41
sebuah program yang berbeda; struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dan detail algoritma prosedural. Proses desain
menerjemahkan syaratkebutuhan ke dalam sebuah representasi perangkat lunak yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan
kode. Desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi perangkat lunak.
c. Kode
Desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca, diterjemahkan dalam kode-kode program dengan menggunakan
bahasa pemrograman yang sudah di tentukan. d.
Pengujian Sekali kode dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian
berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional, yaitu mengarahkan
pengujian untuk menemukan kesalah-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil
yang dibutuhkan. e.
Pemeliharaan Perangat lunak akan mengalami perubahan setelah disampaikan
kepada pelanggan user, mengoreksi kesalahan yang tidak ditemukan pada tahap-tahap awal, meningkatkan pelaksanaan unit sistem dan
meningkatkan layanan sistem sebagai kebutuhan baru. Perubahan akan terjadi karena kesalahan-kesalahan, karena perangkat lunak harus
disesuaikan untuk
mengakomodasi perubahan-perubahan
didalam lingkungan eksternalnya. Pemeliharaan perangkat lunak mengaplikasikan
lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi.
3. Tahap Pengembangan
Pada tahap ini dikembangkan desainrancangan yang sudah dibuat materi berupa teks, gambar, animasi serta soal evaluasi multimedia pembelajaran
maupun multimedia pembelajaran itu sendiri sehingga menghasilkan prototipe mulitmedia pembelajaran. Kemudian sebelum diimplementasikan pada pengguna,
42
produk awal multimedia tersebut terlebih dulu dilakukan validasi ahli untuk menilai kelayakan multimedia pembelajaran yang telah dibuat baik dari segi
konten maupun multimedia pembelajaran itu sendiri sudah tepat guna atau tepat sasaran serta sesuai dengan desain yang telah dibuat, selain itu proses validasi ahli
ini juga bertujuan untuk memperoleh saran dan rekomendasi pengembangan multimedia pembelajaran sehingga layak diterapkan pada pengguna. Jika masih
ada kesalahan atau kekurangan maka dilakukan perbaikan hingga dinyatakan layak oleh ahli dan berhak diuji coba secara terbatas untuk menguji kinerja produk
yang dikembangkan dan kelayakan produk terhadap pengguna.
4. Tahap Implementasi
Pada tahap ini dilaksanakan uji coba lapangan kepada pengguna setelah produk dianggap layak digunakan untuk kepentingan pembelajaran. Uji coba
dilakukan terhadap mahasiswa, selain itu pengguna akan diberi tes kognitif untuk mengetahui pemahaman konsep pengguna terhadap materi ajar yang dimuat pada
multimedia pembelajaran. Jika pengguna dinyatakan belum lulus maka program akan mengembalikan pada materi sesuai dari soal evaluasi yang masih belum
benar jawabannya. Dinilai dari rerata mahasiswa tersebut, apakah reratanya mengalami peningkatan atau tidak. Untuk melihat respon pengguna dengan
menggunakan angket penilaian yang diberikan kepada setiap pengguna.
5. Tahap Penilaian
Pada tahap ini merupakan tahap peninjauan kembali terhadap kelayakan multimedia, kelebihan ataupun kelemahan multimedia yang dibangun berdasarkan
tahap-tahap yang telah dilakukan. Penilaian menurut para ahli pada tahap pengembangan multimedia, penilaian menurut pengguna pada tahap implementasi
serta apakah multimedia yang dibangun dapat mengingatkan pemahaman konsep pada materi sistem operasi tersebut.
Pada tahap ini merupakan fase yang mengetahui secara pasti kelebihan dan kelemahan software yang dikembangkan sehingga dapat membuat penghalusan
software yang dikembangkan untuk pengembangan software yang lebih sempurna Munir, 2013: 108.
43
C. Lokasi dan Subjek Penelitian