Uji Validitas Uji Reliabilitas Uji taraf kesukaran soal

31

3.6 Uji Instrumen

Menurut Sugiyono 2009 dalam melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Penggunaan prosedur pelaksanaan pengelolaan secara benar akan memberikan hasil evaluasi yang baik. Uji coba instrumen dalam penelitian ini meliputi:

3.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dikatakan valid jika dapat mengungkap data dari variable yang diteliti secara tepat Arikunto:2002. Untuk validitas dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment yaitu: } }{ { 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy            dengan: r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variable yang dikorelasikan X = Skor tiap butir soal Y = skor total yang benar dari tiap subjek N = banyaknya responden Arikunto, 2002 Harga r XY tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel dengan taraf signifikansi 5, jika harga r XY dihitung lebih besar dari harga r tabel maka dapat disimpulkan bahwa soal tersebut adalah soal yang valid. 32

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas soal adalah ukuran kemampuan perangkat tes atau instrumen. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika tes tersebut memberikan keajegan atau kestabilan, sehingga mampu mengungkapkan data yang bisa dipercaya Arikunto: 2002. Pengujian reliabilitas soal menggunakan rumus KR 21, yaitu: 11 = − 1 1 − − � 2 dengan: r 11 : reliabilitas soal n : jumlah butir soal M : rata-rata skor total � 2 : varians total Tabel 3.2 Kriteria reliabilitas soal Rentang � �� Keterangan 0.80- 1.00 reliabilitas sangat tinggi 0.60- 0.79 reliabilitas tinggi 0.40- 0.59 reliabilitas cukup 0.20- 0.39 reliabilitas rendah 0.20 reliabilitas sangat rendah Arikunto:2002

3.6.3 Uji taraf kesukaran soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. 33 Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus sebagai berikut: Rumus P adalah : Js B P  dengan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar J = jumlah seluruh siswa peserta tes Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan seperti pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Kriteria indeks kesukaran Rentang indek kesukaran Kategori soal 0,10 ≤ P ≤ 0,30 Sukar 0,31 ≤P ≤ 0,70 Sedang 0,71 ≤ P ≤ 1,00 Mudah Arikunto, 2002

3.6.4 Daya pembeda