dengan waktu yang relatif lebih cepat sehingga operator pada work center ini sering mengalami idle time. Perbedaan kapasitas dan waktu pengerjaan setiap
work center ini disebabkan pengalokasian elemen kerja ke setiap work center tidak merata.
Pada penelitian perbandingan metode yang dilakukan Teguh Baroto pada tahun 2004, didapat bahwa metode Moodie Young cocok digunakan untuk
precedence diagram yang berawal dari satu atau banyak operasi terpisah namun menyatu dalam satu elemen operasi dan diakhiri pada satu elemen operasi
2
1.2. Rumusan Masalah
. Penelitian lainnya pada produk Pintu Sterilizer yang dilakukan Kurnia Putra
Manurung metode Helgeson Birnie dipilih sebagai usulan.
Permasalahan pada penelitian ini ialah perbedaan kapasitas produksi dan waktu pengerjaan pada setiap work center yang menyebabkan terjadinya
penumpukan dan pembagian elemen kerja yang masih belum seimbang sehingga menyebabkan kecepatan setiap work center berbeda-beda. Oleh karena itu perlu
dilakukan penyeimbangan lintasan produksi, sehingga dapat diperoleh lintasan produksi yang efisien dan efektif dan dapat mengatasi masalah yang ada.
2
Teguh Baroto. Simulasi Perbandingan Algoritma Region Approach, Positional Weight, dan Moodie Young dalam Efisiensi dan Keseimbangan Lini Produksi. Malang: Universitas
Muhammadiyah. 2004
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun keseimbangan lintasan produksi proses pembuatan daun pintu dengan meminimalkan balancedelay dan
meningkatkan line efficiency. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengaplikasikan metode Helgeson Birnie dan Moodie Young dalam penyusunan keseimbangan lintasan pada setiap work center.
2. Membandingkan metode keseimbangan lintasan dengan kriteria perbandingan balance delay dan smoothness index terkecil dan efisiensi terbesar.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan dengan membandingkan teori-teori ilmiah yang
ada dengan permasalahan yang ada di perusahaan khususnya mengenai keseimbangan lintasan, efisiensi.
2. Meningkatkan hubungan kerjasama Departemen Teknik Industri dengan perusahaan.
3. Sebagai masukan bagi perusahaan dalam mengatasi masalah penumpukan yang sering terjadi di beberapa work center.
Universitas Sumatera Utara
1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan terhadap masalah yang akan dianalisis antara lain, yaitu: 1. Kriteria penyeimbangan yang digunakan adalah meminimalimasi balance
delay dan memaksimalkan line efficiency. 2. Penelitian dilakukan pada proses produksi daun pintu di PT. Suryamas Lestari
Prima. 3. Produk yang diteliti adalah daun pintu colonial 8p
4. Hasil penelitian yang dilakukan berupa konsep keseimbangan lintasan. Adapun asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:
1. Tidak ada perubahan urutan proses produksi pada perusahaan. 2. Semua fasilitas maupun mesin yang digunakan dalam proses produksi berada
dalam kondisi tidak rusak dan bekerja dengan baik. 3. Operator yang diamati bekerja dalam kondisi normal.
4. Tingkat kepercayaan 95 dan tingkat ketelitian 5
1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir