semua aktivitasnya. Justru sebaliknya, ia harus bersifat sefleksibel mungkin, dan menyesuaikan gayanya dengan situasi spesifik dan individu-individu yang
bersangkutan. Gaya kepemimpinan, mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut
kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu.
Hersey dan Blanchard
2004:29 Gaya Kepemimpinan
adalah suatu keadaan yang kondusif, di mana seorang pimpinan berusaha pada saat-saat tertentu
mempengaruhi perilaku orang lain agar dapat mengikuti kehendaknya dalam rangka mencapai tujuan bersama. Dalam satu situasi misalnya, tindakan pimpinan
pada beberapa tahun yang lalu tentunya tidak sama dengan yang dilakukan pada saat sekarang, karena memang situasinya telah berlainan. Dengan demikian,
ketiga unsur yang mempengaruhi gaya kepemimpinan tersebut, yaitu pimpinan, bawahan dan situasi merupakan unsur yang saling terkait satu dengan lainnya, dan
akan menentukan tingkat keberhasilan kepemimpinan. Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan
dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi bawahannya Nawawi, 2003:115.
3. Jenis Gaya Kepemimpinan
Jenis Gaya kepemimpinan sebagai berikut: 1. Gaya kepemimpinan otoriter
Gaya kepemimpinan ini menghimpun sejumlah perilaku atau gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin sebagai satu-satunya
Universitas Sumatera Utara
penentu, penguasa dan pengendali anggota organisasidan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
2. Gaya kepemimpinan demokratis Gaya kepemimpinan menempatkan manusia sebagai faktor pendukung
terpenting dalam kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan mengutamakan orientasi pada hubungan dengan anggota organisasi.
3. Gaya kepemimpinan bebas Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa anggota
organisasi mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu mengurus dirinya masing-masing, dengan sedikit mungkin pengarahan
atau pemberian petunjuk dalam merealisasikan tugas pokok masing- masing sebagai bagian dari tugas pokok organisasi.
Adapun Perilaku pemimpin dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah sesuai dengan gaya kepemimpinan seseorang. Gaya tersebut
adalah sebagai berikut: 1. Gaya Kepemimpinan Direktif, dicirikan oleh:
a. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan berkaitan dengan seluruh
pekerjaan menjadi tanggung jawab pemimpin dan ia hanya memberikan perintah kepada bawahannya untuk melaksanakannya.
b. Pemimpin menentukan semua standar bagaimana bawahan menjalankan
tugas. c.
Pemimpin melakukan pengawasan kerja dengan ketat.
Universitas Sumatera Utara
d. Pemimpin memberikan ancaman dan hukuman kepada bawahan yang
tidak berhasil melaksanakan tugas-tugas yang tealah ditentukan. 2. Gaya kepemimpinan Konsultatif, dicirikan oleh:
a. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dilakukan oleh pemimpin
setelah mendengarkan keluhan dan bawahan. b.
Pemimpin menentukan tujuan dan mengemukakan berbagai ketentuan yang bersifat umum setelah melalui proses diskusi dan konsultasi dengan
para bawahan. c.
Penghargaan dan hukuman diberikan kepada bawahan dalam rangka memberikan motivasi kepada bawahan.
d. Hubungan dengan bawahan baik.
3. Gaya Kepemimpinan Partisipatif, dicirikan oleh: a.
Pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah atau dengan kata lain apabila pemimpin akan
mengambil keputusan, dilakukan setelah adanya saran dan pendapat dari bawahan.
b. Pemimpin memberikan keleluasaan bawahan untuk melaksanakan
pekerjaan. c.
Hubungan dengan bawahan terjalin dengan baik dan dalam suasana yang penuh persahabatan dan saling mempercayai.
4. Gaya Kepemimpinan Delegatif, dicirikan oleh:
Universitas Sumatera Utara
a. Pemimpin mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi dengan
bawahan dan selanjutnya mendelegasikan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah kepada bawahan.
b. Bawahan memiliki hak untuk menentukan langkah-langkah bagaimana
keputusan dilaksanakan dan hubungan bawahan rendah. Dari penjelasan keempat gaya kepemimpinan tersebut menunjukkan
bahwa ada perbedaan yang menyolok, selain terletak pada kemampuannya untuk bekerja dan tergantung pada motivasinya, dalam penerapannya lebih lanjut sering
tidak ditemukan pemimpin yang murni memiliki salah satu gaya kepemimpinan yang telah disebutkan di atas.
