Bakteri Acetobacter aceti Mikroorganisme Yang Berperan Dalam Fermentasi 1.

organik lainnya termasuk alkohol dapat digunakan sebagai sumber karbon oleh khamir Kunkee dan Mardon, 1970. Pengaruh oksigen terutama pada pertumbuhan aerob. Pada fase pertumbuhan awal atau fase eksponensial, oksigen memberi stimulasi pada pertumbuhan khamir. Perbanyakan sel berlangsung sampai pertengahan fermentasi dan pada kondisi anaerob sebagian besar gula dikonversi menjadi alkohol. Adanya kekurangan oksigen maka khamir akan menggunakan senyawa-senyawa antara sebagai penerima hidrogen dan menstimulasi pembentukan alkohol.

2. Bakteri Acetobacter aceti

Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani ”bacterion” yang berarti batang atau tongkat. Sekarang nama itu dipakai untuk menyebut sekelompok mikroorganisme bersel satu, tubuhnya bersifat prokariotik, yaitu tubuhnya atas sel yang tidak mempunyai pembungkus inti. Bakteri berkembangbiak dengan membelah diri, dan karena begitu kecil maka hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Bakteri walaupun bersel satu tetapi mempunyai beberapa organel yang dapat melaksanakan beberapa fungsi hidup. Fermentasi asam asetat dilakukan oleh bakteri asam asetat terhadap larutan yang mengandung alkohol oleh bakteri dari genus Acetobacter, biasanya spesies yang digunakan adalah Acetobacter aceti Fardiaz, 1989. A. aceti bersifat motil atau nonmotil dan mengoksidasi etanol menjadi asam asetat yang dioksidasi lebih lanjut menjadi karbondioksida CO 2 Fardiaz, 1992. Frazier 1978 menyatakan bahwa A. aceti berbentuk bulat panjang seperti batang, lurus atau agak melengkung dengan susunan sel tunggal, berpasangan atau dalam rantai. A. aceti bersifat kemoorganotrof, sehingga dapat tumbuh pada medium sederhana maupun kompleks. Bakteri ini merupakan bakteri aerob dengan suhu optimal 20 O C - 30 O C. A. aceti dapat mengubah alkohol menjadi asam asetat pada konsentrasi alkohol optimal 10 - 13. Konsentrasi alkohol yang terlalu rendah 0,0 – 0,5, akan menyebabkan overoksidasi asam asetat menjadi CO 2 dan H 2 O, sedangkan konsentrasi alkohol lebih dari 14 akan mengakibatkan terhambatnya proses fermentasi asam asetat Waluyo, 1984. A. aceti membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya minimal 0,36 gram untuk setiap gram gula Adams, 1980. Menurut Waluyo 1984, bahwa penambahan starter A. aceti ke dalam substrat beralkohol dilakukan pada saat fermentasi alkohol berjalan sempurna, dimana kandungan alkohol berkisar antara 10 - 13. Apabila di dalam media belum mengandung alkohol dan dilakukan penambahan starter A. aceti, maka dapat menyebabkan berkurangnya aktivitas khamir atau bahkan mematikan khamir, sehingga tidak dapat menghasilkan alkohol dan proses fermentasi asam asetat akan terhambat.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Fermentasi 1. Karbohidrat gula