Saluran distribusi industri rumah tangga Rumah Ubi “Rubi” dapat digambarkan sebagai berikut:
Produsen Konsumen
4.2 Penyajian Data 4.2.1 Anggaran Penjualan
Industri rumah tangga Rumah Ubi “Rubi” belum menyusun laporan keuangan, sehingga data yang diperoleh hanya sebatas rencana penjualan, realisasi
penjualan dan deviasi tiap periode tahun. Penyusunan laporan realisasi penjualan yang dilakukan oleh industri rumah tangga Rumah Ubi “Rubi” dalam satu periode
tahun dimulai dari bulan Juli hingga bulan Junii. Data yang diperoleh dimulai dari bulan Juli tahun 2011 hingga bulan Juni
tahun 2013, yang dibagi menjadi dua periode tahun yaitu periode tahun pertama bulan Juli 2011-Juni 2012 dan periode tahun kedua bulan Juli 2012-Juni 2013.
Data tersebut bertujuan agar peneliti dapat menyusun anggaran yang dimulai pada bulan Juli tahun 2013 hingga bulan Juni 2014 karena penelitian dimulai saat
tengah berjalan yaitu pada Juni 2013 dan menyesuaikan dengan laporan rencana penjualan dan realisasi penjualan yang dibuat oleh industri rumah tangga Rumah
Ubi “Rubi”. Data yang diperoleh dari dua periode tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Industri Rumah Tangga Rumah Ubi “Rubi”
Rencana Penjualan dan Realisasi Penjualan Periode Tahun I
Juli 2011-Juni 2012
Bulan Rencana Penjualan
Unit Realisasi Penjualan
Unit Deviasi
Juli 240
114 126
Agustus 236
137 99
September 249
102 147
Oktober 267
107 160
November 220
108 112
Desember 232
141 91
Januari 261
153 108
Febuari 258
126 132
Maret 252
102 150
April 240
128 112
Mei 232
124 108
Juni 250
137 113
TOTAL 2.937
1479 1.458
Sumber Data: Industri rumah tangga Rumah Ubi “Rubi” diolah
Tabel diatas adalah data hasil penjualan industri rumah tangga Rumah Ubi “Rubi” pada periode tahun pertama. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa
rancana penjualan ubi roti sebesar 2.937 unit, tetapi pengusaha hanya mampu merealisasikan penjualan sebesar 1.479 unit. Maka penyimpangan yang terjadi
pada periode tahun pertama adalah 1.458 unit, yang diperoleh dari:
Deviasi Periode Tahun I = jumlah rencana penjualan - jumlah realisasi penjualan = 2.937 unit
– 1.479 unit = 1.458 unit
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Industri Rumah Tangga Rumah Ubi “Rubi”
Rencana Penjualan dan Realisasi Penjualan Periode Tahun II
Juli 2012-Juni 2013
Bulan Rencana Penjualan
Unit Realisasi
Penjualan Unit Deviasi
Juli 233
118 115
Agustus 235
134 101
September 237
126 111
Oktober 231
119 112
November 232
121 111
Desember 261
142 119
Januari 288
161 127
Febuari 248
113 135
Maret 265
119 146
April 236
128 108
Mei 234
137 97
Juni 258
137 121
TOTAL 2.958
1.555 1.403
Sumber Data: Industri rumah tangga Rumah Ubi “Rubi” diolah
Tabel diatas merupakan data hasil penjualan industri rumah tangga Rumah Ubi “Rubi” pada periode tahun kedua. Dari data tersebut diketahui bahwa rencana
penjualan ubi roti sebesar 2.958 unit, namun pengusaha hanya mampu merrealisasikan penjualan ubi roti sebesar 1.555 unit. Maka dapat diketahui
bahwa terjadi penyimpangan penjualan sebesar 1.403 unit. Penyimpangan penjualan tersebut didapat dari:
Deviasi Tahun Periode II = jumlah rencana penjualan – jumlah realisasi penjualan
= 2.958 unit – 1.555 unit
= 1.403 unit
Universitas Sumatera Utara
Dari data diatas, diketahui bahwa masih seringkali terjadi penyimpangan penjualan yang dialami industri rumah tangga Rumah Ubi “Rubi”. Jika terjadi
kekurangan produksi, maka pengusaha memproduksi kembali produk ubi dimana proses penambahan tersebut dapat menimbulkan kelebihan produksi untuk
periode berikutnya dan mengakibatkan kerugian. Hal tersebut diakibatkan tidak adanya perencanaan yang baik dalam proses kegiatan produksi.
4.2.2 Anggaran Produksi
Pada industri rumah tangga Rumah Ubi “Rubi”, penyusunan anggaran produksi tidak didasari hasil pada penyusunan anggaran penjualan. Pengusaha
fokus untuk menjaga tersedianya jumlah produk dalam jumlah yang banyak sebagai antisipasi terjadinya kekurangan produksi. Data yang diperoleh
menunjukan bahwa proses produksi dilakukan sebanyak empat kali dalam sebulan. Dimana dalam setiap produksinya, industri rumah tangga Rumah Ubi
memproduksi sebesar 60 unit ubi roti, dengan satuan unit ubi roti sebesar 500 gram.
