Value for Money
2.1.2.3.2 Efisiensi
Dalam konteks kinerja terkait dengan penggunaan sumberdaya yang minimum untuk mendapatkan hasil yang maksimum. Dalam konteks kegiatan operasional berarti output dari suatu hasil produksi dicapai menggunakan input (biaya) yang minimum atau serendah-rendahnya. Sementara secara teknis, efisiensi terjadi apabila ada potensi untuk dapat meningkatkan kuantitas output yang dihasilkan dari jumlah yang diberikan oleh input. Atau dengan kata lain ada potensi mengurangi jumlah input yang digunakan untuk memproduksi sejumlah kuantitas output yang diharapkan. Jadi, dalam situasi ini seharusnya membayar untuk kualitas yang sesuai.
Dalam hal ini, pertanyaan ukuran efisiensi terkait: apakah kita melakukan pekerjaan tanpa membuang-buang sumberdaya. Atau apakah kita melakukannya dengan benar (Shall, 2000). Sementara indikator efisiensi biasanya diukur dengan output banding rasio input dimana semakin besar output dibanding input maka semakin tinggi tingkat efisiensinya (Boyle, 2000). Oleh karena itu, indikatornya mengeksplor bagaimana input yang produktif diterjemahkan ke dalam output. Namun, sama halnya dengan indikator ekonomi dimana indikator efisiensi juga memiliki makna dalam arti relatif. Oleh karena itu, untuk mengevaluasi apakah organisasi bertindak efisien maka dari waktu ke waktu perlu membandingkannya dengan organisasi lain pada langkah-langkah dan sektor yang sama. Selain itu, efisiensi dapat juga diukur relatif terhadap target efisiensi yang telah ditentukan.
Dengan demikian, prinsip dasar efisiensi adalah spending well (Brown & Jackson, 2008). Contoh: program pengadaan buku dengan harga murah Dengan demikian, prinsip dasar efisiensi adalah spending well (Brown & Jackson, 2008). Contoh: program pengadaan buku dengan harga murah
2.1.2.3.3 Efektivitas
Menurut Brown & Jackson (2008), penilaian terhadap efektivitas dapat dilakukan pertama dengan memutuskan dan menentukan sasarannya. Kedua, menilai kinerja terhadap sasaran yang akan dicapai sehingga penyesuaian yang tepat atau tindakan perbaikan dapat diambil. Sementara untuk mengevaluasi efektivitas salah satunya dengan menentukan “tujuan” yang sudah disetujui atau diinginkan untuk dicapai. Tujuan didefinisikan sebagai ekspresi konkret dari sasaran kebijakan. Dengan demikian, konsep efektivitas terkait sejauh mana kegiatan yang direncanakan terealisasi (output) dan hasil (outcome) yang direncanakan tercapai. Atau dapat dikatakan pula bahwa efektivitas merefleksikan seberapa baik outcome dari layanan yang tercapai dinyatakan sebagai sasaran dan tujuan yang diinginkan —kemudian lebih dikenal sebagai efektivitas program (SCRGSP, 2006).
Dalam hal ini, pertanyaan ukuran efektivitas terkait: apakah pekerjaan yang dilakukan mencapai hasil yang diinginkan. Atau apakah kita melakukan hal yang benar (Shall, 2000). Drucker (2006) menyatakan bahwa dalam suatu organisasi dimana efisiensi cenderung mencerminkan “doing things right” sedangkan efektivitas pada “doing the right thing”. Artinya, setiap pekerjaan yang efektif belum tentu efisien. Sebab hasil yang dikehendaki dapat saja tercapai tetapi mungkin melalui penggunaan sumberdaya yang boros. Dalam hal ini, diperlukan Dalam hal ini, pertanyaan ukuran efektivitas terkait: apakah pekerjaan yang dilakukan mencapai hasil yang diinginkan. Atau apakah kita melakukan hal yang benar (Shall, 2000). Drucker (2006) menyatakan bahwa dalam suatu organisasi dimana efisiensi cenderung mencerminkan “doing things right” sedangkan efektivitas pada “doing the right thing”. Artinya, setiap pekerjaan yang efektif belum tentu efisien. Sebab hasil yang dikehendaki dapat saja tercapai tetapi mungkin melalui penggunaan sumberdaya yang boros. Dalam hal ini, diperlukan
Dengan demikian, prinsip dasar efektivitas adalah spending wisely (Brown & Jackson, 2008). Contoh: dengan memperbanyak jumlah koleksi buku perpustakaan memberikan kemudahan dalam menemukan buku yang dicari oleh pengunjung, atau meningkatkan “minat baca masyarakat”; bertambahnya sejumlah jaringan jalanan baru memudahkan mobilitas masyarakat, atau mengurangi biaya transportasi yang pada akhirnya meningkatkan “pertumbuhan ekonomi ”; dsb..