Teori Perkembangan Kognitif Kognitif

15 prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian persoalan mengenai bilangan. Sedangkan menurut Jujun S. Suriasumantri 1982: 191 matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin disampaikan. Selain beberapa pendapat di atas, dalam Cahya Prihandoko 2006 terdapat juga beberapa pendapat lain yang mendefinisikan bahwa matematika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi, ada pula yang mendefinisikan matematika sebagai ilmu penalaran logis dan masalah-masalah yang berhubungan dengan bilangan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu penalaran logis tentang bahasa yang melambangkan serangkaian makna yang meliputi bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan, dan operasional yang digunakan untuk penyelesaian persoalan mengenai bilangan. Matematika tidak hanya terbatas pada masalah konsep bilangan saja, namun konsep-konsep lain seperti pola merupakan salah satu bagian dari konsep dalam matematika.

2. Komponen Matematika untuk Anak Usia Dini

Matematika merupakan salah satu hal yang perlu diperkenalkan kepada anak usia dini. Hal ini dimaksudkan agar kemampuan berpikir anak terus berkembang dan mulai dapat mengenal serta memahami konsep-konsep dalam kehidupannya. Konsep-konsep dalam matematika tersebut harus diperkenalkan kepada anak sejak dini agar anak mempunyai kemampuan dalam matematika. 16 Menurut Slamet Suyanto 2005: 162, secara umum konsep matematika untuk anak usia dini adalah sebagai berikut: 1 Memilih, membandingkan, dan mengurutkan 2 Klasifikasi 3 Menghitung 4 Angka 5 Pengukuran 6 Geometri 7 Membuat grafik 8 Pola, dan 9 Problem Solving Berdasarkan uraian di atas, salah satu konsep matematika yang perlu dikembangkan pada anak usia dini khususnya anak Taman Kanak-Kanak adalah mengenal pola patterning . Kemampuan mengenal pola pada anak usia dini dimulai dari hal-hal yang sederhana menuju ke hal-hal yang lebih kompleks. Pola yang perlu dikembangkan adalah menyusun sesuatu secara berulang, seperti pola AB-AB dan ABC-ABC pada anak kelompok A. Sedangkan untuk kelompok B adalah pola ABCD-ABCD.

3. Tujuan Pembelajaran Matematika

Menurut Piaget 1970, tujuan pembelajaran matematika untuk anak usia dini sebagai logico-mathematical learning atau belajar berpikir logis dan matematis dengan cara yang menyenangkan dan tidak rumit Slamet Suyanto: 2005. Sehingga, tujuan dari pembelajaran matematika untuk anak tidak hanya mengajarkan anak untuk berhitung melainkan membuat pemahaman anak untuk berpikir. 17 Sedangkan dalam www.ibudanbalita.com , tujuan pembelajaran matematika untuk anak usia dini secara khusus adalah agar anak dapat berpikir logis dan sistematis sejak dini melalui pengamatan terhadap benda-benda konkret, gambar-gambar ataupun angka-angka yang terdapat di sekitar anak, memiliki pemahaman tentang konsep ruang dan waktu serta dapat dapat memperkirakan kemungkinan urutan suatu peristiwa yang terjadi di sekitarnya, dapat memunculkan kreativitas dan imajinasi anak dalam menciptakan sesuatu secara spontan, menstimulasi anak agar dapat mempunyai ketelitian, konsentrasi, abstraksi dan daya apresiasi yang tinggi, serta anak diharapkan dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan masyarakat yang memerlukan keterampilan matematika. Dapat kita simpulkan bahwa tujuan matematika berdasakan uraian di atas adalah untuk mengajarkan anak agar dapat berpikir logis, sistematis, teliti, kreatif, dan mempunyai imajinasi yang tinggi dalam memahami konsep-konsep dalam kehidupannya serta untuk memudahkan anak dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Oleh karena itu, agar tujuan-tujuan dari pembelajaran matematika bagi anak usia dini tersebut dapat tercapai dibutuhkan stimulasi, cara ataupun metode yang tepat untuk memperkenalkan konsep-konsep matematika tersebut pada anak.

4. Perkembangan Matematika Anak TK

Kemampuan kognitif anak usia anak usia 5-6 tahun khususnya dalam lingkup perkembangan konsep bentuk, warna, ukuran dan pola berdasarkan