Dea Diella, 2014 Hubungan Kemampuan Metakognisi dengan Keterampilan Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah Siswa
Kelas XI pada Materi Sistem Ekskresi Manusia Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Butir Asli
Butir Baru
Jenis Pernyataan
Korelasi Validitas
Keterangan
15 15
Positif -0,162
- dibuang
16 16
Negatif -0,006
- dibiang
17 17
Positif 0,446
Cukup baik
18 18
Negatif 0,005
Sangat Rendah revisi 19
19 Positif
0,300 Rendah
revisi 20
20 Negatif
0,300 Rendah
revisi 21
21 Positif
0,888 Sangat tinggi
baik 22
22 Negatif
0,225 Rendah
revisi 23
23 Positif
0,262 Rendah
revisi 24
24 Negatif
0,300 Rendah
revisi
F. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap: 1.
Tahap persiapan, yaitu meliputi studi pendahuluan, penyusunan proposal, kajian teoritis, penentuan sampel dan penyusunan instrumen. Studi
pendahuluan dilakukan dengan penjaringan kemampuan metakognisi dengan soal uraian pada salah satu kelas IPA. Penyusunan proposal
dilatarbelakangi oleh temuan studi pendahuluan dan dikembangkan berdasarkan kajian teoritis. Penentuan sampel dilakukan secara acak
sederhana yaitu dengan teknik undian. Penyusunan instrumen mengacu pada komponen metakognisi dari Schraw dan Denison, indikator
keterampilan berpikir kritis Ennis, kompetensi dasar no 3.5. Instrumen yang telah disusun kemudian divalidasi oleh ahli dan diujicobakan pada
sekelompok siswa. 2.
Tahap pelaksanaan, yaitu : a.
Pemberian informasi kepada siswa tentang metakognisi : siswa-siswa yang menjadi sampel penelitian diberikan penjelasan tentang pengertian
metakognisi dan komponen penyusunnya.
Dea Diella, 2014 Hubungan Kemampuan Metakognisi dengan Keterampilan Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah Siswa
Kelas XI pada Materi Sistem Ekskresi Manusia Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b. Pemberian soal metakognisi : soal uraian metakognisi terkait materi
sistem ekskresi diberikan pada siswa setelah mereka mendapatkan materi tersebut dari guru di sekolah masing-masing.
c. Tes keterampilan berpikir kritis : soal keterampilan berpikir kritis
terkait materi sistem ekskresi manusia diberikan pada siswa setelah mereka mendapatkan materi tersebut dari guru di sekolah masing-
masing. d.
Pemberian angket skala sikap : angket skala sikap terkait materi sistem ekskresi manusia diberikan pada siswa setelah mereka mendapatkan
materi tersebut dari guru di sekolah masing-masing. 3.
Tahap penyusunan laporan, yaitu meliputi hasil penelitian, analisis data dan kesimpulan.
G. Teknik Pengumpulan Data