14 psikomotorik terdiri dari : persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan
terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian, dan kreativitas.
2.4 Keterlibatan Belajar Siswa
Dalam konsep belajar aktif pengetahuan merupakan pengalaman pribadi yang diorganisasikan dan dibangun melalui proses belajar bukan merupakan
pemindahan pengetahuan yang dimiliki guru kepada anak didiknya. Sedangkan mengajar merupakan upaya menciptakan lingkungan agar siswa dapat
memperoleh pengetahuan melalui keterlibatan secara aktif dalam kegiatan belajar. Dalam suatu pembelajaran harus ada partisipasi peserta didik. Partisipasi adalah
keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta didik dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar serta
mendukung pencapaian
tujuan dan
bertanggung jawab
atas keterlibatannyaHamalik:2007.
Dalam pengertian partisipasi terdapat unsur-unsur sebagai berikut: 1. Keterlibatan peserta didik dalam segala kegiatan yang dilaksanakan dalam
proses belajar mengajar. 2. Kemauan peserta didik untuk merespon dan berkreasi dalam kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Keterlibatan belajar siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk
menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan bisa dicapai semaksimal
mungkin.
15 Tidak ada proses belajar tanpa partisipasi dan keaktifan anak didik yang
belajar. Setiap anak didik pasti aktif dalam belajar, hanya yang membedakan adalah bobot keaktifan anak didik dalam belajar. Ada keaktifan dengan kategori
rendah, sedang, dan tinggi. Keaktifan rendah contohnya siswa jarang memperhatikan penjelasan guru dan jarang bertanya. Keaktifan sedang contohnya
siswa kadang-kadang memperhatikan penjelasan guru dan kadang-kadang bertanya. Keaktifan tinggi contohnya siswa memperhatikan penjelasan guru
selama pembelajaran dan sering bertanya. Disini perlu kreatifitas guru dalam mengajar agar siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Jadi dalam proses belajar mengajar, siswalah yang harus membangun pengetahuannya sendiri. Sedangkan guru berperan untuk menciptakan kondisi
yang kondusif dan mendukung bagi terciptanya pembelajaran yang bermakna. Siswa harus mengalami dan berinteraksi langsung dengan objek yang nyata. Jadi
belajar harus dialihkan yang semula berpusat pada guru diubah berpusat ke siswa. Pendidikan modern lebih menitikberatkan pada aktivitas sejati, dimana siswa
belajar dengan mengalaminya sendiri. Dengan mengalaminya sendiri, siswa memperoleh pengetahuan pemahaman dan ketrampilan serta perilaku lainnya,
termasuk sikap dan nilai. Keaktifan siswa dapat dilihat melalui beberapa indikator yang muncul
dalam proses pembelajaran. Indikator tersebut pada dasarnya adalah ciri-ciri yang tampak dan dapat diamati serta diukur oleh siapa pun yang tugasnya berkenaan
dengan pendidikan dan pengajaran, yakni guru dan tenaga kependidikan lainnya.
16 Indikator tersebut berupa tingkah laku siswa yang muncul pada umumnya sebagai
berikut: 1. Adanya keaktifan belajar siswa dalam bentuk kelompok untuk memecahkan
masalah. 2. Adanya partisipasi setiap siswa dalam melaksanakan tugas belajarnya melalui
berbagai cara. 3. Adanya keberanian siswa dalam mengajukan pendapat.
4. Setiap siswa dapat mengamati dan memberikan tanggapan terhadap pendapat siswa lainnya.
5. Adanya upaya siswa untuk bertanya dan meminta pendapat dari guru. Indikator-indikator tersebut masih bisa diperkaya dengan merinci setiap
jenis menjadi lebih khusus lagi dalam bentuk perilaku yang dapat diamati. Rincian tersebut, tentu saja dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain jenis mata
pelajaran atau bidang studi yang dipelajari siswa, bahan ajar, waktu yang tersedia, serta pendekatan yang digunakan dalam strategi belajar mengajar.
Dalam proses belajar mengajar, aspek yang sangat penting untuk mencapai tujuan belajar adalah peran aktif atau partisipasi antara guru dan siswa. Hal ini
dapat diartikan bahwa dalam proses belajar mengajar harus ada keterlibatan antara guru dan siswa. Keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar merupakan
suatu implementasi dari keaktifan siswa dalam proses belajar. Siswa dapat berperan aktif dengan cara melakukan aktifitas yang dapat mendukung proses
belajar mengajar. Berdasarkan indikator keaktifan yang dirinci lebih khusus, keterlibatan belajar siswa yang akan diamati adalah kehadiran, menghormati
17 orang lain, mengajukan pertanyaan atau mengemukakan gagasanpendapat,
tanggung jawab, dan kerja sama.
2.5 Pemantulan Cahaya