29
sudah bisa meniru contoh dari guru. Termasuk pada saat aktivitas menggambar anak juga masih takut berekspresi melalui coretan atau gambar.
Dari hasil observasi tersebut peneliti memilih aktivitas menggambar dalam upaya meningkatkan kreativitas anak. Kreativitas dalam penelitian ditandai
dengan adanya kelancaran fluency, keluwesan flexibility, keaslian originality, dan elaborasi elaboration. Kegiatan yang direncanakan dalam proses
pembelajaran diharapkan dapat menarik, menyenangkan, dan memotivasi munculnya kreativitas anak didik. Melalui aktivitas menggambar yang disertai
dengan motivasi dan tersedianya lingkungan kondusif dapat membantu anak untuk berkreasi. Sebagai contoh kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan di luar
ruangan, misalnya di kebun sekolah apabila guru akan menjelaskan tentang tanaman. Anak diajak melakukan aktivitas menggambar di kebun sekolah
tersebut, agar anak dapat melihat tanaman secara langsung dan tidak merasa bosan di kelas. Jika anak dapat menggambar berbagai tanaman serta ada gambar selain
tanaman yang masih ada kaitannya dengan tanaman misalnya: ulat, kerikil, tanah, pot, dan lain-lain. Hal ini menunjukkan kelancaranfluency anak dalam
mengungkapkan ide. Dari segi keluwesanflexibility dapat dilihat ketika masing- masing anak menggambar pohon yang sama namun hasilnya berbeda-beda karena
anak menggambar sesuai apa yang dilihat dan sesuai imajinasi mereka. Dari segi keaslianoriginality dapat dilihat dari hasil gambar anak apakah muncul sesuatu
yang asli kreasi anak dan berbeda dengan anak lain atau kemurnian gambar anak diketahui melalui cerita anak tentang hasil gambarnya bukan meniru gambar
teman lain. Dari segi elaborasielaboration dapat dilihat melalui gambar anak
30
tentang hal-hal yang menunjukkan sejauh mana anak dapat memerinci atau memperkaya ide-idenya, dapat ditunjukkan melalui hasil gambar yang detail
sebagai hasil aktivitas menggambar anak atau melalui cerita anak yang detail meskipun hasil gambarnya hanya berupa goresan sederhana.
Dari uraian di atas diharapkan melalui kegiatan aktivitas menggambar dapat meningkatkan motivasi, ketertarikan, dan peran aktif anak dalam belajar
sehingga kreativitas anak juga turut meningkat.
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah aktivitas menggambar yang dilakukan di atas tanah atau di kebun sekolah, menggambar dengan kertas manila,
dan menggambar dengan jari tangan di atas kertas HVS dapat meningkatkan kreativitas anak pada kelompok A TK ABA Ngabean 2”
31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research. Suharsimi Arikunto 2010; 132 menjelaskan penelitian
tindakan kelas PTK adalah penelitian yang dilakukan dengan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif, artinya peneliti
tidak melakukan sendiri, namun berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru kelompok A TK ABA Ngabean 2 Tempel. Kolaborasi dilakukan dalam
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi, evaluasi, serta analisis hasil penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas melalui
aktivitas menggambar.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak kelompok A TK ABA Ngabean 2 tahun ajaran 20132014 dengan jumlah 20 anak berusia 4-5 tahun yang terdiri dari 17
anak laki-laki dan 3anak perempuan, karena dalam kelas ini kreativitas anak-anak masih rendah. Objek penelitian ini adalah kreativitas anak usia dini melalui
aktivitas menggambar.
32
C. Definisi Operasional
Kreativitas Anak Usia Dini adalah merupakan ide atau pikiran manusia yang bersifat inovatif, berdaya guna, dan dapat dimengerti, sehingga hasil pikiran
anak yang baru merupakan bentuk kreativitas dari individu anak. Aktivitas menggambar merupakan kegiatan naluriah atau alami bagi anak,
karena hampir setiap hari anak melakukan ini untuk bercerita dengan orang lain. Kreativitas dalam penelitian ini ditandai dengan empat aspek kreativitas,
yakni: fluency adalah kelancaran anak dalam memproduksi gambar yakni pada saat anak mampu membuat lebih dari 5 gambar yang berbeda dengan teman lain.
Flexibility adalah keluwesan anak dalam menceritakan hasil gambarnya dengan lancar. Originality adalah keaslian gambar anak secara individu dibandingkan
dengan gambar anak lain 5 dari yang diteliti sama masih dianggap sama. Elaboration adalah penjelasan anak tentang pengembangan gagasanidenya secara
detail meskipun gambar anak hanya berupa garis atau tidak sesuai dengan cerita anak.
Kreativitas dikatakan tinggi apabila total skor dari empat aspek kreativitas tersebut di atas berjumlah 9 – 12. Kreativitas dikatakan sedang apabila total skor
dari empat kreativitas berjumlah 5 – 8. Kreativitas dikatakan rendah apabila total skor dari empat kreativitas berjumlah 1 – 4.