Hukum Islam dan Perubahan Sosial: Studi atas Konsep Mas}lah}ah dan Aplikasinya dalam Hukum Keluarga Islam Kontemporer

55 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015

Aspek-aspek kehidupan masyarakat kan sebagai suatu variasi dari cara- itu telah disistematiskan pada stuktur

cara hidup yang telah diterima, baik proses sosial. Dimana perubahan

karena perubahan-peubahan kondisi sosial merupakan perubahan yang

geografis, kebudayaan material, kom- terjadi pada struktur (kebudayan dan

posisi penduduk, idiologi, maupun kelembagaan) pada pola proses sosial.

karena adanya difusi atau penemuan- Menurut Parson, dinamika masya-

penemuan baru dalam masyarakat rakat berhubungan dengan perubahan

tersebut. Soerjono Soekanto meru- masyarakat.

muskan bahwa perubahan sosial ada- bebe-rapa unsur yang berinteraksi

Kemudian,

terdapat

lah segala perubahan-perubahan pada satu sama lain. Unsur-unsur tersebut

lembaga-lembaga kemasyarakatan di adalah: (1) Orientasi manusia terha-

dalam suatu masyarakat, yang mem- dap situasi yang melibatkan orang

pengaruhi pola perikelakuan diantara lain; (2) Pelaku yang mengadakan ke-

kelompok-kelompok dalam masyara- giatan 60 dalam masyarakat; (3). kat.

Kegiatan sebagai hasil orientasi dan Perubahan sosial yang terjadi pengolahan pemikiran pelaku tentang

dalam masyarakat terjadi dalam ma- bagaimana mencapai cita-cita; (4)

syarakat maupun terjadi karena fak- Lambang dan sistem perlambangan

tor-faktor yang datang dari luar. yang mewujudkan komunikasi dalam

Berdasarkan hal tersebut maka diper- mencapai tujuan. Sehubungan dengan

oleh tiga kategori perubahan sosial itu sistem sosial merupakan hasil

yaitu:

individu, yang terjadi dalam lingkung-

1. Immanent Change ; yang merupa- an fisik dan sosial. 58 kan suatu bentuk perubahan sosial

Rogers dkk. mengemukakan yang berasal dari dalam sistem itu bahwa perubahan sosial adalah suatu

sendiri dengan sedikit atau tanpa proses yang melahirkan perubahan-

inisiatif dari luar. perubahan di dalam struktur dan

2. Selective Contact Change ; yaitu fungsi dari suatu sistem kemasya-

outsider secara tidak sadar dan rakatan. 59 Sedangkan Selo Soemarjan

spontan membawa ide-ide baru dan Soelaeman Soemardi mengemu-

kepada anggota-anggota dari pada kakan bahwa perubahan sosial diarti-

suatu sistem social.

3. Directed Contact Change ; yaitu

58 Parson, Talcott. apabila ide-ide baru, atau cara-

Change. Dalam Eva Etzioni H dan Amitai cara baru tersebut dibawa dengan Etzioni (eds.), Social Change; Surces, Patterns

A Function Theory of

sengaja oleh outsider.

and Consequences. New York: Basic Book Inc. 59 Wilbert E. Moore, "Social Verandering" dalam Social Change, diterjemahkan oleh A. Basoski, (Prisma Boeken, Utrech, Antwepen,

60 Soekanto, Sorjono, Sosiologi Suatu 1965), 129.

Pengantar, 384.

Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 56

4. Consequence; yang merupakan menyimpang (deviation) yang bukan proses perubahan yang terjadi

merupakan delik; (5) Sistem terbuka dalam sistem masyarakat tersebut,

lapisan masyarakat; (6) Penduduk sebagai hasil dari adopsi (pene-

yang heterogen; (7). Ketidakpuasan rimaan) maupun rejection (peno-

masyarakat terhadap bidang-bidang lakan) terhadap ide-ide baru.

kehidupan tertentu; (8). Orientasi ke masa depan; (9). Nilai bahwa manu-

Jika dilihat dari proses perubahan sia harus senantiasa berikhtiar untuk itu sendiri memiliki tahap-tahap 62 memperbaiki hidupnya.

tertentu, yang dalam hal ini ada tiga Di samping itu, terdapat faktor tahap yaitu :

yang menghalangi perubahan yaitu:

1. Invention; yang merupakan proses (1) Kurangnya hubungan dengan perubahan dalam masa suatu ide

masyarakat lain; (2) Perkembangan baru diciptakan dan dikembangkan

ilmu pengetahuan yang terlambat; (3) di dalam masyarakat.

Sikap masyarakat yang sangat tra-

2. Diffusion ; yang merupakan suatu disional; (4) Adanya kepentingan-ke- proses dalam mana ide-ide baru

pentingan yang telah tertanam dengan tersebut disampaikan melalui sua-

kuat atau vested interests (5) Rasa tu sistem-sistem hubungan sosial

takut akan terjadinya kegoyahan pada tertentu. 61 integrasi kebudayaan; (6) Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau

Tahap-tahap tersebut di atas, sikap yang tertutup; (7) Hambatan- sudah tentu menyangkut tanggapan

hambatan yang bersifat idiologis; (8). atau sikap dari individu yang terlibat

Adat atau kebiasaan (9). Nilai bahwa dalam perubahan. Kalau kita melihat

hidup ini pada hakikatnya buruk dan secara garis besar, ada yang menerima

tidak mungkin diperbaiki. 63 dan ada yang menolak perubahan

Berkaitan dengan relasi agama dan tersebut. Terdapat faktor-faktor yang

perubahan sosial, sebagian pendapat mendorong jalannya perubahan, yaitu:

mengatakan bahwa agama mengham- (1) Kontak dengan kebudayaan lain;

bat perubahan sosial. Karl Marx, (2) Sistem pendidikan formal yang

misalnya, mengatakan bahwa ‚agama maju; (3) Sikap menghargai hasil

adalah candu bagi rakyat’. Doktrin karya seseorang dan keinginan-

kepasrahan total peada Tuhan mem- keinginan untuk maju; (4) Toleransi

buat penganut agama menerima saja terhadap perbuatn-perbuatan yang

61 Soekanto, Soerjono, Jefta Leibo, Sosiologi Suatu Sosiologi Pedesaan Mencari Pengantar , 363-365 Suatu Strategi Pembangunan Masyarakat Desa

63 Ellya Rosana, ‚Modernisasi dan Berparadigma

Perubahan Sosial‛, Jurnal TAPIs Vol.7 No.12 Yogyakarta, 1995), 71.

(Januari-Juli 2011): 31-47.

57 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015 57 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015

bangan etika Protestan. Contoh yang memperbaiki keadaan. 64 ‛Dunia ada- kedua, dikemukakan oleh Clifford

lah penjara bagi orang beriman dan Geertz yang pernah melakukan pene- surga bagi orang kafir, sedangkan

litian relasi agama dengan entre- akhirat penjara bagi orang kafir dan

peneuship yang dijalankan oleh kaum surga bagi orang beriman‛, membuat

santri di kota Pare dan kaum mereka menyerah pada keadaan buruk

bangsawan Hindu di kota Tabanan. 66 yang menimpanya di dunia dan berharap kebahagiaan di ‚alam sana‛.

3. Hukum Islam dan Perubahan Para sosiolog juga mengemukakan

Sosial

relasi tidak harmonis antara agama Hukum tidak berada pada suatu dan perubahan sosial yang ditunjuk-

ruang kosong yang terlepas dari pe- kan oleh perlawanan kalangan agama

ngaruh perubahan. Perubahan itu terhadap perubahan sosial. Sebagian

sendiri agar dapat mewujudkan kalangan agama yang moderat beru-

kemaslahatan bagi manusia harus di- paya menyesuaikan agama, dalam

beri arah oleh hukum sehingga dalam batas-batas tertentu, dengan perubah-

posisi ini hukum dapat berfungsi an sosial. Bertentangan dengan

sebagai kontrol sosial terhadap per- pendapat pertama, sosiolog lain me-

ubahan dan sebagai alat rekayasa nunjukkan bahwa agama merupakan

sosial dalam rangka mewujudkan kekuatan revolusioner dalam gerakan

maslahah bagi manusia. Para ahli sosial untuk perubahan masyarakat.

fikih (fuqaha>) pendiri madhhab me- Banyak contoh peran agama dalam

rumuskan suatu hukum dipngaruhi gerakan sosial. 65 Terjadi jalinan dan mempertibangkan konteks sosial.