Besarnya jumlah persediaan awal diketahui dengan melihat berapa banyak sisa produk yang tidak terjual pada periode lalu. Sedangkan jika terjadi
kekuarangan produksi, pengusaha kembali memproduksi ubi roti. Persediaan akhir tidak direncanakan jumlahnya. Jumlah persediaan akhir pada industri rumah
tangga Rumah Ubi “Rubi” dilihat dari berapa banyak jumlah produk yang tidak terjual.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Anggaran Bahan Mentah
Penyusunan anggaran bahan baku belum dilakukan. Data yang diperoleh dilapangan, bahwa industri tumah tangga Rumah Ubi “Rubi” menggunakan ubi
mentah, ketumbar, garam dan bawang putih untuk menghasilkan ubi roti. Proses pengerjaan dilakukan oleh bagian produksi perusahaan, dimana dalam sekali
produksi menghasilkan 60 unit ubi roti. Untuk memproduksi 60 unit ubi roti, diperlukan ubi mentah sebanyak 30
Kg, ketumbar sebesar 400 gram, garam sebesar 100 gram dan bawang putih sebesar 200 gram. Khusus bahan mentah ubi, industri rumah tangga Rumah Ubi
“Rubi” langsung memproses kegiatan produksi setelah bahan mentah ubi masuk, karena bahan mentah ubi hanya mampu bertahan selama dua hari. Jika ubi mentah
telah diproses menjadi ubi roti, daya tahan 60 unit ubi roti yang diproduksi perusahaan mampu bertahan selama tiga bulan. Bahan mentah lain seperti
ketumbar, bawang putih dan garam memliki daya tahan yang lebih lama, sehingga kelebihan bahan mentah disimpang untuk proses produksi berikutnya.
4.2.4 Anggaran Tenaga Kerja
Penyusunan anggaran tenaga kerja belum dilakukan. Data yang diperoleh dari industri rumah tangga Rumah Ubi “Rubi”, jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan sebanyak dua orang dengan upah masing-masing tenaga kerja sebesar Rp. 5.500 per jam. Jam kerja yang berlaku bagi tenaga kerja bagian produksi
selama empat jam yang dimulai dari pukul 08.00-12.00 WIB. Kebijakan pengusaha atas jam kerja yang berlaku pada industri rumah
tangga Rumah Ubi “Rubi”, bertujuan agar upah yang dikeluarkan bagi tenaga
Universitas Sumatera Utara
kerja produksi menjadi efisien. Tenaga kerja produksi menerima upah sesuai dengan jumlah jam kerja yang mereka lakukan. Sehingga tidak terjadi
pemborosan upah bagi tenaga kerja produksi sebagai akibat dari tidak adanya kegiatan produksi lebih yang dilakukan.
4.2.3 Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Pada tahap perencanaan, industri rumah tangga Rumah Ubi “Rubi” fokus untuk menjaga jumlah persediaan produk ubi roti. Hal ini dikarenakan produk ubi
roti memiliki tingkat penjualan yang lebih besar dbandingkan dengan produk lainnya.
Proses produksi yang dilakukan sebanyak empat kali dalam sebulan merupakan strategi pengusaha dalam mencapai rencana yang telah ditetapkan.
Dengan jumlah produksi yang banyak, maka kemungkinan terjadinya kekurangan produksi dapat dihindari pengusaha.
Pada tahap pengendalian, pengusaha melakukan quality control terhadap hasil produksi. Hasil produksi yang dihasilkan harus optimal agar tidak
mengecewakan konsumen dan pelanggan. Untuk itu industri rumah tangga Rumah Ubi “Rubi” menerima setiap kritik dan saran dari para konsumen yang merasa
tidak puas atas kualitas produk yang mereka beli. Industri rumah tangga Rumah Ubi “Rubi” memberikan tawaran untuk mengganti produk yang telah dibeli
konsumen dengan produk yang baru, sebagai strategi untuk menjaga kepercayaan konsumen atas produk yang ditawarkan.
Universitas Sumatera Utara
4.2.4 Kemasan Produk Gambar 4.5
Kemasan Ubi Roti Depan
Sumber Data: Industri rumah tangga Rumah Ubi “Rubi” diolah, Tahun 2013
Gambar 4.6 Kemasan Ubi Roti Belakang
Sumber Data: Industri rumah tangga Rumah Ubi “Rubi” diolah, Tahun 2013
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.7 Ubi Roti Siap Goreng
Sumber Data: Industri rumah tangga Rumah Ubi “Rubi” diolah, Tahun 2013
4.2.5 Proses Produksi
Proses produksi industri rumah tangga Rumah Ubi “Rubi” dilakukan oleh bagian produksi. Dalam sekali produksi, industri rumah tangga Rumah Ubi
“Rubi” mampu memproduksi 60 unit ubi roti dengan berat tiap unit sebesar 500 gram. Proses produksi dilakukan sebanyak empat kali dalam sebulan, sebagai
antisipasi jika terjadi kekurangan kebutuhan perusahaan. Pembelian bahan untuk produksi dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan
produksi yang telah ditentukan. Bahan baku yang telah masuk segera diproses untuk menjaga kualitas dari bahan baku itu sendiri. Proses pembuatan ubi roti
pada industri rum ah tangga Rumah Ubi “Rubi” sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Mengupas kulit ubi dan mencuci hingga bersih
b. Memotong ubi menjadi bagian kecil
c. Mencampur ubi dengan bahan untuk membuat ubi roti, yaitu ketumbar,
garam dan bawang putih d.
Ubi yang telah campur dengan bahan lain kemudian dikukus e.
Ubi roti dimasukan kedalam plastik dengan berat 500 gram untuk masing- masing plastik
f. Ubi roti dalam kemasan plastik disimpan dalam lemari pendingin
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 4.3.1 Anggaran Penjualan