134
Irwan Abbas, 2014 ETNOPEDAGOGI ETNIK BUGIS MAKASSAR
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan
Sugiyono, 2009: 336. Analisis sebagai antonim dari sintesis merujuk pada mekanisme pengkajian atas bagian-bagian serta keterkaitan antarbagian itu.
Dengan demikian, kerja analisis mempersyaratkan identifikasi bagian-bagian terlebih dahulu. Namun, pemaknaan analisis hanya mungkin bilamana ada upaya
menghubungkannya satu sama lain Alwasilah, 2003: 67.
a. Analisis Isi Content Analysis
Semula, analisis konten banyak digunakan pada penelitian kuantitatif yang menghendaki deskripsi objektif dan sistematik. Dalam perkembangan selanjutnya
analisis konten juga bisa dimanfaatkan untuk menganalisis data pada penelitian kualitatif, karena penelitian ini lebih banyak mengungkap ihwal pesan sebuah
fenomena dan cara pengungkapan pesan itu sendiri. Hal ini berarti, penelitian budaya yang penuh dengan proses komunikasi dan pesan, boleh saja
memanfaatkan analisis konten Endraswara, 2006: 81. Sebagaimana yang disebutkan pada bab sebelumnya, Ibrahim ed., 2009: 97 mengutip pendapat
Holsti 1968, yang menyebutkan bahwa analisis isi merupakan sembarang teknik penelitian
yang ditujukan
untuk membuat
kesimpulan dengan
cara mengidentifikasi karakteristik tertentu pada pesan-pesan secara sistematis dan
objektif Pada penelitian kualitatif, terutama dalam strategi verifikasi kualitatif,
teknik analisis data ini dianggap sebagai teknik analisis data yang sering digunakan. Content analysis berangkat dari anggapan dasar dari ilmu-ilmu sosial
bahwa studi tentang proses dan isi komunikasi adalah dasar dari studi-studi ilmu sosial Bungin, 2005: 84. Menurut Eriyanto 2011: 10-11. Analisis isi adalah
metode ilmiah untuk mempelajari dan menarik kesimpulan atas suatu fenomena dengan memanfaatkan dokumen teks. Penggunaan analisis isi ini terdapat dalam
tiga aspek.
135
Irwan Abbas, 2014 ETNOPEDAGOGI ETNIK BUGIS MAKASSAR
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Pertama, analisis isi ditempatkan sebagai metode utama. Kedua, analisis isi dipakai sebagai salah satu metode saja dalam penelitian. Peneliti
menggunakan banyak metode survei, eksperimen dan analisis isi menjadi salah satu metode. Ketiga, analisis isi dipakai sebagai bahan pembanding
untuk mengkaji kesahihan dari kesimpulan yang telah didapat dari metode lain. Peneliti telah memperoleh data yang diperoleh dari metode lain
survei, eksperimen dan sebagainya dan menggunakan analisis isi untuk mengecek apakah kesimpulan yang dibuat oleh peneliti sahih atau tidak
– dalam hal ini didukung oleh temuan dalam analisis isi.
Analisis konten adalah membuat inferensi sebuah pesan fenomena budaya. Hal ini lebih banyak ke arah kajian simbolik pesan budaya itu sendiri. Tanpa
membuat inferensi yang jelas, peneliti akan kesulitan memahami dampak pesan itu senidri. Itulah sebabnya analisis konten boleh dikatakan salah satu ragam
penelitian budaya yang dimungkinkan menghasilkan inferensi valid. Bahkan hasilnya pun kelak dapat diteliti ulang Endraswara, 2006: 81.
Gambar 3.2: Teknik Content Analysis
Kajian Kluckhohn Liliweri, 2001: 64 memaparkan aspek-aspek nilai yang perlu diungkap dalam analisis konten, yaitu: 1 nilai yang berhubungan
dengan sifat dasar manusia, yaitu orientasi nilai tentang kejahatan dan kebaikan; 2 nilai yang berkaitan antara relasi manusia dengan alam; 3 nilai yang
berhubungan dengan waktu, yaitu nilai masa lalu, kini, dan akan datang; 4 nilai rata-rata aktivitas manusia, yaitu nilai yang menjadikan manusia bermutu atau
tidak; 5 nilai yang berhubungan dengan relasi individu dengan kelompok. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam menelaah kandungan
lontaraq adalah, pertama-tama peneliti mengumpulkan berbagai buku yang merupakan hasil transliterasi para filolog dan ahli bahasa Bugis Makassar yang
berkaitan dengan lontaraq, Langkah selanjutnya, peneliti memilih dari sekian buku yang membahas lontaraq, peneliti memilih lontaraq pappasêngpappasang.
Hal ini
didasari karena
kandungan yang
terdapat dalam
lontaraq
Menemukan lambangsimbol
Klasifikasi data berdasarkan lambang
simbol
Prediksi Menganalisa Data
136
Irwan Abbas, 2014 ETNOPEDAGOGI ETNIK BUGIS MAKASSAR
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
pappasêngpappasang sangat kaya akan berbagai nilai pedagogik yang dapat dijadikan bahan ajar, khususnya dalam local content dalam pembelajaran IPS.
Langkah selanjutnya, peneliti mengkategorisasikan berbagai nilai yang ada berdasarkan kandungan pesan yang terdapat di dalamnya. Nilai-nilai tersebut
meliputi, nilai yang berhubungan dengan Tuhan; nilai yang berhubungan dengan diri sendiri; nilai yang berhubungan dengan sesama; nilai yang berhubungan
dengan lingkungan; nilai yang berhubungan dengan kebangsaan.
b. Analisis Domain