(relasi) simbiosis mutualisme antara Bani syarif Maula dalam artikelnya agama dan perubahan sosial. Agama

yang berjudul, ‚Perspektif Sosiologi memberikan kontribusi dalam per-

Hukum Tentang Perkembangan Hu- ubahan sosial dan perubahan sosial

kum Islam di Indonesia‛, menyatakan, sering diiringi dengan peningkatan

Menurut N.J. Coulson, hukum, kehidupan keagamaan. Sebagai con-

secara langsung atau tidak, pasti di- toh, tesis Weber yang terkenal itu

pengaruhi oleh perubahan-perubahan membuktikan bahwa perkembangan

sosial, sedangkan perubahan-perubah- kapitalisme di Eropa Barat berhu-

an sosial itu harus diberi arah oleh hukum sehingga dapat mewujudkan kebutuhan dan kemaslahatan umat

64 Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, manusia. Dalam ilmu sosiologi (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2000), 71.

65 Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, 66 Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi,

Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 58 Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 58

produk hukum yang dihasilkannya. 67 ganda yang sangat penting. Pertama,

Dari uraian di atas, N.J. Coulson hukum dapat dijadikan sebagai

mengakui bahwa semua sistem hukum kontrol sosial (social control ) terha-

termasuk hukum Islam berutjuan dap perubahan-perubahan yang ber-

untuk mewujudkan kemaslahatan ma- langsung dalam kehidupan manusia.

nusia. Namun ia menyatakan bahwa Kedua, hukum dapat dijadikan alat

hukum Islam mendahului dan mem- rekayasa sosial (social engineering) bentuk masyarakat yang statis dan

dalam rangka mewujudkan kemasla- immobile. Pandangan ini dikritik oleh hatan manusia sebagai tujuan hakiki

Muhammad Thahir Azhary dalam dari hukum itu sendiri. Tujuan yang

bukunya Negara Hukum . Menurutnya, demikian itu terdapat pada semua

pendapat N.J. Coulson tersebut ahis- sistem hukum, termasuk hukum

toris dan tidak sesuai fakta sejarah Islam. Bentuk lainnya dari pemba-

karena pasca Rasullah hijrah ke haruan, menurut N.J. Coulson, adalah

Madinah, masyarakat Islam yang munculnya prinsip takhayyur di mana

secara faktual sudah terbentuk, secara kaum Muslimin bebas memilih

evolutif dan gradual, hukum Islam pendapat para imam mazhab, muncul-

terbentuk bersama dengan terjadinya nya upaya untuk mengantisipasi

kritalisasi komunitas Islam dalam perkembangan peristiwa hukum yang

masyarakat Madinah. 68 baru dengan mencari alternatif-

Sebagaimana dikemukakan oleh alternatif hukum dengan mengguna-

para ulama usul fikih bahwa salah kan prinsip-prinsip hukum yang luwes

satu ciri hukum Islam adalah elastis dan elastis, serta timbulnya upaya 69 dan dinamis. Secara historis dan

perubahan hukum dari lama kepada^ faktual dibuktikan dengan dengan yang baru sesuai dengan masyarakat

adanya produk ijtihad bahkan sejak yang bersifat dinamis. Tentang

masa awal Islam dan walaupun pada pentingnya konteks sosial, dalam

suatu masa pernah ada statement sejarah hukum Islam ( tarikh tashri>' )

pintu ijtihad tertutup, faktanya ijtihad dapat dilihat dari para fuqaha' > pendiri mazhab, seperti Malik ibn Anas, Abu

Hanifah, al-Shafi'i, dan Ahmad ibn 67 Bani Syarif Maula, ‚Perspektif Sosiologi Hanbal. Al-Shafi'i dengan qaul jadid Hukum Tentang Perkembangan Hukum Islam di Indonesia‛, Hermeneia, Jurnal Kajian Islam

dan qaul qadim , Malik dengan

Interdisipliner, Vol.2, No.2, (Juli-Desember,

mas}lah}ah mursalah , dan Abu Hanifah

2003): 239-277.

dengan pemikiran rasionalnya, me- 68 Dedi Ismatullah, Sejarah Sosial Hukum nunjukkan betapa interaksi dialogis

Islam, 54. 69

mereka ‘Abd al-Wahhab Khalla>f, dengan konteks sosial Khulas}ah Tarikh Tashri>’ Isla>mi>, (Mesir: Dal al-Kutub al-

setempat dimana mereka hidup dan ‘Arabiyyah, 1987), 7.

59 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015 59 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015

hab, dan‘urf. Dalam posisi demikian, bukunya Melacak Sejarah Metodo-

hukum Islam akan berfungsi sebagai dologi Ijtihad , konsekuensi logis dari

rekayasa sosial (social engineering) meluasnya kekuasaan Islam adalah

untuk melakukan perubahan dalam munculnya persoalan baru yang belum

masyarakat. Untuk menempatkan hu- dihadapi oleh para sahabat. Persoalan

kum pada posisi yang betul-betul baru itu dikarenakan adanya kontak

fungsional dalam menghadapi setiap dengan kebudayaan baru di kawasan

perubahan sosial, diperlukan tero- taklukan yang menimbulkan perubah-

bosan metodologis disertai kemam- an sosial yang cukup drasitis pada

puan membaca. 72 masa itu, yang pada keadaan tertentu

Sementara itu, perubahan-peru- jelas

membutuhkan

antisipasi

bahan sosial yang dihadapi umat hukum. 70 Islam di era modern telah menim-

Cara mengantisipasi hukum seba- bulkan sejumlah masalah serius gaimana ditegaskan Ridwan dalam

berkaitan dengan hukum Islam. Di artikelnya ‚Hukum Islam dan Per-

lain pihak, metode yang dikem- ubahan Sosial‛, adalah dengan ijtihad.

bangkan para pembaru dalam menja- Menurutnya, ijtihad merupakan satu-

wab permasalahan tersebut terlihat satunya jalan untuk mendinamisir

belum memuaskan. Dalam penelitian ajaran Islam sesuai dengan tuntutan

mengenai pembaruan hukum di dunia perubahan zaman dengan berbagai

Islam, disimpulkan bahwa metode kompleksitas persoalannya yang me-

yang umumnya dikembangkan oleh masuki seluruh dimensi kehidupan

pembaru Islam dalam menangani isu- manusia. Islam meyakini perubahan

isu hukum masih bertumpu pada sebagai suatu realitas yang tidak bisa

pendekatan yang terpilah-pilah de- diingkari. Islam juga memberi posisi

73 takhay- yang paling tepat demi memudahkan

ngan mengeksploitasi prinsip

yur dan talfiq . semua hal untuk berubah secara

Dalam menghadapi persoalan- shahih dan aman. 71 Selanjutnya, me-

persoalan baru akibat perubahan nurut Ridwan, dengan perangkat

sosial, salah satu metode yang diguna- metodologi ijtihad, segala permasa-

kan bahkan telah digunakan oleh para lahan bisa didekati dan dicari legalitas

sahabat dalam melahirkan keputusan hukumnya dengan metode qiyas,

hukum adalah metode is}tisl}ah. Is}tis}lah

Ridwan, ‚Hukum Islam dan Perubahan

70 Ahmad Kholiq, Melacak

sejarah

Sosial‛: 276-285

Metodologi Ijtihad, (Bandung: Sahifa, 2009), 73 Ghofar Shidiq, ‚Teori Masqashid al- 55-56.

Jurnal Sultan Ridwan, ‚Hukum Islam dan Perubahan

Syari’ah dalam Hukum Islam‛

Agung, Vol. XLIV No. 118 (Juni-Agustus, Sosial‛: 276-285

2009):117-130.

Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 60 Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 60

sebagaimana diriwayatkan dalam di dalam 75 nas }, dengan pertimbangan hadith itu berdasarkan pertimbangan

kemaslahatan manusia

secara

menghindari kesulitan dan memper- umum. 74 hatikan realitas individu dan sosial.

Banyak produk hukum yang Beberapa ijtihad sahabat dalam dirumuskan dengan menggunakan

konteks maslahat dapat disebutkan metode istislah sejak masa sahabat

antara lain usaha Abu Bakar mengum- dan masa-masa berikutnya hingga

pulkan mushaf Alqur’an yang tersebar masa kontemporer.

di kalangan sahabat menjadi satu koleksi. Upaya itu dilakukan asal usul

Penerapan Maslahah dalam Perubahan Umar bin Khat}t}ab dengan pertim- Sosial Masa Awal Islam

kemaslahatan untuk Sebagaimana dikemukakan di

bangan

memelihara Alqur’an dan memper- atas, banyak produk ijtihad dengan

mempertimbangkan maslahah sejak 75 Lengkapnhya hadith itu sebagaimana masa awal-awal Islam hingga masa

diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, kini. Berikut ini akan dikemukakan

‚Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah contoh-contoh pruduk hukum Islam saw. Ia berkata, ‚Celakalah aku, ya Rasulullah‛, Rasulullah saw. bertanya, ‚Apakah yang telah yang dirumuskan dengan mengguna-

engkau?‛ Laki-laki itu kan maslahah sebagai upaya untuk

mencelakakan

menjawab, ‚Aku telah bersetubuh dengan menjawab perubahan sosial.

istriku pada siang hari Ramadan?‛ Rasulullah

1. saw. berkata, ‚Sanggupkah engkau memer- Ijtihad Rasulullah dan Sahabat dekakan budak?‛ Laki-laki itu menjawab,

Rasulullah saw. melakukan ijtihad ‚Tidak.‛ Rasulullah saw. berkata, Kuatkah

atas dasar pertimbangan mas}lah}ah di

engkau berpuasa dua bulan berturut-turut? antaranya dengan membolehkan ke-

‚Tidak‛, jawab laki-laki itu. Kata Rasulullah, pada seseorang untuk tidak membayar ‚Adakah engkau punya makanan guna diberikan kepada enam puluh orang miskin?

kafarah batal puasa karena berhu-

‚Tidak‛, kata laki-laki itu. Kemudian laki-laki bungan suami istri dengan senagaja

itu duduk dan Rasulullah memberinya sebakul pada siang bulan Ramadan berupa

besar berisi kurma. Lalu Rasulullah berkata, membebaskan budak atau puasa dua ‚Sedekahkanlah kurma itu!‛, Laki-laki itu berkata, ‚Tidak ada penduduk seisi kampung

bulan berturut-turut atau memberi yang lebih memerlukan makanan selain kami makan kepada orang enam puluh

seisi rumah‛. Rasulullah saw. tertawa hingga orang miskin dan bila seseorang tidak

terlihat gigi serinya, dan Rasulullah berkata, mampu menunaikan kafarah itu, maka ‚Pulanglah, berikanlah kurma itu kepada keluargamu‛. Lihat Muh}ammad bin Isma’i>l al- diperbolehkan menerima sedekah

Kah}ala>ni> al-San’ani>, Subul al-Sala>m Sharh untuk diberikan kepada keluarganya.

Bulu>gh al-Mara>m min Jami’ Adilah al-Ah}ka>m, ‚Kitab al-Siyam‛, hadith no. 25, (Bandung: Dahlan, t.th), 163. Lihat juga Sulaiman Rasjid

, Ahmad

Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, Metodologi Ijtihad, 132.

Kholiq, Melacak

Sejarah

2005), 231-232.

61 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015 61 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015

tentang ganti rugi (jaminan). 77 lainnya yang dilakukan Abu Bakar

Dalam beberapa riwayat bahkan ketika menunjuk Umar bin Khat}t}ab

kita temukan contoh-contoh di mana sebagai pengantinya untuk mendu-

maslahah didahulukan daripada nas. duki jabatan khalifah berdasarkan

Umar, misalnya, menggugurkan bagi- pertimbangan untuk mencegah kon-

an zakat bagi muallaf untuk meme- flik di kalangan sahabat. Satu riwayat

lihara harta negara dengan pertim- yang populer menyebutkan bahwa

bangan bahwa memberikan hak Umar bin Khat}t}ab mengeluarkan

muallaf tidak lagi memberikan ke- kebijakan membagi dua harta keka-

maslahatan. Padahal menurut nas yaan gubernur sebelum ia bertugas.

Alqur’an (al-Taubah, 60) muallaf Kebijakan ini diambil antara lain

termasuk dari delapan kategori yang untuk menghindari bercampurnya

berhak menerima zakat. 78 Dalam harta kekayaan negara dengan

riwayat lain juga dijelaskan bahwa kekayaan pribadi sebagai langkah

Umar bin Khat}t}ab tidak memotong strategis untuk mempermudah kontrol

tangan pencuri yang mencuri di atas kekayaan negara serta meng-

musim kelaparan untuk memelihara antisipasi

jiwa saat Umar menemukan bahwa kalangan umat. 76 kebanyakan pencuri mencuri untuk

Contoh lain ijtihad dengan per- menolak kelaparan. Di sinilah mas- timbangan maslahah seperti yang

lahah didahulukan dari pada nas dilakukan oleh Khulafa> al-Rashiddi>n tentang keharusan hukum potong

yang menetapkan keharusan menang- tangan bagi pencuri sebagaimana gung ganti rugi kepada para tukang.

disebutkan dalam Alqur’an al-Maidah Hal ini dilakukan agar mereka tidak

ayat 41. 79 Kasus lain antara lain bervuat ceroboh dan tidak memenuhi

meniadakan hukum mengasingkan ke kewajibannya untuk menjaga harta

luar daerah dalam masalah hukuman orang lain yang berada di bawah

zina dimaksudkan untuk memelihara tanggung jawabnya. Ali> bin Abi> T}alib

agama. Nampaknya, pertimbangan menjelaskan bahwa asas diberlaku-

maslahah ini berlawanan dengan sab- kannya ganti rugi di sini adalah

da Rasulullah saw, ‚Orang bikir maslahah. Ia berkata, ‚Masyarakat

(berzina) dengan bikir dikenakan tidak akan menjadi baik kecuali

Muhammad Abu Zahrah , Us}u>l al-Fiqh,

78 M. Hasbi Ash Shiddieqy, Falsafah Hukum Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993),

76 Dedi Ismatullah, Sejarah Sosial Hukum 79 Dedi Ismatullah, Sejarah Sosial Hukum Islam, 254.

Islam, 254.

Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 62 Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 62

Diriwayatkan pula bahwa Umar 82 relatif terjamin. bin Khat}t}ab sengaja menumpahkan

Dari beberapa contoh di atas, bisa susu yang dicampur air guna memberi

diketahui bahwa para sahabat meng- pelajaran kepada mereka yang berbuat

gunakan maslahah dalam memutus- demikian.

kan suatu hukum, walaupun nampak- Khat}t}ab ini termasuk kategori mas-

nya bertentangan dengan nas khusus. lahah agar mereka tidak mengulangi

Hal itu dilakukan demi pertimbangan perbuatannya itu. Riwayat lain

kemaslahatan yang lebih luas dan menjelaskan bahwa Khalifah Uthman

dalam. Dengan demikian, ijtihad de- bin Affan mengeluarkan kebijakan

ngan pertimbangan maslahah bukan- agar kaum muslim menggunakan satu

lah perkara baru dalam hukum Islam, mushaf dan satu sistem qira’ah, yaitu

namun sudah digunakan sejak masa- qira’ah dialek Quraish. Mushaf-

masa awal Islam. mushaf lain dalam beragam versi dimusnahkan. Kebijakan ini diambil

