Pengembangan Kreativitas Anak Deskripsi Teori 1. Kreativitas
16
penjadwalan kegiatan yang terlalu padat membuat anak kehilangan salah satu unsur dalam pengembangan kreativitas karena anak tidak dapat mengeskplorasi
dengan kemampuannya. Hurlock 1978: 11 mengatakan anak harus disediakan waktu bermain-main dengan gagasan dan konsep-konsep serta mencobanya dalam
bentuk baru dan orisinal. Peran orangtua adalah memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi sesuai kemampuannya melalui bermain bukan membuat
jadwal yang padat bagi anak. c Terlalu menekankan kebersamaan keluarga. Adakalanya anak membutuhkan waktu untuk menyendiri, karena dengan
kesendiriannyaanak belajar mengembangkan imajinasinya sebagai bekal untuk menumbuhkan kreativitasnya.Mandiri untuk anak sangat diperlukan. Memberi
kepercayaan akan menjadikan anak percaya diri. Hurlock 1978: 11 mengatakan mandiri dan percaya diri adalah dua kualitas yang sangat mendukung kreativitas.
d Tidak boleh berkhayal, karena dengan berkhayal anak belajar mengembangkan kreativitas melalui imajinasinya. Orang tua hanya perlu mengarahkan dan
memfasilitasi anak untuk mengembangkan imajinasi mereka.Kebutuhan tentang kesempatan berkhayal sejalan dengan pendapat Singer Hurlock, 1978: 11 yang
menerangkan,”Anak membutuhkan waktu dan kesempatan menyendiri untuk mengembangkan kehidupan imajinatif yang kaya. e Orang tua konservatif, yaitu
orang tua yang biasanya tidak berani menyimpang dari pola sosial lama. Orang tua model ini biasanya cepat khawatir dengan proses kreativitas anak yang berada
diluar garis kebiasaanya. Kondisi orang tua yang dapat meningkatkan kreativitas anak adalah yang selalu mendorong dan membimbing anak untuk menggunakan
lingkungan rumah maupun sekolah sebagai sarana eksperimentasi dan eksplorasi
17
Hurlock, 1978: 11. Bukan orang tua yang merasa takut jika anak-anaknya menghancurkan barang-barang yang ada di dalam rumahnya. Karena itu, tidak
sesuai dengan kebiasaannya. Padahal dari situ anak mencoba belajar untuk memenuhi rasa ingin tahunya dan dari situ pulalah kreativitas anak dapat
dimunculkan. f Over protektif, karena perlindungan yang berlebihan pada anak akan menghilangkan kesempatan mereka bereksplorasi dengan cara baru atau
berbeda. Kreativitas anak akan terhalang oleh aturan dan ketakutan orang tua yang sebetulnya belum tentu benar dan bahkan dapat mematikan kreasi anak untuk
bereskplorasi. g Disiplin otoriter, karena disiplin otoriter mengarah pada anak tidak boleh menyimpang dari perilaku yang digariskan orang tua. Akibatnya,
kreativitas anak menjadi terhalang oleh aturan-aturan yang belum tentu benar.Hal ini sejalan dengan pendapat Hurlock 1978: 11 yang mengatakan mendidik anak
secara demokratis dan permisif di rumah dan di sekolah dapat meningkatkan kreativitas. Mendidik otoriter berarti memadamkannya. h Penyediaan alat
permainan yang terstuktur. Alat permainan yang terlalu terstuktur menghilangkan kesempatan anak melakukan bermain secara kreatif, karena anaktidak bisa
mengembangkan imajinasinya. Alat permainan yang memberi kesempatan bereksplorasi akan lebih baik digunakan untuk mengembangkan kreativitas anak.
Oleh karena itu, orang tua atau guru harus dapat memilih alat permainan yang tepat.
Beberapa penghambat tersebut di atas hendaknya diperhatikan oleh guru maupun orang tua agar tidak mematikan kreativitas anak. Harapannya dengan
18
memahami faktor penghambat kreativitas tersebut para guru TK dapat meminimalisir kesalahan dalam memberikan pelayanan pada anak didik.