Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

56

E. Kerangka Berpikir

Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Semua manusia berhak untuk mendapatkan pendidikan yang sama, termasuk siswa yang berkebutuhan khusus. Siswa berkebutuhan khusus dapat menikmati pendidikan dengan siswa normal lainnya dalam Sekolah yang menerapkan Pendidikan Inklusi yaitu sekolah yang memberikan kesempatan belajar pada anak-anak berkebutuhan khusus bersama dengan anak-anak pada umumnya. Dalam sekolah inklusi ini siswa normal dan ABK juga bersama-sama mendapatkan pembinaan dari segi akademik, non akademik dan mental spiritual. Untuk melakukan kegiatan pembinaan ini tentu tidak mudah karena di dalamnya terdapat siswa normal dan ABK oleh sebab itu kegiatan pembinaan dan pengembangan peserta didik juga perlu dikelola dengan baik agar kegiatannya dapat berjalan dengan efektif dan efisien, pengelolaan ini juga bisa disebut dengan istilah manajemen pembinaan peserta didik. Manajemen pembinaan peserta didik merupakan suatu kegiatan yang didalamnya meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dengan tujuan mengusahakan agar siswa dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan nasional. Untuk mewujudkan hal tersebut maka di dalam pembinaan siswa 57 terdapat kegiatan kurikuler, ekstrakurikuler, dan ko kurikuler. Seluruh kegiatan pembinaan perlu dikelola agar dapat tercapai tujuan secara efektif dan efisien. Salah satu kegiatan pembinaan yang perlu di kelola adalah kegiatan kurikuler. Di dalam kegiatan kurikuler terdapat kegiatan PBM atau pembelajaran, untuk mengefektifkan kegitan pembelajaran di sekolah inklusi maka dapat diwujudkan dalam manajemen proses belajar mengajarpembelajaran, yang di dalamnya terdapat perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir Kegiatan Pembelajaran Pembinaan Peserta Didik Pembinaan Kurikuler Manajemen Pembelajaran 58

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Menurut Burhan Bungin 2007: 68, penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasifenomena yang menjadi obyek penelitian. Berkaitan dengan hal ini penelitian deskriptif menurut Suharsimi Arikunto 2002: 234, penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif adalah penelitian dengan menggunakan prosedur penelitian yang dapat menghasilkan data berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka, bersifat deskriptif yang hasil dan analisis datanya berisi uraian hasil penelitian yang berasal dari data hasil wawancara, data hasil observasi, dan data hasil dokumentasi yang dilakukan selama proses penelitian. Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Melalui pendekatan deskriptif kualitatif peneliti mencari data mengenai manajemen pembinaan kurikuler peserta didik, yang merupakan aktivitas dari perencanaan, pelaksanaan , dan evaluasi yang pembelajaran di dalam kelas di sekolah inklusi SD N Gejayan. Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk melakukan generalisasi terhadap temuan atau pengujian hepotesis dan tidak menguji kebenaran antar