2. Ijtihad Imam Mazhab guna menghindari perselisihan di

Di kalangan mazhab empat kalngan umat Islam khususnya me-

( madha>}hib al-arba’ah ), Imam Malik ngenai Alqur’an yang diakibatkan

adalah yang banyak menggunakan ketidakseragaman mushaf. Kebijakan

maslahah. Di antara masalah-masalah yang diambil Uthman berdampak

yang diputuskan berdasarkan masla- cukup besar bagi kemaslahatan umat

hah dapat dijelaskan antara lain sampai masa sekarang di mana

bahwa diperbolehkannya membai’at/ mushaf itu tetap digunakan oleh umat

mengangkat seorang penguasa yang

mafd}ul (bukan yang terbaik) karena pernah

Islam di seluruh dunia. 81 Uthman juga

penolakan bai’at dikhawatirkan ber- mengamankan unta liar dengan per-

mengeluarkan

kebijakan

akibat timbulnya madarat, mafsadat, timbangan maslahah karena ke-

dan kegoncangan dan kekosongan amanan pada masanya tidak terjamin

pemerintahan. Kekosongan pemerin- sehingga dikhawatirkan banyak unta

tahan selama satu jam saja bisa yang hilang. Karena itu, walaupun

menimbulkan berbagai kelaliman Rasulullah saw. pernah mengeluarkan

lebih buruk dibandingkan berada di keputusan agar membiarkan unta-unta

bawah pemerintahan yang lalim liar hingga ditemukan oleh pemilik-

beberapa tahun. Kebijakan Umar bin ‘Abd al-‘Aziz menyerahkan tampuk

80 kekuasaan kepada Yazid bukan Dedi Ismatullah, Sejarah Sosial Hukum Islam, 254.

81 Dedi Ismatullah, Sejarah Sosial Hukum 82 Dedi Ismatullah, Sejarah Sosial Hukum Islam, 255.

Islam, 255.

63 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015 63 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015

apabila pekerjaan yang halal dan baik bisa dibenarkan dengan pertimbangan

sulit didapatkan dan apabila mereka maslahah karena bila diserahkan

tidak melakukannya maka akan meng- kepada orang lain selain Yazid, maka

alami keadaan yang lebih sulit dan Yazid tidak akan menerimanya se-

buruk. Dalam kondisi ekonomi yang hingga menimbulkan fitnah dan

demikian buruk di mana pekerjaan merusak tatanan masyarakat yang

sangat sulit didapatkan, maka demi telah mapan.

menolak darurat dan sekedar menu- Kasus lainnya, apabila uang

tupi kebutuhan, maka pekerjaan yang negara mengalami defisit dan tidak

tidak halal dan buruk menjadi boleh mencukupi untuk memenuhi kebutuh- demi memelihara kelangsungan hidup.

an pembiayaan tentara, maka bagi

pemerintah diperbolehkan menarik Al-Shatibi dalam kitabnya al- pungutan wajib ( wazhifah) kepada

Muwafaqa>t menerangkan bahwa orang-orang kaya untuk menutupi

Imam Malik tidak membolehkan kebutuhan yang mendesak sampai kas

menuangkan daging-daging yang negara mendapat masukan uang atau

sudah dimasak dari belanga karena kebutuhan mereka tercukupi. Begitu

daging hewan yang dimasak itu dari pula pada musim panen pemerintah

harta rampasan perang yang belum diperbolehkan menarik pungutan agar

dibagi.

kekayaan tidak menumpuk pada Dari beberapa contoh kasus di orang-orang kaya dan menghindari

atas, dapat disimpulkan bahwa apa kecemburuan sosial. Jika pemerintah

yang pada asalnya tidak diperbo- tidak mengambil langkah seperti itu,

lehkan menjadi diperbolehkan dan maka dikhawatirkan akan membuat

sebaliknya apa yang pada asalnya pemerintahan menjadi rapuh dan

diperbolehkan menjadi tidak diprbo- terjadi perebutan kekuasaan. Maka

lehkan dengan pertimbangan kaidah demi menghindari mafsadah pemerin-

penggunaan maslahah seperti ‚se- tah

diperbolehkan mengeluarkan sungguhnya kesulitan itu harus dihi- kebijakan menarik pungutan wajib

langkan; kesukaran mendatangkan dari orang-orang kaya sampai kas

kemudahan; bahaya harus dihilang- negara untuk membayar gaji tentara

kan; segala yang darurat membo-

83 dan kebutuhan lainnya tercukupi. 85 lehkan apa yang dilarang.‛ Imam Malik juga memperboleh-

kan memasuki dan menerima lapang- Muhammad Abu Zahrah, Us}u>l al-Fiqh, an pekerjaan yang tidak halal dan

Kaidah-kaidah yang digunakan dalam

konsep maslahah adalah sebagai berikut: (1)

83 Muhammad Abu Zahrah, Us}u>l al-Fiqh, ‚Ina al-d}arara yuza>lu (Sesungguuhnya madarat 281.

itu harus dihilangkan)‛; (2) ‚Inna al-d}arara la>

Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 64

Penerapan Maslahah dalam Hukum

. masa>il al-fiqh 86 Pembahasan Keluarga Islam Kontemporer

sebagai

ini berisi beberapa contoh keputusan Pada masa kini tidak sedikit per-

hukum berdasarkan maslahah yang soalan-persoalan baru yang muncul

dibatasi pada hukum keluarga Islam yang memerlukan keputusan hukum.

(al-ahwa>l al-shakhsiyyah). Persoalan-persoalan

itu

disebut

1. Inseminasi Buatan dan Bayi Tabung Inseminasi buatan dan bayi tabung

yuz>alu bi al-d}arara (Sesungguhnya madarat itu tidak boleh dihilangkan dengan madarat pula})‛;

diperbolehkan dalam Islam dengan (3) ‚Inna dar al-Mafsadati muqaddamun ‘ala>

syarat sperma dan ovum itu ber- jalbi al-mas}lah}ati (Sesungguhnya menolak

sumber dari suami-istri yang sah kemadaratan harus didahulukan atas menarik

(inseminasi homolog), sedangkan maslahah)‛; (4) ‚Inna al-d}arara al-khas} yuta-

apabila sperma dan ovum dari orang h}ammalu

(Sesungguhnya kemadaratan yang khusus harus lain (inseminasi heterolog) dilarang dipikul untuk menolak kemadaran umum)‛; (5)

lidaf’i al-d}arari

al-‘ammi

karena mengandung unsur perzinaan. ‚Innahu yurtakabu akhaffu al-d}araraini

Diperbolehkannya inseminasi homo- (Sesungguhnya harus dilakukan kemadaratan yang lebih ringan dari dua kemadaratan)‛; (6)

log dan bayi tabung yang berarti ‚Inna d}aru>rati tubih}u al-mah}z}u>rati (Sesung-

upaya mempeoleh keturunan tanpa guhnya segara yang terpaksa dilakukan

melalui proses senggama diperboleh- membolehkan yang terlarang)‛; (7) ‚Inna al-

kan demi keberlangsungan keturunan, h}a>jata

(Sesungguhnya kebutuhan ditempatkan di sesuai dengan salah satu tujuan

tunazalu manzilata

al-d}aru>rarti

tempat yang darurat)‛; (8) Inna al-h}araja marfu’un (Sesungguhnya kesulitan itu harus

Masa>il al-fiqh secara etimologis terdiri dihilangkan)‛; (9) ‚al-mashaqatu tajlibu al-

dari dua kata, yaitu masa>’il dan al-fiqh. Masa>il taysir (kesulitan mendatangkan kemudahan)‛;

merupakan jama’ taksir yang berarti masalah (10) ‚ Inna al-‘urfa al-s}ahi>ha wahuwa ma

atau perkara atau persoalan. J.S. Badudu dan ta’arafahu

Mohammad Zain menyebut masalah dengan umu>ruhum wa tahaqaqat bihi mas>a>lihuhum

al-nasu wastaqa>mat

‘alaihi

persoalan, problema dan perkara. Al-fiqh mas}darun min mas}a>diri al-ah}ka>m (Sesung-

artinya pemahaman. Dalam hal ini, pemahaman guhnya ‘urf yang sudah dikenal manusia dan

yang mendalam tentang hukum Islam. Jadi telah berlaku baik urusan mereka dan berwujud

masa>il al-fiqh berarti persoalan hukum Islam kemaslahatan dengan ‘ urf itu, adalah dari

yang selalu dihadapi oleh umat Islam. Persoalan antara sumber-sumber hukum)‛; (11) ‚Inna

yang dikaji dalam masa>il al-fiqh menyangkut dharai’u wahiya al-wasailu ila al-ghaba>ya>ti

masalah-masalah baru, yang tidak pernah dikaji yajibu saduha wa man’uha idha> addat ila

dalam kitab klasik, maka masa>il al-fiqh sering mafa>sida wa yajibu fath}uha wa t}alabuha idha>

disebut dengan masa>il al-fiqhiyyah al-hadithah addat ila mas}a>lih (Sesungguhnya segala

