7
pasti antara kekeruhan dan total padatan tersuspensi. Rasio total padatan tersuspensi dengan kekeruhan normalnya bervariasi dari 0,5 sampai 2. Telah dilaporkan bahwa total
padatan pada fasilitas koagulasi alum dapat bervariasi antara 8 sampai 210 kg100 m
3
dari air baku yang diolah.
Tabel 2.1 Karakteristik Lumpur
Karakteristik Lumpur Alum
Lumpur Besi Fisik
Kuantitas, kg1000m
3
8 - 210, tipikal 48 80
Densitas kering, kgm
3
1200 - 1520 1200 - 1800
Dewaterability 10 konsentrasi dalam 2 hari
di sand beds -
Kimia BOD5, mgL
30 - 300 30 - 300
COD, mgL 30 - 5000
30 -5000
pH 6 – 8
7,4 – 8,5
Total padatan, 0,1 - 4
0,25 – 3,5
Karakteristik Padatan Al
2
O
3
5.5H
2
O, 15 - 40
-
Fe, -
4,6 – 20,6
Organik, 15 - 25
-
Volatiles, -
5,1 – 14,1
Sumber : Qasim et al., 2000.
2.1.2 Pembuangan dan Pemanfatan Lumpur
Metode pembuangan lumpur residu pengolahan air sangat tergantung pada jenis residu yang dihasilkan AwwaRF, 2007. Pembuangan akhir dari lumpur pengolahan air
mencakup beberapa teknik, diantaranya:
2.1.2.1 Pengolahan Mekanis
Proses penanganan lumpur meliputi thickening, conditioning, dewatering, drying, chemical recovery, dan pembuangan. Sangat penting sistem pengolangan padatanlumpur
diteliti pada fase perencanaan proyek, karena modal serta biaya operasional dan perawatan dari fasilitas lumpur sering merupakan bagian terbesar dari biaya keseluruhan
instalasi pengolahan air. Banyak faktor menjadi pertimbangan pada perencanaan dan desain fasilitas penanganan lumpur. Diantara faktor-faktor tersebut adalah ukuran
instalasi, lahan yang tersedia, transport dan pembuangan lumpur, dan peulihan dan penggunaan kembali koagulan dan lime. Qasim et al., 2000
8
2.1.2.2 Landfilling
Landfills mungkin pada lahan publik seperti TPA kota yang dimiliki, atau di lahan pribadi. Operator TPA umumnya membutuhkan 15 sampai 30 persen lumpur padat.
Konsentrasi minimum sering ditentukan oleh peraturan daerah sanitary landfill. Untuk endapan tawas, yang paling umum di instalasi pengolahan air minum US penimbunan
efektif membutuhkan konsentrasi padatan menjadi setidaknya 25. Pada konsentrasi rendah, aplikasi tanah land application yang lebih sesuai. Pandit and Das, 1998
Evaluasi skala pilot selama enam bulan dilakukan terhadap lumpur yang berasal dari proses menggunakan koagulan alum dan Fe menunjukkan pelindian yang rendah dari
arsenik, tembaga, besi, mangan, dan zinc, namun tidak ada konsentrasi logam yang terbawa lindi melebihi tingkat kontaminasi. AwwaRF, 2007
2.1.2.3 Aplikasi tanah Land Application
Lumpur Alum, pada konsentrasi kurang dari 25, adalah tanah yang paling baik diterapkan. Endapan dapat diterapkan untuk lahan pertanian, untuk lahan marjinal untuk
reklamasi tanah, untuk lahan hutan atau ke situs khusus. Selain di situs khusus, biasanya tidak lebih dari 20 ton lumpur kering per hektar adalah tanah yang diterapkan. Pandit and
Das, 1998 Namun, untuk mengaplikasikan lumpur langsung pada lahan, perlu diketahui
konsentrasi pencemar ataupun nutrien yang terkandung di dalamnya. Jumlah total residu yang dihasilkan dapat merupakan fungsi dari dosis koagulan, dan berbagai penggunaan
bahan untuk mengurangi dosis koagulan AwwaRF,2007. Untuk mengaplikasikan lumpur residu pada lahan, perlu perhatian khusus pada proses pengolahan yang
digunakan. Hasil penelitian Cornwell bersama AwwaRF mengungkapkan bahwa pemilihan, penggunaan, serta pemilihan penyedia dan waktu pengiriman koagulan perlu
diperhatikan dengan baik AwwaRF,2007.
2.1.2.4 Pengomposan Lumpur Residu Pengolahan Air