B . Pengertian Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis, yang berarti bersama. Komunikasi sebagai proses yang di dalamnya menunjukkan arti
pengetahuan dipindahkan dari seorang kepada orang lain, biasanya dengan maksud mencapai beberapa tujuan khusus. Komunikasi merupakan sumber
kehidupan organisasi. Tiada kehidupan manusia tanpa komunikasi. Komunikasi adalah dasar bergeraknya organisasi. Para pimpinan harus aktif berkomunikasi,
kalau pimpinan pasif dalam melakukan komunikasi
administrasi kegiatan organisasi dapat terhenti. Komunikasi yang dilakukan pimpinan merupakan
kewajiban dan bukan hak istimewa. Harapan berkomunikasi adalah untuk memperlancar pelaksanaan kerja.
Universitas Sumatera Utara
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau
communicare yang berarti membuat sama to make common. Istilah pertama communis adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal usul kata
komunikasi yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip Mulyana, 2005:41.
Secara umum komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan. Pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau lebih,
dan proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan menggunakan cara – cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang melalui lisan, tulisan,
maupun sinyal – sinyal nonverbal Purwanto, 2006:25. Komunikasi pada dasarnya dapat dipandang dari berbagai dimensi. Jika
dipandang sebagai proses, komunikasi merupakan kegiatan pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara dinamis. Secara simbolik, komunikasi
menggunakan berbagai lambang atas simbol yang dinyatakan dalam bentuk nonverbal isyarat, gerak, dan ekspresi maupun verbal bahasa lisan dan tertulis.
Sementara sebagai sistem, komunikasi terdiri atas unsur – unsur yang saling bergantungan dan merupakan satu kesatuan yang integratif. Komunikasi akan
efektif apabila terjadi pemahaman yang sama dan pihak lai terangsang untuk berpikir atau melakukan sesuatu. Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif
akan menambah keberhasilan individu maupun organisasi. Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam setiap aspek kehidupan.
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi yang akan dibicarakan adalah komunikasi kantor yakni komunikasi yang tejadi dan berlangsung dalam kantor.
Kantor adalah orang-orang, yang mengandung suatu pengertian bahwa suatu kenyataan pekerjaan kantor itu dilaksanakan oleh orang-orang. Wajah
kantor sangat ditentukan oleh aktivitas orang-orang yang ada dalam kantor. Perlu diperhatikan lebih lanjut bahwa pengertian kantor tidak cukup hanya melihat
gedung atau orang-orang yang ada dalam gedung, tetapi harus melihat kegiatan yang dilakukan oleh orang – orang yang ada alam gedung itu.
Dinamakan kantor apabila orang-orang yang ada didalamnya melakukan kegiatan kantor yang didalamnya melakukan kegiatan yang di dalamnya
melakukan kegiatan yang bersifat tulis – menulis. Di negara kita kegiatan itu disebut dengan istilah yang lebih popular “tata usaha”. Jadi, suatu tempat di mana
dilaksanakan kegiatan tata usaha disebut dengan kantor. Kantor merupakan pengolahan keterangan – keterangan, tempat para
pejabat berkumpul untuk merundingkan segala sesuatu guna kepentingan kantor, tempat pegawai menyelesaikan pekerjaan administrasi atau pekerjaan tata usaha.
Setiap kantor pada hakikatnya juga berkedudukan sebagai suatu organisasi. Komunikasi kantor adalah suatu proses penyampaian berita dari suatu
pihak kepada pihak yang lain dari seseorang kepada orang lain, dari suatu unit kepada unit lain yang berlangsung atau yang terjadi dalam kantor. Komunikasi
kantor dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1.
Tata hubungan administrasi ; disebut juga tata hubungan fungsi, yakni fungsi setiap orang yang mempunyai fungsi atau kedudukan sebagai
Universitas Sumatera Utara
administrator atau sebagai manajer. Jadi tata hubungan administrasi, adalah tat hubungan yang dilakukan oleh setiap orang yang mempunyai
fungsi atau kedudukan sebagai administrator atau sebagai manajer dengan para bawahan atau para pelaksananya yang mengandung unsur perintah.
2. Hubungan tata usaha; adalah hubungan yang terjadi atau yang berlangsung
antara satuan organisasi dalam suatu organisasi, yang tidak mengandung unsur perintah. Hubungan ini hanya bersifat pengiriman informasi dalam
rangka pelaksanaan pekerjaan kantor. Pengiriman informasi ini dapat dilakukan melalui surat-surat atau warkat salinan, tembusan, kutipan
atau dapat juga melalui telepon.
1. Proses Komunikasi