(persoalan hukum Islam yang baru), masa>il al- perantaraan yang menyampaikan kepada

fiqhiyyah al-as}riyah (persoalan hukum Islam tujuan, wajib disumbat dan dicegah apabila

kontemporer) dan masa>il al-fiqhiyya al- membawa kepada kerusakan dan wajib dibuka

waqi’iyyah (persoalan hukum Islam yang dan dicari (dikerjakan) apabila membawa

aktual). Lihat Mahjuddin, Masail al-Fiqh: kepada kebaikan (maslahah). Lihat M. Hasbi

Kasus-kasus Aktual dalam Hukum Islam, Ash Shiddieqy, Falsafah Hukum Islam, 372.

(Jakarta: Kalam Mulia, 2012), 1.

65 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015 65 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015

oleh ahl al-kitab sesuai dengan faktor dadrurat yang diberi dispensasi

Alqur’an surat al-Mumtahanah ayat oleh syariat demi terwujudnya kemas-

10. Yang menjadi bahan perdebatan lahatan manusia sesuai dengan kaidah

hingga kini adalah hukum laki-laki fikih, ‚ ‚Inna d}aru>rati tubih}u al-

muslim menikahi wanita ahl al-kitab. mah}z}u>rati (Sesungguhnya segara yang

Walaupun Alqur’an membolehkannya terpaksa dilakukan membolehkan

sebagai diterangkan dalam surat al- yang terlarang)‛. Adapun inseminasi 89 Maidah ayat 5 , namun sebagian

buatan yang sperma dan ovumnya bukan dari suami-istri tidak diper-

bolehkan dengan pertimbangan ُنينَ بُ يَو ِهِنْذِإِب ِةَرِفْغَمْلاَو ِةىنَْلْا َلَِإ وُعْدَي ُهىللاَو ِراىنلا َلَِإ َنوُعْدَي َكِئَلوُأ ْمُكَبَج ْعَأ menghindari bahaya sesuai dengan

kaidah ‚al-darara yuzalu (bahaya

‚Dan janganlah kamu menikahi wanita- wanita musyrik, sebelum mereka ber- harus dicegah)‛. Inseminasi buatan

iman.Sesungguhnya wanita budak yang dengan sperma dan ovum yang bukan

mukmin lebih baik dari wanita musyrik, dari suami istri dapat menimbulkan

walaupun dia menarik hatimu.dan janganlah kekacauan untuk menentukan siapa

kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum

wali dari anak yang lahir dari proses mereka beriman. Sesungguhnya budak yang tersebut karena nasabnya tidak jelas

mukmin lebih baik dari orang musyrik, dan

walaupun dia menarik hatimu.mereka mengajak menentukan hak waris bagi anak yang

akan menyulitkan

untuk

ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan lahir melalui proses tersebut. 87 ampunan dengan izin-Nya. dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah- Nya) kepada manusia supaya mereka

2. Pernikahan Beda Agama mengambil pelajaran‛. 89 Ada beberapa kateogori perni-

kahan beda agama, yaitu, pernikahan ْمُكَل ٌّلِح َباَتِكْلا اوُتوُأ َنيِذىلا ُماَعَطَو ُتاَب نيىطلا ُمُكَل ىلِحُأ َمْوَ يْلا orang yang beragama Islam dengan

اوُتوُأ َنيِذىلا َنِم ُتاَنَصْحُمْلاَو ِتاَنِمْؤُمْلا َنِم ُتاَنَصْحُمْلاَو ْمَُلَ ٌّلِح ْمُكُماَعَطَو kaum pagan (musyrik), pernikahan

dengan ahl al-kitab (Yahudi dan

َنيِرِساَْلْا َنِم ِةَرِخلآا ِفِ َوُهَو ُهُلَمَع َطِبَح ْدَقَ ف ِناَيملإاِب ْرُفْكَي ْنَمَو ٍناَدْخَأ Kristen). Islam melarang menikahi ‚Pada hari Ini dihalalkan bagimu yang

baik-baik.makanan (sembelihan) orang-orang penyembah berhala sesuai dengan

yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan firman Allah dalam Alqur’an surat al-

makanan kamu halal (pula) bagi mereka. (dan Baqarah ayat 221 88 . Islam juga

dihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga

87 Mahjuddin, Masail al-Fiqh: Kasus-kasus kehormatan di antara orang-orang yang diberi Aktual dalam Hukum Islam, 14-15.

Al Kitab sebelum kamu, bila kamu Telah 88 membayar mas kawin mereka dengan maksud

ْوَلَو ٍةَكِرْشُم ْنِم ٌرْ يَخ ٌةَنِمْؤُم ٌةَملأَو ىنِمْؤُ ي ىتََّح ِتاَكِرْشُمْلا اوُحِكْنَ ت لاَو menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik.

ْوَلَو ٍكِرْشُم ْنِم ٌرْ يَخ ٌنِمْؤُم ٌدْبَعَلَو اوُنِمْؤُ ي ىتََّح َينِكِرْشُمْلا اوُحِكْنُ ت لاَو ْمُكْتَبَجْعَأ barangsiapa yang kafir sesudah beriman (Tidak

Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 66 Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 66

3. Menikahi Wanita Hamil berdasarkan pertimbangan kemasla-

Ada beberapa ketegori menikahi hatan keluarga dan keturunannya.

wanita hamil. Pertama, wanita hamil Dasar pertimbangan antara lain

yang ditinggal mati oleh suaminya. realitas sosial, di mana suami yang

Maka ia tidak boleh dinikahi sebelum menikahi wanita ahl al-kitab dihar-

masa iddahnya berakhir yaitu sampai apkan dapat mendidik istrinya me-

melahirkan anaknya. Kedua, perni- nganut agama Islam, namun dalam

kahan wanita hamil karena perbuatan kenyataannya istrinya tetap meng-

zina, maka pernikahannya adalah sah anut agamanya bahkan menjadikan

baik oleh laki-laki yang menghami- anak-anaknya

linya maupun yang bukan meng- ibunya, bahkan sering terjadi suami

mengikuti

agama

hamilinya. Namun bagi laki-laki yang yang muslim malah mengikuti agama

bukan yang menghamilinya setelah istrinya yang non-muslim. Oleh

menikah dilarang menggauli istrinya karena itu, untuk mencegah bahaya

sebelum anaknya lahir untuk mence- pemurtadan sebagian ulama melarang

gah bahaya bagi kandungan istrinya pernikahan laki-laki muslim dengan

karena dikhawatirkan suaminya ber- wanita ahl al-kitab . Di Indonesia,

niat jahat untuk menggugurkan Kompilasi Hukum Islam (KHI) 91 melar- kandungan istrinya. Adapun kebo-

ang pernikahan beda agama dengan lehan menikahi wanita hamil itu juga tujuan pencegahan bahaya yang

didasarkan atas pertimbangan kondisi mungkin

ditimbulkannya

akibat

sosial di mana bila terjadi seorang pernikahan tersebut. 90 perempuan hamil di luar nikah, maka yang bersangkutan dan keluarganya akan menanggung malu dan kare-

menerima hukum-hukum Islam) Maka hapuslah nanya berupaya menyembunyikan amalannya dan ia di hari kiamat termasuk

orang-orang merugi.‛ kasus tersebut agar tidak diketahui 90 Dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI)

umum. Maka untuk mencegah agar si ada menyangkut perkawinan beda agama. Hal

perempuan memiliki anak tanpa itu dapat dijumpai dalam empat tempat, yaitu

bapak dicarilah solusi berdasarkan pada pasal 40 dan 44 bab VI tentang larangan,

Kompilasi Hukum Islam melarang umat Islam melakukan perkawinan dengan non-muslim.

