Riastri Helmy, 2014 Pengaruh Penggunaan Metode Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta
Didik Sma Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Dalam latar belakang masalah telah diuraikan bahwa pembelajaran kritis dengan metode problem solving dimugkinkan dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis dalam pembelajaran ekonomi. Dengan kata lain, terdapat hubungan sebab akibat antara pembelajaran ekonomi dengan menggunakan metode problem
solving dengan peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas X. Berdasarkan hal ini, dengan melihat adanya hubungan sebab akibat antara
pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik, maka penelitian ini disebut penelitian
eksperimen experimental research. Penelitian eksperimen merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan
untuk menguji hubungan sebab akibat Nana Syaodih, 2012:194. Penelitian eksperimen terbagi menjadi 2 dua, yakni eksperimen murni dan kuasi eksperimen.
Dalam penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Pada kuasi eksperimen subjek tidak dikelompokkan
secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek seadanya Ruseffendi, 2005:52. Artinya penelitian ini dilaksanakan pada kondisi suasana kelas normal yang sudah
ada di SMA Negeri 11 Pekanbaru tanpa mengubah komposisi kelas yang sudah ada tanpa adanya penugasan secara acak baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas
kontrol.
3.2 Desain Penelitian
Jenis desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design yang merupakan bagian dari metode penelitian
kuasi eksperimen. Dimana kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diseleksi
Riastri Helmy, 2014 Pengaruh Penggunaan Metode Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta
Didik Sma Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tanpa acak without random assignment. Pada kedua kelompk tersebut sama-sama diberikan pretest dan posttest. Hanya kelompok eksperimen saja yang diberikan
treatment, dengan rancangan sebagai berikut Creswell, 2010:242:
Tabel 3.1 Desain Quasi Eksperimen
Keterangan: O
1
= Pretest tes awal pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol O
2
= Posttest tes akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol X = Perlakuan dengan pembelajaran metode Problem solving
Pada desain ini, setiap kelompok masing-masing diberi tes awalPretest O
1
dan setelah diberi perlakuan diukur dengan tes akhirPosttest O
2
. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan dan peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta
didik sebelum dan sesudah pembelajaran.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian