Catatan lapangan berupa dokumentasi respon non verbal selama proses wawancara berlangsung.
Menurut Denzim Lincoln 2009 pada field note peneliti harus benar- benar menyadari karakter field note yang dihasilkannya. Field note menjadi
penting sebagai metode untuk mengkaji pengalaman pribadi, terlebih ketika peneliti menyadari pentingnya pola hubungannya dengan partisipan. Karakter
dasar pola hubungan ini sangat menentukan bentuk field note yang digunakan. Bentuknya akan sangat berbeda ketika kita mengambil jarak dengan partisipan
atau sebaliknya jika kita terlibat aktif dengan partisipan sebagai mitra. Hasil catatan lapangan pada penelitian ini berisi tanggal, waktu, situasi tempat, deskripsi
atau gambaran partisipan, serta respon non verbal partisipan selama proses wawancara.
Alat perekam suara juga merupakan alat yang dibutuhkan dalam pengumpulan data, dimana peneliti akan menggunakan alat perekam suara untuk
merekam wawancara peneliti dengan partisipan. Selama melakukan pengumpulan data melalui wawancara yang dilakukan bersama partisipan, peneliti akan
merekam semua hasil wawancara tersebut dengan menggunakan alat voice recorder. Alat bantu lainnya yang peneliti gunakan adalah kertas dan pulpen
untuk mencatat hal-hal penting terkait kata-kata kunci dan kejadian yang penting.
3.5. Variabel dan Defenisi Operasional
Defenisi operasional dari variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah mekanisme koping klien pasca amputasi tungkai bawah yaitu bagaimana
Universitas Sumatera Utara
mekanisme koping klien pasca amputasi tungkai bawah dalam menghadapi masalah amputasi yang dialaminya.
Tingkat stres yang dikaji dengan kuisioner dengan format DASS dengan 14 item pernyataan yang diberi skor 0-3. 0 tidak pernah, 1 kadang-kadang, 2
sering dan 3 selalu. Hasil pengisian kuisioner 0-14 normal, 15-18 stres ringan, 19-25 stres sedang, 26-33 stres berat, lebih dari 34 stres sangat berat
Psychology Foundation of Australia, 2010.
3.6. Metode Analisa Data
Metode analisa data dalam penelitian ini dilakukan secara analisis isi content analysis. Dokumen yang berisi “pengalaman hidup“ dapat dianalisis
dengan menggunakan content analysis artinya bahwa tema-tema, isu-isu, dan motif-motif yang terkandung didalamnya dapat dipisahkan, dihimpun, dan
diinterpretasikan. Untuk memudahkan dalam pengorganisasian data maka proses analisa data akan dilakukan dengan bantuan komputerisasi.
Proses analisa data dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah menurut Polit Beck 2008 yaitu :
1. Menyusun transkrip
Hasil rekaman wawancara disusun kedalam bentuk transkrip, kemudian peneliti membaca secara keseluruhan dan mengulanginya bila perlu.
2. Mengidentifikasi pernyataan signifikan
Setelah membuat transkrip dan membacanya, peneliti kemudian mengidentifikasi pernyataan yang signifikan yang terdapat dalam transkrip
Universitas Sumatera Utara
kemudian peneliti memberi kode warna menggunakan stabilo pada pernyataan yang signifikan.
3. Melakukan pengkodean
Pada tahap ini peneliti memberi pengkodean pada pernyataan yang signifikan yang sudah di stabilo dengan kode-kode yang dibuat oleh
peneliti sendiri untuk memudahkan menyusun kategori. 4.
Menyusun kategori Tahap analisa data pada dasarnya adalah mereduksi data, data dikonversi
menjadi lebih kecil sehingga lebih mudah dianalisa. Reduksi data dilakukan dengan menyusun kategori, dimana mengelompokkan koding
yang sama kedalam satu kategori. 5.
Menyusun tema atau sub tema Setelah peneliti menemukan beberapa kategori-kategori, langkah
selanjutnya adalah menentukan tema atau sub tema. Peneliti mengelompokkan beberapa kategori yang saling berhubungan yang
nantinya akan membentuk tema atau sub tema.
3.7. Keabsahan Data Trusthworthiness of Data