Tabel 4 Potensial redoks setengah reaksi pada sistem biologi Setengah reaksi
E
o
mV Transfer 2 SO
3 2-
S
2
O
4 2-
+ 2 H
2
O -574
2e + 4 H
+
TiIV sitratTiIIIsitrat -480
e + H Sistein2 sistein
-340 2e + 2 H
+
NAD
+
NADH + H
+
-320 2e + 2 H
+
S
o
HS
-
-270 2e + 2 H
+
S
o
H
2
S -250
2e + 2 H
+
FADFADH
2
-220 2e + 2 H
+
FMNFMNH
2
-220 2e + 2 H
+
RO 96dua amina aromatik -133
4e + 4 H
+
2.6.2. Perombakan Zat Warna Tekstil pada Kondisi Aerob
Zat warna azo relatif sulit dirombak pada kondisi aerob. Hal ini disebabkan zat warna azo mempunyai gugus kromofor sebagai penarik elektron yang kuat.
Dengan demikian, sistem penanganan aerob tidak efektif digunakan sebagai proses awal pada perombakan limbah tekstil melainkan lebih banyak digunakan
sebagai penanganan lanjutan dari proses anaerob. Penanganan aerob untuk menghilangkan bau dan menstabilisasi bahan
organik serta melanjutkan perombakan bahan pencemar yang belum dirombak pada proses anaerob agar limbah hasil pengolahan memenuhi baku mutu untuk
dialirkan ke lingkungan. Perkembangan dewasa ini beberapa jenis bakteri mampu merombak zat warna tekstil pada kondisi ada oksigen dengan bantuan
sumber karbon lain karena zat warna azo tidak dapat digunakan sebagai sumber energi secara langsung. Zissi
et al. 1997, dalam kajiannya melaporkan bahwa bakteri
Bacillus subtilis mampu merombak zat warna azo p-amino benzoat menjadi anilin pada kondisi aerob dengan menggunakan glukosa sebagai
sumber karbon. Bakteri Pseudomonas stutzeri, Acetobacter liquefaciens dan
Klebsiella pneumoniae mampu merombak zat warna azo reactive red 2 menggunakan glukosa sebagai sumber karbon Wong and Yuen 1996.
Sebelumnya, Cao et al. 1993, melaporkan bakteri kelompok Streptomyces dan
Sphingomonas penghasil peroksidase mampu merombak zat warna azo pada kondisi aerob. Disamping itu, beberapa jenis bakteri lain seperti
Aeromonas sp., Proteus mirabilis, Pseudomonas pseudomallei 13NA dan Pseudo luteola dapat
tumbuh pada kondisi aerob dan mampu merombak zat warna azo dengan menggunakan gula sebagai sumber karbon Chen
et al. 1999. Berdasarkan hasil kajian tersebut, pada umumnya hanya zat warna azo sederhana seperti
methyl red, acid orange 10, acid orange 8 dan acid red 88 yang mampu dirombak oleh
bakteri pada kondisi aerob. Perombakan zat warna azo pada kondisi aerob memerlukan enzim spesifik
yaitu aerobic azoreductase yang mengkatalis reaksi dengan adanya oksigen.
Menurut Telke et al. 2008, mekanisme reaksi oksidasi zat warna azo reactive
red 141 oleh bakteri Rhizobium radiobacter pada kondisi semi aerob dengan bantuan enzim
azoreductase ditunjukkan seperti pada Gambar 14.
Gambar 14 Mekanisme perombakan reactive red 141 menggunakan Rhizobium
radiobacter.
SO
3
N=N OH
NO SO
3
SO
3
SO
3
N=NH
Napthalena 2-diazonium 1,5 asam disulfonat 2-Nitroso napthol 4,7 asam disulfonat
+
N=NH Desulfonasi
Desulfonasi OH
NO Napthalena diazonium
2-Nitroso napthol N=N
NaSO
3
SO
3
Na OH
HN Reactive Red 141
N N
N O
O H
H 1,3,5 triazine 2,4 diol
intermediet
+
NO
2
O
2
N SO
3
SO
3
NO SO
3
OH N=N
SO
3
+
p-dinitro benzen Monoazo
intermediet SO
3
SO
3
SO
3
N=N OH
NO SO
3
Monoazo SO
3
Na SO
3
Na HN
HN N
N N
O
SO
3
Na NaSO
3
N=N O
N N
N NH
OH SO
3
Na
NaSO
3
2.6.3. Perombakan Zat Warna Tekstil Kombinasi Anaerob dan Aerob