermotor yang di bayarkan oleh pemilik kendaraan pada saat pendaftaran atau perpanjangan STNK setiap tahunnya di kantor SAMSAT seluruh Indonesia.
Dalam pemberian dana santunan kepada masyarakat yang mengalami kecelakaan lalu lintas telah dilindungi dalam undang-undang Nomor 34 Tahun
1964, dimana besaran dana santunan ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 36PMK.0102008 tentang Besaran Santunan dan Sumbangan
Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Menteri Keuangan Republik Indonesia. [Peraturan Menteri Keuangan Nomor 36 dan 37 Tahun 2008]
Namun terjadinya peningkatan laju inflasi perekonomian serta biaya kesehatan membuat besaran dana santunan yang diberikan kepada korban kecelakaan lalu
lintas memerlukan penyesuaian kembali. Berdasarkan latar belakang diatas, maka
penulis tertarik untuk menulis laporan tugas akhir dengan judul “Analisa Kelayakan Besaran Dana Santunan bagi Korban Kecelakaan Lalu Lintas
oleh PT. Jasa Raharja Persero Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 36 Dan 37 PMK.0102008.
Universitas Sumatera Utara
B. Perumusan Masalah