Kelembagaan Agama Islam Kemudian pasal 61 bab X tentang Pencegahan

Pembinaan

Departemen Agama RI, 1992/1993), 32. perkawinan, maka perkawinan dapat dicegah

Berbeda dengan Kompilasi Hukum Islam yang oleh orang-orang yang telah diberi hak untuk

tidak secara tegas melarang perkawinan beda dapat melakukan pencegahan. Terakhir pada

agama fatwa Majelis Ulama Indonesia dengan pasal 116 bab XVI tentang putusnya

tegas mengharamkan pernikahan beda agama. perkawinan, maka perkawinan pasangan suami

Lihat Majelis Ulama Indonesia, Himpunan istri yang sama-sama beragam Islam dapat

Fatwa Majelis Ulama Indonesia, (Jakarta: MUI, putus akibat salah satu dari mereka keluar dari

2010), 472-477.

Islam. Lihat Departemen Agama RI, Kompilasi 91 Mahjuddin, Masa>il al-Fiqh: Kasus-kasus Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Dirjen

Aktual dalam Hukum Islam, 55.

67 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015 67 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015

membolehkannya. 93 Ini sesuai kaidah maslahah, ‚ Inna al-

Model pernikahan kontrak yang ‘urfa al-s}ahi>ha wahuwa ma ta’arafahu

dipraktekkan dalam kehidupan umat al-nasu wastaqa>mat ‘alaihi umu>ruhum

Islam berdampak negatif terutama wa tahaqaqat bihi mas>a>lihuhum

kepada perempuan dan anak. Perni- mas}darun min mas}a>diri al-ah}ka>m kahan seperti itu bukanlah pernikah-

(Sesungguhnya ‘urf yang sudah an yang sehat, karena bertentangan dikenal manusia dan telah berlaku

dengan tujuan dalam perkawinan baik urusan mereka dan berwujud

biasa. Pernikahan bukan hanya soal kemaslahatan dengan ‘urf itu, adalah

hubungan seks semata, tetapi juga dari antara sumber-sumber hukum)‛

menyangkut keluarga, serta hak dan dan kaidah ‚Inna dharai’u wahiya al-

kewajiban dalam relasi hubungan wasailu ila al-ghaba>ya>ti yajibu saduha

suami isteri dan sebagainya. Islam wa man’uha idha> addat ila mafa>sida

sebagai agama rahmat bagi semua wa yajibu fath}uha wa t}alabuha idha>

umat, mengajarkan keadilan dan addat ila mas}a>lih (Sesungguhnya

persamaan hak dalam hidup begitu segala perantaraan yang menyam-

pula dalam hubungan pernikahan paikan kepada tujuan, wajib disumbat

(QS, 2:228). Ikatan pernikahan ber- dan dicegah apabila membawa kepada

tujuan mewujudkan kebaikan dan kerusakan dan wajib dibuka dan dicari

kemashlahatan manusia, laki-laki dan (dikerjakan) apabila membawa kepada

perempuan tanpa membedakan jenis kebaikan (maslahah).

kelamin. Dalam rumah tangga ada kesetaraan dan keadilan hak dan

4. Kawin Kontrak kewajiban bagi laki-laki dan perem- Nikah mut}’ah adalah nikah sam-

puan, sampai dalam urusan ‛tempat pai masa tertentu, disebut juga nikah

92 tidur‛ (QS. 2:187). temporer.

Nikah yang batas waktu- nya ditentukan berdasarkan kesepa-

5. Adopsi Anak katan para pelaku di Indonesia dikenal

Anak merupakan amanah Allah dengan nama nikah kontrak. Dalam

yang patut dijaga dan dilindungi istilah fikih dikenal dengan sebutan

karena dalam diri anak melekat harkat nikah mut’ah. Nikah mut’ah meng-

dan martabat dan hak-hak sebagai alami pasang surut dalam penetapan

manusia yang harus dijunjung tinggi. hukumnya, sampai akhirnya diharam-

93 Shafra, ‚Nikah Kontrak Menurut Hukum Islam dan Realitas di Indonesia‛, Marwah, Vol

IX, No. 1 ( Juni Th. 2010): 15-27

92 Mahjuddin, Masa>il al-Fiqh: Kasus-kasus 94 Shafra, ‚Nikah Kontrak Menurut Hukum Aktual dalam Hukum Islam 14-15.

Islam dan Realitas di Indonesia‛,: 15-27

Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 68

Karenanya perlindungan terhadap

6. Status Anak di Luar Nikah hak-hak anak angkat patut diuta-

Mahkamah Konstitusi melalui makan demi kelangsungan hidup

putusannya No. 46/PUU-VIII/2010 yang layak dan masa depan yang baik

tentang status anak diluar nikah bagi anak. Upaya pemerintah dalam

adalah bahwa Pasal 43 UU. No. 1 perlindungan hak anak khususnya

Tahun 1974 yang berbunyi ‚Anak bagi anak angkat. Nampak dengan

yang dilahirkan di luar perkawinan dikeluarkannya

Undang-undang hanya mempunyai hubungan perdata Nomor 23 tahun 2002 tentang

dengan ibunya dan keluarga ibunya‛ Perlindungan Anak, Undang-undang

bertentangan dengan Konstitusi dan Nomor 23 tahun 2006 tentang

prinsip ‚ equality before the Law ‛ Administrasi

yaitu prinsip ‚persamaan di hadapan melalui ketentuan pelaksanaan yakni

Kependudukan

dan

hukum‛. Status anak di luar nikah Peraturan

yang hanya mempunyai hubungan Indonesia Nomor 54 tahun 2007

Pemerintah

Republik

perdata dengan ibunya dan keluarga tentang Pelaksanaan Pengangkatan

ibunya dan berarti tidak mempunyai Anak. Juga membuat kebijakan me-

hubungan perdata dengan bapaknya lalui Renstra yang didalamnya

dan keluarga digugurkan oleh pususan mencakup program-program Penca-

MK tersebut dengan argumen kon- tatan Pengangkatan Anak. 95 stusi dan HAM sesuai dengan pinsip

Upaya tersebut sejalan dengan maslahah. Dengan kata lain, upaya konsep mas}lah}ah dalam hukum Islam

MK dalam merubah Pasal 34 yang untuk memberikan perlindungan

berdasarkan makna filosofi hukum hak-hak anak angkat demi kemas-

yang sebenarnya yaitu ‚hukum untuk lahatan masa depan mereka. Upaya

kepentingan manusia bukan sebalik- tesebut juga sesuai dengan kaidah

nya‛. Karena itu, hukum tidak boleh fikih bahwa bahaya harus dicegah.

menjadi institusi yang lepas dari Bentuk bahaya terhadap adopsi anak

kepentingan pengabdian untuk men- antara lain bisa saja anak yang

sejahterakan manusia. 96 diadopsi tidak dirawat dan dididik

Putusan yang mengakui hubung- dengan baik bahkan bisa saja terjadi

an perdata anak yang dilahirkan di jual beli anak sehingga kelangsungan

luar nikah dengan ayah dan keluarga masa depan anak bisa terancam.

ayahnya, dapat memberikan kemasla- hatan khususnya kepada si anak agar

Habib Shulton Asnawi, ‚Politik Hukum

95 Jean K. Matuan Kotta, ‚Perlindungan Putusan MK No. 46/PUU-VIII/2010 Tentang Hukum terhadap Anak Angkat Dalam

Status Anak di Luar Nikah: Upaya Memperoleh Kejelasan Status Hukum Melalui

Membongkar Positivisme Hukum Menuju Pencatatan Pengangkatan Anak‛, Jurnal Sasi

Perlindungan HAM‛, Jurnal Konstitusi, Vol. Vol. 17 No.3, (Juli-September 2011): 70-79.

10, No. 2 (Juni, 2013), 239-260.

