Manfaat Motivasi Uraian Teoritis .1 Motivasi

2.1.1.1 Manfaat Motivasi

Menurut Arep, dkk 2003:16 manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah: pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat. Artinya, pekerjaan disesuaikan standar yang benar dan dalam skala waktu yang sudah ditentukan, serta orang akan senang melakukan pekerjaannya. Sesuatu yang dikerjakan karena ada motivasi yang mendorongnya akan membuat orang senang mengerjakannya. Orang pun akan merasa dihargaidiakui. Hal ini terjadi karena pekerjaannya betul- betul berharga bagi orang yang termotivasi. Orang akan bekerja keras. Hal ini dimaklumi karena dorongan yang begitu tinggi untuk menghasilkan sesuai target yang mereka tetapkan. Kinerjanya akan dipantau oleh individu yang bersangkutan dan tidak akan membutuhkan terlalu banyak pengawasan. Semangat juangnya akan tinggi. Hal ini akan memberikan suasana kerja yang bagus di semua bagian. Bekerja sesuai standart Universitas Sumatra Utara Sumber: Arep, dkk 2003:17 Gambar 2.1 Ciri-Ciri Orang Yang Termotivasi 2.1.1.2 Model Motivasi 1. Maslow’s Model Model Maslow ini sering disebut dengan model hirarki kebutuhan. Karena menyangkut kebutuhan manusia, maka teori ini digunakan untuk menunjukkan kebutuhan seseorang yang harus dipenuhi agar dia termotivasi untuk bekerja. Menurut A.H Maslow, pada umumnya terdapat lima hirarki kebutuhan manusia, yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Sumber: Arep, dkk 2003:26 Gambar 2.2: Maslow’s Need Hierarchy. Senang bekerja Merasa berharga Bekerja keras Orang yang termotivasi Sedikit pengawasan Semangat juang tinggi Kebutuhan aktualisasi Kebutuhan harga diri Kebutuhan sosial Kebutuhan keamanan Kebutuhan fisik Bekerja sesuai standart Universitas Sumatra Utara 2. Hezberg’s Model Di sini oleh Fedrick Hezberg, kebutuhan disebut dengan istilah Two-Factor View. Menurutnya, kepuasan manusia terdiri atas dua hal, yaitu puas dan tidak puas. Selanjutnya Pittsburgh melakukan studi yang kemudian melahirka teori Two Factor, yaitu: Motivator yaitu ada kepuasan kerja atau perasaan positif dan Hygiene yaitu perasaan negatif atau ketidakpuasan kerja. Menurut teori ini kita harus menciptakan dan meningkatkan faktor motivator dan mengurangi faktor hygiene. Dalam teori ini terdapat beberapa faktor yang menimbulkan ketidakpuasan negatif di kalangan karyawan yaitu: a. Kebijakan dan administrasi perusahaan b. Pengawasan c. Hubungan dengan pengawas d. Kondisi kerja e. Gaji f. Hubungan dengan rekan sekerja g. Kehidupan pribadi h. Hubungan dengan bawahan i. Status, dan keamanan Beberapa faktor yang memberikan kepuasan positif kepada karyawan, yaitu: a. Tercapainya tujuan b. Pengakuan c. Pekerjaan itu sendiri Universitas Sumatra Utara d. Pertanggungjawaban e. Peningkatan f. Pengembangan 3. Mc Cleland’s Model Model Mc Cleland’s sangat menekankan perhatian terhadap prestasi achievement, artinya adalah adanya keinginan untuk mencapai tujuan lebih baik daripada sebelumnya pencapaian prestasi. Orang yang dalam hatinya ada perasaan menggebu-gebu untuk meraih prestasi terbaik, akan sangat bergairah dan termotivasi dalam melaksanakan pekerjaan dan tugasnya. Sebaliknya, orang yang tidak ada niat yang kuat untuk meraih prestasi, akan ketinggalan jauh dibandingkan dengan orang yang termotivasi. Hal ini dapat dicapai dengan cara: a. Merumuskan tujuan b. Mendapatkan umpan balik feedback c. Memberikan tanggung jawab pribadi d. Bekerja keras e. Affiliation kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain 4. Expectancy Theory Teori harapan Teori ini dirumuskan sebagai berikut: M = [E – P] [P-O] Keterangan: M = Motivasi E = Penghargaan expectation Universitas Sumatra Utara P = Prestasi performance O = Hasil outcome V = Penilaian value Dalam teori ini, motivasi merupakan interaksi antara harapan setelah dikurangi prestasi, dengan kontribusi penilaian yang dikaitkan dengan prestasi dikurangi hasil. Karena kebutuhan di atas merupakan generalisasi karena kenyataannya kebutuhan orang tidak sama. 5. Equity Theory Teori Keadilan Teori ini dirumuskan sebagai berikut: M = f Eq OW Penjelasannya sebagai berikut: M = Motivasi Eq = Equity, keadilan yang diterapkan pada pekerjaan lain O = Outcome, hasil apa yang diberikan orang lain W = Wages, gaji yang diterima orang lain Teori ini menjelaskan bahwa motivasi merupakan fungsi dari keadilan yang didasarkan hasil output dan wages pendapatan. Keadilan yang sederhana adalah menerima pendapatan sesuai dengan usahanya. Jika bekerja keras, pendapatannya tinggi. Sebaliknya, jika bekerja malas, pendapatannya rendah. Tidak adil jika orang yang rajin dengan yang malas disamakan pendapatannya. Artinya tidak berlaku jargon Rajin Malas, Pendapatan Sama. Menurut teori ini, seseorang akan termotivasi bekerja jika ia menikmati rasa Universitas Sumatra Utara keadilan. Prestasi yang akan dipersembahkan tergantung pada persepsinya kepada apa yang diberikan dan diterima orang lain. 6. Reinforcement Theory Teori Penguatan Teori ini dapat dirumuskan sebagai berikut: M = f R C Penjelasan: M = Motivasi R = Reward penghargaan-primersekunder C = Consequences akibat-positifnegatif Penguatan adalah segala sesuatu yang digunakan seorang manajer untuki meningkatkan atau mempertahannkan tanggapan khusus individu. Jadi, menurut teori ini, motivasi seseorang bekerja tergantung pada penghargaan yang diterimanya dan akibat dari yang akan dialaminya nanti. Teori ini menyebutkan bahwa perilaku seseorang dimasa mendatang dibentuk oleh akibat dari perilakunya yang sekarang.

2.1.1.3 Pendekatan Terhadap Motivasi.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Perubah Motivasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan di PT. Bank Sumut Cabang Melati Medan

2 74 106

Pengaruh Penghargaan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Sidikalang

1 68 85

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Pt. Bank Rakyat Indonesia Cabang Binjai

2 32 71

Pengaruh Etos Kerja dan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Iskandar Muda Medan

8 49 112

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kedisiplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Solo.

0 1 18

PENDAHULUAN Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kedisiplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Solo.

0 1 9

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kedisiplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Solo.

0 1 15

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. POS PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. POS INDONESIA KANTOR CABANG WONOGIRI TAHUN 2006.

0 0 13

PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG ASIA AFRIKA KOTA BANDUNG.

1 1 65

Pengaruh Motivasi Intrinsik Dan Motivasi Ekstinsik Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Kisaran

0 1 11