Masalah sosiokultural turut ambil bagian dalam mencetuskan terjadinya mual dan muntah. Adanya isu finansial okupasional dan harapan sosial menuntut
wanita untuk bekerja. Banyak pasangan memerlukan dua sumber penghasilan untuk memberikan standar kehidupan yang dapat diterima. Kecemasan terhadap
situasi keuangan dapat menimbulkan kekhawatiran tambahan yang membuat wanita merasa tidak sehat.
Wanita sering terpapar dengan bauaroma, zat kimia di lingkungan sekitar mereka yang dapat menambah rasa mual mereka dan menyebabkan muntah.
Perjalanan ke tempat kerja membuat mereka bertemu banyak orang dan dikelilingi oleh berbagai macam bau sehingga dapat mempengaruhi keparahan mualnya
Tiran, 2008. Kemampuan koping wanita yang mengalami mual dan muntah selama
kehamilan sangat beragam yang akan dipengaruhi oleh kepribadian dan sikapnya terhadap penyakit, komitmen keluarga, pekerjaan, kesehatan umum dan
ketersediaan mekanisme pendukung. Seorang ibu dapat mengalami gejala yang berat, meskipun hanya muntah dua sampai tiga kali. Persepsi ibu mengenai
keparahan gejala merupakan hal yang penting Tiran, 2008.
1.5 Pengukuran Mual dan Muntah
Banyak instrumen yang tersedia dan telah digunakan untuk mengukur berbagai aspek dari mual, tetapi semuanya itu belum cukup valid dan memiliki
standar. Frekuensi, intensitas dan durasi mual adalah karakteristik yang paling penting yang biasa diukur dalam percobaan klinis Favero et all, 1992.
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran frekuensi bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, berdasarkan jawaban ya tidak untuk pertanyaan spesifik dari pasien yang
berkaitan dengan munculnya mual atau bisa berdasarkan 4 atau lebih skala poin. Durasi mual merupakan fenomena intermitten sehingga dalam pengkajiannya
dapat mengalami kesulitan dan membutuhkan evaluasi yang sering. Responden diberikan pertanyaan seperi berapa menit mereka mengalami mual selama periode
waktu sebelumnya. Sedangkan intensitas merupakan seringnya dimensi mual. Dua tipe skala yang biasa digunakan adalah analogue scales dan descriptive ordinal
scales DS Favero et al, 1992. Berikut merupakan visual analog scale, merupakan skala sederhana untuk mengukur keparahan mual dan muntah Tiran,
2008
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.6 Penanganan Mual dan Muntah dengan Teknik Akupresur
Mual dan muntah pada kehamilan biasanya diterapi secara konservatif dengan istirahat dan pemberian keyakinan serta nasehat untuk mengkonsumsi
makanan yang kaya karbohidrat, mudah dicerna dan rendah lemak dengan jumlah yang sedikit tetapi sering. Daging dan bau yang keras dapat memperparah mual
dan muntah Coad Dunstall, 2001. Mual di trimester pertama kehamilan tidak memerlukan terapi obat. Pada
situasi yang jarang terjadi jika muntah bersifat berat, suatu antihistamin misal prometazin atau fenotiazin mungkin dibutuhkan. Jika gejala tidak teratasi dalam
Universitas Sumatera Utara
24-48 jam, minta opini dari dokter spesialis Tiran, 2008. Terapai non- farmakologis yang dapat dilakukan untuk mengatasi mual dan muntah pada
kehamilan adalah melalui perubahan pada diet, pengobatan herbal, aromaterapi, akupresur, refleksologi, osteopati, homeopati dan hipnoterapi.
Menurut Sukanta 2008, pijat akupuntur atau akupresur adalah cara pijat berdasarkan ilmu akupuntur atau bisa juga disebut akupuntur tanpa jarum. Teori
akupuntur menjadi dasar praktek akupresur. Akupuntur menggunakan jarum sebagai alat bantu praktek, sedangkan akupresur menggunakan jari, tangan,
bagian tubuh lainnya atau alat tumpul sebagai pengganti jarum. Pemijatan dilakukan pada titik akupuntur dibagian tertentu tubuh untuk menghilangkan
keluhan atau penyakit yang diderita.
2. Konsep Akupresur 2.1 Tujuan Akupresur