69 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015 69 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015

hukum dapat beradaptasi dengan tidak diakui, maka bisa saja hak-hak

perubahan sosial dengan mempertim- yang mestinya didapatkan si anak

bangkan kebaikan ( mas}lahah ) dan diabaikan oleh bapaknya sehingga

dalam rangka mewujudkan tujuan- akan menimbulkan kesulitan bagi

tujuan hukum ( maqas}id al-shari>’ah). masa depan si anak.

Maslaha h adalah ungkapan mengenai Beberapa kasus di atas, merupa-

prinsip menghasilkan manfaat atau kan contoh persoalan-persoalan baru

menghindarkan kerusakan ( mafsa- dalam fikih yang muncul karena

dah ). Walaupun terdapat perdebatan perubahan sosial. Perubahan sosial

di kalangan ulama fikih, maslahah merupakan keniscayaan yang tidak

menduduki posisi penting dalam mungkin dicegah. Munculnya kasus-

rangka memelihara tujuan syariah ter- kasus baru perlu diputuskan hokum-

utama yang bersifat primer (darury) nya sehingga menuntut para ahli

yaitu memelihara agama, akal, jiwa, hukum, khususnya hukum Islam, ber-

keturunan dan harta. Maslahah yang upaya keras mengerahkan segenap

sepakat diterima ( mu’tabarah) adalah kemampuannya (ijtihad) untuk mela-

maslahah yang tidak bertentangan kukan istimbat} hukum sesuai dengan

dengan tata hukum dan dasar-dasar tuntutan zaman dan kebutuhan ma-

penetapan nas (Alquran dan Sunnah) syarakat. Karena itu, dalam memutus-

dan ijma’ dan bukan dalam perkara kan suatu hukum pertimbangan kon-

ibadah.

teks sosial dan kemaslahatan harus Sejak masa awal Islam dan diperhatikan sehingga hukum Islam

munculnya para ulama mujtahid, yang memiliki karakter elastis dan

ijtihad dilakukan untuk memutuskan dinamis bisa dibuktikan.

persoalan-persoalan baru yang muncul seiring dengan perubahan sosial

Kesimpulan dengan menjadikan maslahah sebagai Hukum Islam yang dikembangkan

dasar dan petimbangan hukum. Ijtihad oleh para ulama> tidak berasal dari

yang dilakukan oleh para sahabat ruang vakum, namun dilahirkan dalam

seperti Abu Bakar, Umar bin Khat}t}ab, rangka menjawab tantangan peru-

Uthman bin Affan, Ali bin Abi Talib, bahan sosial dan kebutuhan zamannya

dan sahabat-sahabat lainnya men- untuk mengadaptasikan teori hukum

jadikan maslahah sebagai dasar dan dengan kondisi sosial baru. Dengan

pertimbangan hukum. Demikian pula, menggunakan prinsip maslahah dan

ijtihad yang dilakukan oleh para imam maqa>si}d al-shari’ah , menunjukkan

mujtahid seperti Malik bin Annas. bahwa hukum Islam menerima adap-

Pada masa kontemporer, kasus-kasus tasi terhadap perubahan sosial

hukum keluarga yang muncul pada walaupun tidak dalam semua aspek

masa ini, seperti bayi tabung, nikah

Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 70 Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 70

Hukum Putusan MK No. 46/PUU- pencatatan, dan status anak di luar

VIII/2010 Tentang Status Anak di nikah, serta kasus-kasus lainnya,

Luar Nikah: Upaya Membongkar dapat diputuskan hukumnya dengan

Positivisme Hukum Menuju pertimbangan maslahah, yakni mewu-

Perlindungan HAM‛. Jurnal judkan kemaslahatan dan men-cegah

Konstitusi. Vol. 10, No. 2 (Juni, kerusakan. Dengan demikian, pertim-

2013): 239-260. bangan maslahah dapat menjadi dasar

Ash-Shiddiqy. T.M. Hasby Falsafah dalam istimbat hukum yang tidak

Hukum Islam . Yogyakarta: Bulan boleh diabaikan begitu saja karena

Bintang, 1974. hukum diundangkan dalam rangka

Bek, Ahmad Ibrahim. ‘Ilmu Us}u>l al- menciptakan kemaslahatan hidup

Fiqh wa Yalih Tarikh al-Tashri>’ manusia. Dalam hal ini termasuk

al-Isla>m . Mesir: Da>r al-Ans}a>r. hukum Islam yang tidak boleh

dilepaskan dari misi utama Islam al-Bu>t}i, Sa’id Ramd}a>n. Dawa>bit} al- sebagai rahmatan lil ‘a>lami>n .

Maslah}ah fi al-Shari>’ah al- Isla>miyah . Beirut: Mu’assasah al- Risala>h, 1977.

Daftar Pustaka Connolly, Peter (Ed.). Approaches to the Study of Religion . London: York House Typographic Ltd,

al-Ashqar, Umar Sulaiman. Tarikh al-

Fiqh al-Islamy . diterjemahkan Daftary, Farhat (Ed.). Intellectual oleh Dedi Junardi. Jakarta:

Traditions in Islam . (London & Akademika Pressindo, 2001.

New York:The Institute of Ismaili Ali, Ahmad. ‚Reformulasi Al-

Studies, 2000. Maslahah:

Departemen Agama RI. Kompilasi Implementasinya

Relevansi

dan

Hukum Islam di Indonesia. Pengembangan Pemikiran Islam

dalam

Dirjen Pembinaan Hukum

(Jakarta:

Kelembagaan Agama Islam Tesis UIN Syarif Hidayatullah

Islam

Kontemporer‛.

Departemen Agama RI, Jakarta, (Jakarta: UIN Syarif

1992/1993. Hidayatullah, 2008.

Eliade, Mircea. ‚Kronologi Studi Asnafiyah, ‚Kelompok Keagamaan dan

Agama sebagai Cabang Ilmu‛ Perubahan Sosial: Studi Kasus

dalam Ahmad Norma Permata Pengajian Ibu-Ibu Perumahan

(Ed.), Metodologi Studi Agama . Purwomartani‛, Aplikasia, Jumal

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Aplikasi llmu-ilmu Agama ,Vol.IX

, No.1 (Juni 2008):11.

71 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015

Esposito, John L. The Oxfod History of Ismatullah, Dedi. Sejarah Sosial Hukum Islam. Oxford and New York:

Islam , Bandung: Pustaka Setia, Oxford University Press, 1999.

al-Fairuza@ba@di@, Muhammad. Al-Qa@mu@s Jamaa, La. ‚Konsep Ta’abbudi dan al-Muh{i@t {. Beirut: Muassasah al-

dan Implikasinya Risa@lah, 2005.

Ta’aqqulli

terhadap Perkembangan Hukum al-Ghazâlî, Abû Hâmid Muhammad ibn

Islam‛. Jurnal Ilmu Syariah dan Muhammad ibn Muhammad. al-

Hukum Asy-Syir’ah, vol. 47, no. 1 Mustasfâ min ‘Ilm al-Us}ûl , I.

(Juni 2013): 2. Baghdâd: Musannâ, 1970.

Jamaa, La. ‚Dimensi Ilahi dan Dimensi Gibb, H.A.R. Mohammedanisme An

dalam Maqashid al- Historical Survey. New York:

Insani

Asy-Syir’ah: Jurnal Oxford University Press, 1962.

Syari’ah‛.

Ilmu Syari’ah dan Hukum , Vol. 45 Grunebaum, Gustav E. Von. Medieval

No. II, (Juli-Desember 2011): Islam A Study in Cultural

1252-1270. Orientation. Chicago & London:

Kamali, Mohammaad Hashim. ‚Law The University of Chicago Press,

and Society: The Interplay of 1966.

Revelation and Reason in the Hallaq, Wael B. The Origin and

Khalla>f, Abd al-Wahha>b. Ilmu Evolution of Islamic Law .

Us} ủ l al-Fiqh . Bayrut: Dar al-Fikr, Cambridge: Cambridge University

t.th.\

Press, 2005. Khaeruman, Badri. Hukum Islam dalam Hanafiah, Muhibuddin. ‚Revitalisasi

Sosial . Bandung: Metodologi dalam Studi Islam:

Perubahan

Pustaka Setia, 2010. Suatu Pendekatan terhadap Studi

Khallaf, ‘Abd al-Wahhab. Khulas}ah Ilmu-ilmu Keislaman‛.

Tarikh Tashri>’ Isla>mi> . Mesir: Dal Ilmiah DIDAKTIKA , vol. XI, no,

Jurnal

al-Kutub al-‘Arabiyyah, 1987.

2 (Februari 2011): 292-302. Kholiq, Ahmad. Melacak sejarah H}asan, H}usein H}a>mid. Naz}ariyyah al-

Metodologi Ijtihad . Bandung: Maslah}ah fi> al-Fiqh al-Isla>mi>.

Sahifa, 2009. Kairo: Dal al-Nahdah al-Arabiyah,

Kotta, Jean K. Matuan. ‚Perlindungan 1971.

Hukum terhadap Anak Angkat Haq, Abdul,, dkk.. Formulasi Nalar

Dalam Memperoleh Kejelasan Fiqih: Telaah Kaidah Fiqh

Status Hukum Melalui Pencatatan Konseptual. Surabaya: Khalista &

Pengangkatan Anak‛. Jurnal Sasi Kaki Lima, Cet. V, 2009.

Vol. 17 No.3, (Juli-September Ibn Manz{u@r . Lisa@n al-‘Arab . Kairo: Dar

2011): 70-79. al-Hadith, 2003.

Leibo, Jefta.

Sosiologi Pedesaan

Mencari

Suatu Strategi Pembangunan Masyarakat Desa

Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 72

Berparadigma Ganda . Andi Parson, Talcott.

A Function Theory of Offset, Yogyakarta, 1995.

Change . Dalam Eva Etzioni H dan Mahjuddin. Masail al-Fiqh: Kasus-

Amitai Etzioni (eds.), Social kasus Aktual dalam Hukum Islam.

Change; Surces, Patterns and Jakarta: Kalam Mulia, 2012.

Consequences . New York: Basic Majelis Ulama Indonesia. Himpunan

Book Inc.

Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Moore, Wilbert E. "Social Verandering" Jakarta: MUI, 2010.

Social Change , Mas’u>d, Muh}ammad Kha>lid. ‚Islamic

dalam

diterjemahkan oleh A. Basoski, Legal Philosophy: A Study of Abu>

Boeken, Utrech, Isha>q al-Sha>tibi>’s Life and

Prisma

Antwepen, 1965. Thought‛. Disertasi. Montral:

Muhammad Roy. Institite of Islamic Studies McGill

Purwanto,

Dekonstruksi Teori Hukum Islam: University, 1973.

Kritik terhadap Konsep Maslahah Maula,

Najmuddin al-Thufi. Yogyakarta: Sosiologi

Bani Syarif.

‚Perspektif

Kaukaba, 2014. Perkembangan Hukum Islam di

Hukum

Tentang

al-Qattân, Mannâ. Raf‘ al-Haraj fi al- Indonesia‛.

Hermeneia, Jurnal Sharî‘ah al-Islâmiyyah . Riyad: al- Kajian

Dâr al-Su’ûdiyyah, 1402 H/1982 Vol.2,

Islam

Interdisipliner ,

No.2, (Juli-Desember,

M.

2003): 239-277. Rahman, Noor Naemah Abdul, Mohd Mu’ammar, M. Arfan, dkk. Studi Islam

Anuar Ramli, Shaikh Mohd Perspektif

Insider/Outsider. Saifuddeen Bin Shaikh Mohd Yogyakarta: IRCiSod, 2012.

Salleh, ‚Relevansi Teori Al- Munawwir, Ahmad Warson. Kamus

Maslahah Menurut Al-Syatibi Al-Munawwir

Arab-Indonesia dalam Menangani isu Perobatan Terlengkap . Surabaya: Pustaka

Masa Kini‛ AL-RISALAH Jurnal Progressif, 1997.

Ilmu Hukum , Vol. 13, No. 1, (Juni Mut}ahari, Murtad}a. An Introduction to

2013): 119-138. Islamic Sciences. London: ICAS,

Rakhmat, Jalaluddin. Rekayasa Sosial: 2002.

Reformasi, Revolusi atau Manusia Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari

Besar?, Bandung: Rosda Karya, Berbagai Aspeknya , Jilid II.

Jakarta: UI Press, 1984. Raisuni, Ahmad. Nad}ariyyah al- Okon, Etim E. ‚Islamic Jurispridence

Maqa>s}id ‘Ind al-Imam al-Shatibi >. and

Beirut: al-Muassasah al-Jam’iyah International Journal of Asian

Liddirasah wa al-Nashr al-Tauzi, Social Science, vol. 3, no. 1

(2013): 138-149. Ridwan, ‚Hukum Islam dan Perubahan

Sosial,

Ibda, P3M STAIN

73 Maslahah, Vol. 6, No. 2, November 2015

Purwokerto, Vol. 5, No. 2 (Jul-Des Sha>tibi>, Abu> Isha>q. a l-Muwafaqat. 4 2007):| 276-285.

Tunis: Mat}ba’ah Rosana, Ellya. ‚Modernisasi dan

vol.

Dawliatiyyah, 1884.; Ed. M.M. Perubahan Sosial‛. Jurnal TAPIs ‘Abd

al-H}ami>d, Cairo: Vol.7 No.12 (Januari-Juli 2011):

Muhammad ‘Ali>, 1969. 31-47.

Sha>tibi>, Abu> Isha>q. a l-I’tis}a>m. (ed.) Rosyadi, Imron. ‚Pemikiran Asy-

Rashi>d Rida>. Cairo: Mustafa Syatibi

Muh}ammad, 1915. Mursalah‛, PROFETIKA, Jurnal

tentang

Maslahah

Shidiq, Ghofar. ‚Teori Masqashid al- Studi Islam , Vol. 14, No. 1, (Juni

Syari’ah dalam Hukum Islam‛. 2013): 79-89

Jurnal Sultan Agung , Vol. XLIV Rusdin. ‚Problem Insider dan Outsider No.

118 (Juni-Agustus, dalam Studi Agama‛. Hunafa:

2009):117-130. Jurnal Studia Islamica , vol. 9, no.

al-San’ani>, Muh}ammad bin Isma’i>l al-

2 (Desember, 2012): 186-187. Kah}ala>ni.> Subul al-Sala>m Sharh Al-Sala>m, Ibn ‘Abd, Qawa@@id Ah{ka@m

Bulu>gh al-Mara>m min Jami’ fi@ Is{la@h{ al-Ana@m . Damshi@k: Da@r

al-Ah}ka>m. Bandung: al-Qalam, t.th.

Adilah

Dahlan, t.th. Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu

Shihab, M. Quraish. Membumikan Al- Pengantar. Yogyakarta: Rajawali,

Qur’an . Bandung: Mizan, 2001. 1986.

Kamanto. Pengantar Schacht, Joseph dan C.E. Bosworth,

Sunarto,

Jakarta: Lembaga (Ed.). The Legacy of Islam,.

Sosiologi .

Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Oxford, New York, Toronto,

2000.

Melborne: Oxford

Sulaiman Rasjid. Fiqh Islam. Bandung: Press, 1979.

University

Sinar Baru Algensindo, 2005. Schacht, Joseph. an Introduction to

Zahrah, Muh}ammad Abu>. Us}u>l al-Fqh. Islamic Law . London: Oxford

Kairo: Dar al-Fikr ‘Arabi, 1987. Univesity Press, 1973.

Zahrah, Muh}ammad Abu>. Tarikh Shafra. ‚Nikah Kontrak Menurut

Madha>hib fi al-Islamiyyah, terj. Hukum Islam dan Realitas di

Nabhani Idris, Fiqih Islam: Indonesia‛. Marwah , Vol IX,

Mazhab dan Aliran . Tangerang No. 1 ( Juni Th. 2010): 15-27

Selatan: Gaya Media Pratama, Shaltu>t, Mahmu>d. al-Isla>m ‘Aqi>dah wa

2014.

Shari>’ah . Kairo: Da>r al-Shuru>k, 2001.

Maslahah , Vol. 6, No. 2, November 2015 74